Mohon tunggu...
Didik Djunaedi
Didik Djunaedi Mohon Tunggu... Editor - Penulis, Editor dan Penikmat Hiburan

Editor, penulis, dan penikmat hiburan

Selanjutnya

Tutup

Inovasi

Petualangan Kafka, Sebuah Cerita Estafet

11 April 2012   23:34 Diperbarui: 25 Juni 2015   06:44 363
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Media. Sumber ilustrasi: PIXABAY/Free-photos

Kafka meloncat dari tebing jurang.

Kaki kirinya menghantam batu cadas di dasar jurang, ia tergeletak menahan sakit.

Sosok misterius datang di depannya secara tiba²

Tangannya yang panjang terulur ke tubuhku. aku ketakutan. gagap

Dgn wajah yg cemas, pucat-pasi dia coba mnenangkanku. tpi tbuhku msih ttap mnggigil ktakutan

Wajahku terus menunduk smbil merangkul dia,aq takut takut kejadian itu akan terulang kmbali,

Itu adalah beberapa penggalan awal dari #cerfet atau cerita estafet yang kini sedang berlangsung di akun Twitter @BukuBoekoe. Maraknya media sosial dan berkembangnya Internet dalam satu dua dekade terakhir turut memengaruhi berbagai sendi kehidupan, termasuk kegiatan tulis menulis fiksi. Beberapa waktu lalu ada beberapa website khusus menulis cerita secara berantai seperti kemudian(dot)com dan cerpenista. Anggota dari website tersebut bisa memulai sebuah cerita atau melanjutkan cerita yang sudah ada dalam beberapa genre.

Mungkin ini adalah bentuk lain dari penulisan cerita secara keroyokan. Sebelumnya kita telah sering melihat buku kumpulan cerpen atau puisi yang ditulis oleh beberapa orang dan dikenal dengan antologi. Selama ini satu orang menuliskan satu atau lebih karyanya dan berdiri sendiri. Dalam cerita berantai atau cerita estafet seperti contoh di atas, setiap orang bisa menuliskan satu atau dua kalimat secara berselang-seling dengan orang lain.

Bedanya lagi dengan penulisan cerita secara berantai yang ada di website, penulis di website bisa menuliskan hingga satu paragraf atau lebih panjang, sedangkan di #cerfet di  Twitter hanya bisa menuliskan sebanyak 140 karakter dipotong penulisan #cerfet @BukuBoekoe. Kedua frasa terakhir merupakan ciri penulisan di Twitter yang dinamakan hashtag dan mention. Hashtag (tanda #) merupakan penanda yang akan mengelompokkan atau mengumpulkan "kicauan" di Twitter dengan kategori yang sama, sedangkan mention (ditulis @) akan membuat kicauan atau tulisan kita terpampang di timeline seseorang yang kita mention.

Masalah dengan tulisan berantai atau cerfet seperti ini adalah kadang-kadang ketidakselarasan tulisan antara penulis yang satu dengan penulis yang lain. Hal ini bisa disadari karena perbedaan persepsi dan gaya tulisan. Kelemahan ini justru bisa menjadi kelebihan atau setidaknya keunikan karena kadang-kadang cerita akan menjadi lucu atau berbelok-belok masuk ke dalam banyak genre, bisa awalnya fantasi lalu tiba-tiba beralih ke komedi atau roman.

Selain sebagai bentuk permainan di sela kesibukan, aktivitas seperti ini juga melatih kita dalam menulis dan menggunakan kalimat secara efektif karena keterbatasan penggunaan karakter. Silakan bergabung dengan pengguna Twitter lain di akun @BukuBoekoe bila ingin mengikuti atau terlibat dengan petualangan Kafka.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Inovasi Selengkapnya
Lihat Inovasi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun