Mohon tunggu...
Didik Djunaedi
Didik Djunaedi Mohon Tunggu... Editor - Penulis, Editor dan Penikmat Hiburan

Editor, penulis, dan penikmat hiburan

Selanjutnya

Tutup

Financial Pilihan

Ketika Diskon Menggoda Anda

20 September 2018   14:56 Diperbarui: 21 September 2018   08:40 1056
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber: organizeyouinsideandout

Pernahkah Anda tiba-tiba membeli barang yang sebetulnya tidak terlalu Anda butuhkan? Anda merasa akan memerlukan barang tersebut nanti, mumpung sedang ada diskon maka Anda beli saja?

Tertarik dengan diskon memang perilaku wajar pada sebagian besar konsumen. Penjual memanfaatkan godaan diskon atau potongan harga terhadap calon pembeli untuk membangkitkan minat berbelanja lebih dari yang mereka butuhkan. Gimmick seperti ini sudah lazim dilakukan di toko-toko, pasar swalayan, dan bahkan restoran dan kedai kopi.

Sering kita melihat tawaran semacam Rabu Berbagi misalnya, bila Anda membeli satu minuman maka Anda akan memperoleh satu minuman gratis untuk sahabat Anda. Seketika Anda akan mengajak teman Anda untuk ngopi di tempat tersebut. Anda mungkin beranggapan ini kesempatan emas yang tidak boleh dilewatkan. Ketika ngopi di kedai tersebut, Anda lalu tertarik dengan tumbler yang sedang diskon 20 persen atau pembuatan kartu anggota eksklusif yang akan mendapat banyak keuntungan.

Ketika Anda berbelanja di sebuah toko swalayan tiba-tiba mata Anda tertuju pada promosi beli dua kotak susu akan mendapatkan satu kotak susu gratis.

Susu mungkin tidak ada dalam daftar belanjaan Anda, tetapi akhirnya Anda merevisi daftar belanja dan menambahkan tiga kotak susu. Anda merasa beruntung telah menemukan promosi tersebut. Ketika Anda mendorong kereta belanjaan Anda menemukan lagi promosi serupa, misalnya beli kemasan besar minyak goreng berhadiah satu botol kecap dan seterusnya.

Ketika Anda membayar di kasir, tiba-tiba Anda menemui nilai yang harus Anda bayar melebihi anggaran belanja yang telah Anda perkirakan di rumah. Barang-barang belanjaan tersebut akhirnya menumpuk di lemari, kulkas atau rak-rak dapur Anda.

Lalu Anda menghibur diri, barang-barang itu untuk simpanan logistik yang pasti Anda butuhkan nanti. Tahu-tahu beberapa bulan kemudian barang-barang tersebut sudah kadaluwarsa atau mendekati sehingga Anda berusaha menghabiskannya dengan membuat makanan tertentu atau terpaksa membuangnya.

Diskon atau potongan harga memang bisa jadi salah satu bentuk penghematan ketika berbelanja. Akan tetapi, akan menjadi pemborosan dan bersifat konsumtif bila kita membeli barang yang sebetulnya tidak terlalu kita butuhkan dalam waktu dekat, apalagi sampai memang benar-benar tidak kita butuhkan. Sayang 'kan?

Sifat pemborosan bagaimanapun tidak baik, meskipun Anda termasuk orang kaya dan mampu membeli barang-barang tersebut. Hal itu menunjukkan sifat ketidakmampuan Anda mengendalikan emosi.

Ada beberapa tips yang dapat Anda terapkan saat ingin berbelanja atau pergi jalan-jalan ke mall, di antaranya:

1. Tetapkan dan patuhi tujuan Anda pergi ke mall atau saat berbelanja. Misalnya, tujuan Anda pergi ke mall hanya untuk makan siang dengan teman atau kolega, ya sudah lakukan itu saja. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Financial Selengkapnya
Lihat Financial Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun