Kemarin Apple Inc. di New York menyelenggarakan apa yang dinamakan Education Event. Meskipun acara ini tidak diselenggarakan dengan tradisi megah meriah seperti saat peluncuran iPad atau iPhone terbaru, setidaknya ada tiga hal penting yang disampaikan oleh Phil Schiller, senior vice president of worldwide marketing, dalam peristiwa penting awal tahun ini terkait dengan pendidikan. Yang pertama adalah peluncuran iBooks 2, lalu iBooks Author dan pemberdayaan lagi iTunes U. Setelah dalam empat tahun terakhir Apple mewarnai kehidupan mobile kita dengan iPhone dan iPad, kini saatnya perusahaan bermarkas di Cupertino, California tersebut mengalihkan perhatian pada konten yang terkait dengan pendidikan. Selama ini pendidikan memang merupakan salah satu fitur atau kategori dalam aplikasi yang tersebar di App Store. Meskipun kehadiran aplikasi pendidikan dianggap penting, namun pamornya mungkin terkalahkan dengan aplikasi game dan hiburan sehingga sempat pada saat awal kehadirannya iPhone dan iPad lebih diasosiasikan dengan game dan permainan. Melalui event kemarin, rupanya Apple ingin menekankan dan memberi tempat istimewa terhadap pendidikan beserta aplikasinya. Apalagi mengingat penyebaran dan penggunaan iPad yang sudah hampir menjadi perangkat wajib di beberapa sekolah, bahkan ada yang sudah menggantikan fungsi buku konvensional. Peluncuran iBooks 2 akan mempermudah pelajar dan mahasiswa menemukan dan membaca buku teks dengan cara mudah dan menyenangkan. Buku teks modern sudah tidak seperti dulu lagi, kini penuh dengan tampilan multimedia dan tautan-tautan langsung ke situs penyedia informasi. Selain menambah koleksi buk teks melalui iBooks 2, Apple juga mempersiapkan iBooks Author yang akan menjadi perangkat lunak dalam menciptakan buku, baik elektronik maupun nantinya dicetak. Dengan iBooks Author yang dapat diunduh secara gratis melalui Mac App Store (toko online penyedia aplikasi untuk Mac), siapa saja dapat membuat buku secara mudah. Kita tinggal memilih template lalu drag and drop pilihan fitur yang telah disediakan, bahkan ada banyak gambar dan foto yang dapat digunakan secara gratis (free copyright) untuk melengkapi ilustrasi buku kita. Bahkan konten multimedia dapat kita tambahkan dalam buku kita tanpa penguasaan program yang rumit. Siapa pun bisa. Selama ini kita sering menggunakan word processor semacam MS Word di Windows atau Pages milik Apple dalam membuat buku tapi biasanya dengan tampilan yang masih terbatas dan sederhana. Kini dengan iBooks Author kita bisa membuat buku dengan desain yang lebih kaya dan muatan multimedia dengan sangat mudah. Setelah buku yang kita buat jadi, kita bisa memeriksanya di iPad sebelum kita publikasikan ke iBooks 2. Membuat buku belum pernah semudah ini. Hal terakhir yang diungkap dalam Education Event kemarin adalah pemberdayaan kembali iTunes U. Aplikasi ini sejatinya telah ada sejak 2007. Aplikasi ini menghubungkan banyak universitas di dunia beserta komponen dan personal yang ada di dalamnya, dosen, mahasiswa dan kurikulum mereka. Melalui aplikasi ini kita bisa berinteraksi dengan kampus-kampus di seluruh dunia, termasuk melakukan pendaftaran dan memeriksa jadwal kuliah serta mengunduh bahan kuliah secara gratis. Apa yang dilakukan Apple saat ini memang baru merupakan langkah awal menuju perkembangan dunia pendidikan yang modern dengan pemanfaatan teknologi secara optimal. Di negara maju dan sekolah-sekolah swasta bagus di Indonesia mungkin sudah mulai memanfaatkan perangkat teknologi semacam iPad, tapi masih banyak sekolah di negara kita dengan kondisi sarana dan prasarana seadanya. Ini merupakan PR bagi pemerintah dan kita semua bangsa Indonesia. Sumber: apple.com, redmondpie