[caption id="" align="aligncenter" width="640" caption="New iPad, seri iPad terbaru (Sumber: cultofmac)"][/caption] Pengumuman akan hadirnya new iPad, yang semula diprediksi bernama iPad 3, oleh Tim Cook awal Maret lalu dan mulai tersedia pada 16 Maret kemarin banyak ditanggapi skeptis berbagai pihak. Pasalnya new iPad ini dari segi desain masih tidak banyak berbeda dari pendahulunya, kecuali layar yang Retina display, kamera iSight 5 MegaPixel dan prosesor A5X dengan grafis quad-core serta mendukung jaringan 4G LTE. Keraguan banyak pihak pun seakan terbukti dengan tidak terjadinya antrian yang sangat panjang di Apple Store seperti saat hadirnya iPad terdahulu, baik yang pertama maupun kedua. Akan tetapi, ternyata sekali lagi Apple menepis keraguan pihak yang skeptis. Melalui blog di website-nya Apple melaporkan penjualan new iPad tidak kurang dari 3 juta unit dalam waktu kurang lebih 3 hari sejak peluncurannya. Sebuah prestasi yang tidak mengecewakan. Tidak terjadinya antrian yang panjang ini dikarenakan Apple lebih banyak melakukan penjualan pre-order dan delivery langsung ke pembeli. Tembus angka 3 juta unit ini juga dikarenakan new iPad tersedia di banyak negara pada saat peluncuran, yakni di Australia, Kanada, Prancis, Inggris, Jerman, Swiss, HongKong, Jepang, Singapura, Puerto Rico, dan Kepulauan Virgin selain di Amerika Serikat Sendiri. Pada 23 Maret nanti ada tambahan 24 negara (Austria, Belgium, Bulgaria, Czech Republic, Denmark, Finland, Yunani, Hungary, Iceland, Ireland, Italy, Liechtenstein, Luxembourg, Macau, Mexico, Belanda, New Zealand, Norway, Poland, Portugal, Romania, Slovakia, Slovenia, Spain dan Swedia) yang akan menjual new iPad, sayang Indonesia masih belum ada dalam daftar tersebut. Kejadian ini serupa dengan saat peluncuran iPhone 4S yang tidak banyak mengusung hal baru dari pendahulunya dan mengundang kekecewaan beberapa pihak. Namun iPhone 4S tetap sukses di pasaran dan menjadi smartphone paling banyak terjual di seluruh dunia. Kasus iPhone 4S dianggap mengandung nilai sentimental karena diluncurkan beberapa hari setelah meninggalnya salah satu pendiri dan sang inovator, Steve Jobs sehingga muncul rumor nama 4S adalah singkatan "For Steve". Sepeninggal Steve Jobs pun lalu muncul kekhawatiran nasib Apple sebagai perusahaan teknologi yang saat ini paling berjaya. Kekhawatiran tersebut memang masuk akal karena Steve Jobs bisa dianggap "one man show" atas keberhasilan perusahaan bermarkas di Cupertino itu. Sejak kembalinya Steve Jobs pada era 80-an setelah di-PHK oleh jajaran direktur yang baru, Apple seakan bangkit lagi dan meraksasa dengan jajaran produk seri iMac, macbook, lalu iPod, iPhone dan terakhir iPad setelah sempat mengalami keterpurukan. Sekali lagi prediksi banyak pengamat akan runtuhnya atau setidaknya penurunan pamor Apple sepeninggal Steve Jobs tidak, atau belum terbukti karena hingga kemarin nilai saham Apple melesat hingga $600 dan kini semakin mengukuhkan Apple sebagai perusahaan paling berharga di sluruh dunia, mengalahkan perusahaan minyak Exxon Mobil yang selama ini berada di tempat teratas. Bahkan banyak pengamat meramalkan nilai saham ini akan terus naik ke $700 pada akhir tahun, bahkan ada yang memprediksi tembus $1.000. Fantastis! Melihat prestasi di atas, anggapan one man show di Apple Inc. selama ini  mungkin juga tidak sepenuhnya benar. Kerja tim di Apple mungkin sudah sangat solid dan ini memang tidak lepas dari kejadian sebelum meninggalnya Jobs. Setidaknya sudah dua kali periode Apple ditinggal cuti oleh sang CEO Steve Jobs karena sakit kanker pankreas yang telah lama diderita. Nah, mungkin selama itu Steve Jobs telah mempersiapkan dan mendelegasikan dengan baik tugas-tugas di Apple seandainya dia pergi. Prediksi nilai saham yang akan tembus $700, bahkan $1000, mungkin akan menjadi kenyataan karena terdongkraknya nilai saham Apple dengan hadirnya new iPad ini masih akan berlanjut hingga akhir tahun dengan akan munculnya iPhone seri terbaru yang telah diantisipasi oleh banyak pengamat dan peminat teknologi. Tim Cook beserta jajarannya masih akan diuji ketangguhannya dari bayang-bayang kekuatan citra Steve Jobs. Bisa jadi keberhasilan Apple hingga saat ini masih ada campur tangan mendiang Jobs karena konon sudah menjadi rahasia umum bahwa Apple bersama Steve Jobs sudah membuat perencanaan produk hingga 3 tahun ke depan.  (Didik Djunaedi) Sumber: Apple.com
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H