[caption id="" align="aligncenter" width="590" caption="James Bond mengiklankan Sony Ericsson"][/caption] Gadget atau perangkat teknologi terbaru selalu menarik perhatian banyak orang, baik orang awam maupun pengamat. Tampilan dan teknologi yang diusung sering membuat decak kagum banyak orang. Dari situ akan timbul keinginan untuk memilikinya. Seperti produk lain, produk teknologi atau gadget ini juga memerlukan dukungan promosi di berbagai media untuk meningkatkan awareness terhadap produk tersebut yang pada akhirnya akan menimbulkan keinginan, bahkan kebutuhan, dari calon konsumen. Selain promosi berupa iklan langsung di media cetak, elektronik atau digital, iklan terselubung dalam media hiburan seringkali kita temui, misalnya di film. Ada beberapa film Hollywood yang secara terselubung maupun terang-terangan mengiklankan produk gadget. Salah satu film laris yang sering melakukan hal ini adalah serial James Bond. Film yang mengisahkan petualangan dan sepak terjang agen rahasia Inggris dalam menyelesaikan beberapa kasus ini sering memamerkan produk berteknologi tinggi mulai dari mobil, senjata, jam tangan hingga perangkat teknologi informasi. Dalam film tersebut, biasanya ada beberapa gadget yang hanya merupakan rekaan tetapi ada juga "titipan" produk dari perusahaan yang memang benar-benar ada. Sejak awal mobil James Bond selalu merk Inggris Aston Martin seri terbaru pada zamannya, lalu sempat berganti dengan BMW dalam era James Bond yang diperankan Pierce Brosnan di Golden Eye (1995) dan Tomorrow Never Dies (1997). Selain mobil, film James Bond juga selalu memamerkan jam tangan dan telepon seluler. Merk jam tangan yang sering digunakan adalah Omega dan Seiko, misalnya di film Octopussy (1983) digunakan Seiko G757-5020. Di film ini jam buatan Seiko tersebut dilengkapi dengan pencari arah radio universal yang terhubung dengan pena merk MontBlanc yang juga merupakan perangkat dengar. Lalu di film Die Another Day (2002) James Bond menggunakan jam tangan Omega yang merupakan detonator ledakan dan pemotong sinar laser. Wow! Alat komunikasi James Bond pun selalu terlihat canggih pada zamannya, meskipun perangkat itu tidak benar-benar ada tetapi sejak film Tomorrow Never Dies (1997) ponsel merk Ericsson menjadi langganan, meskipun awalnya hanya merupakan konsep yang ditambah dengan fungsi yang hanya ada di film. Di film ini konsep dari Ericsson R380 diperkenalkan dengan beberapa fitur canggih seperti remote control untuk mobil BMW 750iL. Desain "flip-open" ponsel ini akhirnya benar-benar ada beberapa tahun kemudian dengan fungsi PDA dan layanan WAP. Di film Casino Royale (2006) yang dibintangi Daniel Craig, Sony Ericsson K800 benar-benar hadir hampir di sepanjang film. Ponsel yang dilengkapi GPS canggih dan kamera 3.2 MP serta kemampuan mengambil beberapa gambar sekaligus dalam waktu cepat saat itu sempat membuat kagum. Di film lanjutannya, Quantum of Solace, Sony Ericsson (SE) C902 diperkenalkan dengan kemampuan mendeteksi wajah seseorang meskipun foto tersebut diambil dari samping dan dapat mengetahui identitas orang tersebut karena terhubung dengan database markas MI6. Di beberapa film lain, terutama di film aksi atau fiksi ilmiah, sering juga kita temui ponsel merk tertentu, entah itu merupakan built-in advertisement (iklan terselubung) maupun hanya kebetulan. Kita sering melihat kelebatan ponsel Motorola atau SE di banyak film. Lalu di salah satu film Batman, The Dark Knight, ada rumor Nokia Tube yang layar sentuh dengan ukuran lebih kecil dari iPhone dipakai oleh salah satu bintangnya, Morgan Freeman. Lalu Nokia N8 juga benar-benar hadir di film Tron Legacy karena memang Nokia bekerjasama dengan Disney di film tersebut. Sementara itu beberapa film drama tentu saja mengangkat kepopuleran BlackBerry (BB). Pada masa keemasannya BB mewarnai banyak sekali film Hollywood dan jangan lupa peran sinetron Indonesia dan para artisnya yang turut mendongkrak rasa ingin memiliki dari konsumen Indonesia. Produk Apple juga banyak mewarnai film Hollywood terutama Macbook yang berlogo khas itu hampir selalu hadir di film-film bioskop maupun film seri televisi. Lalu iPhone dan iPod juga wira-wiri di beberapa film. Bahkan di film layar lebar Sex & The City (2007) saat iPhone pertama kali diperkenalkan sempat menjadi adegan "olok-olok" untuk iPhone. Pada saat pernikahan Carrie Bradshaw (tokoh dalam film) mempelai pria (Mr Big) belum juga hadir dan Carrie butuh telepon untuk menghubunginya, Samantha yang digambarkan sebagai wanita karir yang melek teknologi menyodorkan iPhone tapi ditolak oleh Carrie (yang gaptek, digambarkan ia menggunakan ponsel butut abal-abal) karena ia tidak tahu cara menggunakannya. Film dan media hiburan lain memang alat yang ampuh untuk menjual berbagai produk, termasuk gadget. Iklan terselubung seperti itu akan secara halus menanamkan citra produk pada penonton dan bila dilakukan dengan baik, tidak akan mengganggu jalannya cerita film tetapi bila dilakukan secara verbal seperti kebanyakan terjadi di film Indonesia, akan terasa menjemukan dan tidak indah. Â (Didik Djunaedi)
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H