Mohon tunggu...
Didik Djunaedi
Didik Djunaedi Mohon Tunggu... Editor - Penulis, Editor dan Penikmat Hiburan

Editor, penulis, dan penikmat hiburan

Selanjutnya

Tutup

Catatan

Selamat Tinggal Encyclopedia Britannica

14 Maret 2012   00:31 Diperbarui: 25 Juni 2015   08:05 1040
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

[caption id="" align="aligncenter" width="640" caption="Encyclopedia Britannica, sumber informasi dan buku bergenngsi."][/caption] Beberapa tahun silam jika menyebut sumber informasi dan referensi yang dapat diandalkan, pasti salah satunya kita akan menyebut Encyclopedia Britannica (EB). Deretan buku tebal tersebut memang sebuah sumber informasi yang sangat lengkap tentang berbagai hal. Selain sumber referensi, serangkaian buku tersebut juga sempat menjadi penanda tingkat intelektual dan status seseorang atau sebuah instansi. Hadirnya deretan buku-buku tebal tersebut di rak buku seseorang atau kantor menunjukkan betapa bonafidnya sang pemilik. Jelas saja, untuk bisa memiliki ensiklopedi yang telah berumur 244 tahun sejak kemunculannya itu, kita harus merogoh kocek yang cukup dalam. Era itu kini sudah lewat. Anak-anak sekolah zaman sekarang mungkin sudah tidak banyak atau bahkan tidak ada yang mengenal EB. Mereka kini lebih akrab dengan Google atau wikipedia sebagai salah satu sumber informasi dan referensi. Kini zamannya Internet dan dunia digital. Semua serba cepat dan instan. Sifat updating EB yang lambat karena harus melalui proses penulisan dan cetak yang membutuhkan waktu membuat ensiklopedi ini selalu ketinggalan, selain tidak praktis karena bentuknya yang tebal dan berjilid-jilid. Secara bisnis EB sendiri juga mengalami penurunan dalam hal perolehan pendapatan dan keuntungan. Oleh karena itu  Encyclopedia Britannica, Inc. sebagai penerbit berencana akan menghentikan edisi cetak dari EB seperti yang dilaporkan New York Times baru-baru ini. EB merupakan ensiklopedi berbahasa Inggris tertua yang pernah ada karena pertama kali diterbitkan antara tahun 1768 dan 1771 di Edinburgh, Skotlandia. Awalnya buku ini hanya terdiri dari tiga jilid. Seiring perkembangan zaman dan banyaknya informasi yang harus ditambahkan, jilid EB bertambah terus. Versi terbaru dari EB terdiri dari 12 jilid Micropedia, yang merupakan seri berisi artikel pendek  (tidak lebih dari 750 kata), 17 jilid Macropedia yang berisi artikel-artikel panjang (dari 2 hingga 210 halaman), dan satu jilid Propedia yang berisi outline secara hirarki. Meskipun edisi cetak ditutup,  Encyclopedia Britannica Inc. masih bisa bertahan dengan mengelola website yang berisi EB versi online dan digital serta berbagai materi pendidikan untuk sekolah yang bisa dilanggan atau dibeli. Kita memang bisa mengucapkan selamat tinggal pada deretan buku bergengsi tersebut dengan hadirnya komputer tablet semacam Apple iPad yang hanya selebaran nampan kecil untuk menggenggam dunia (informasi), tetapi sebagai cikal bakal sumber informasi, Encyclopedia Britannica tidak mudah diabaikan karena akurasi informasinya.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Catatan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun