Mohon tunggu...
Didik Djunaedi
Didik Djunaedi Mohon Tunggu... Editor - Penulis, Editor dan Penikmat Hiburan

Editor, penulis, dan penikmat hiburan

Selanjutnya

Tutup

Inovasi

Mimpi iPhone Ketemu di eBay

23 Juni 2011   06:46 Diperbarui: 4 April 2017   16:47 1586
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Pada 2007 yang lalu Apple meluncurkan pertama kali smartphone yang akhirnya menjadi pembawa tren dan puncak standar ponsel canggih dunia, iPhone. Saat itu saya hanya bisa menyaksikan melalui berita di televisi dan media cetak, orang-orang di AS rela mengantri di depan Apple Store, bahkan ada yang berkemah beberapa hari menjelang hari peluncuran perdananya.

Beberapa bulan berlalu dan iPhone masih menjadi gadget impian saya dan jauh dalam jangkauan. Saya sempat melihat beberapa orang di Jakarta menggenggamnya tapi itu adalah pemandangan yang langka karena secara resmi iPhone, yang saat itu masih 2G, belum beredar resmi di Indonesia. Akhinya, saya mengambil keputusan untuk membeli iPod touch yang memang mempunyai fitur hampir serupa minus fungsi telepon dan SMS. Harganya yang sepertiga dari harga iPhone sudah cukup menghibur ke-ngiler-an saya terhadap iPhone.

Akan tetapi, dasar manusia, belum merasa puas juga kalau belum terpenuhi keinginan sejatinya. Lalu saya browsing ke situs jual beli online terkenal, eBay. Ternyata di sana banyak sekali penjual iPhone. Ngiler makin bertambah. Langsung saya mencari tahu cara beli barang di eBay. Saya sebetulnya sudah mempunyai akun eBay beberapa tahun sebelumnya walau tidak pernah aktif melakukan transaksi. Saat itu hanya isengmendaftar ke situs lelang internasional tersebut. Setelah mencari-cari beberapa hari, sampai nongkrongin tiap malam, saya menemukan iPhone 2G berharga miring dengan kondisi baik. Saya ikut lelang dan ternyata menang. Waduh! antara senang dan khawatir dengan cara pembayaran dengan segala macam urusan pajak terpaksa saya bayar iPhone tersebut melalui situs pembayaran online terkenal, PayPal.

Beberapa saat kemudian saya iseng melihat dan membandingkan "lapak" lain di eBay yang menjual iPhone. Eh, saya menemukan iPhone berharga lebih murah dengan kondisi lebih baik pula. Segera hati tergerak untuk ikutan lelang lagi dan ternyata menang lagi. Walah, berarti akan ada 2 iPhone yang saya beli. Mau membatalkan salah satu, takut kena blacklist di eBay, terpaksa saya bayar dua-duanya. Setelah menunggu sekitar 1 bulan, kedua iPhone itu datang dalam waktu yang hampir bersamaan. Tagihan via kartu kredit pun mengiringi kegembiraan memiliki gadget impian. Mata terbelalak melihat besarnya tagihan yang harus segera dibayar ditambah sudah keluar biaya pajak dan bea cukai. Saya hanya butuh 1 iPhone, kenapa bisa langsung dapat dua begini.

Segera saya berlayar di internet menuju forum jual beli yang cukup terkenal di Indonesia, kaskus. Saya membuka lapak jual iPhone di sana. Saya menghargai iPhone tersebut dengan perhitungan semua biaya ditambah 30% keuntungan. Tidak dinyana, tawaran datang bertubi-tubi dan alam waktu 3 hari saja iPhone tersebut sudah berpindah tangan dengan pembayaran sistem COD (cash on delivery) dengan memberikan keuntungan 25% setelah ditawar.

Dari situ timbul ide membuka lapak jual iPhone. Saya lalu rajin memantau eBay dengan aktif melakukan bidding (lelang) dan tidak saya duga saya telah melakukan transaksi khusus untuk iPhone di eBay lebih dari 20 kali dan menjualnya kembali di Kaskus dengan keuntungan rata-rata 25%. Rupanya bidding di eBay bikin kecanduan juga, sering tergoda melihat tawaran iPhone mulus dengan harga miring. Langsung klik "Bidding" dan tagihan via PayPal pun melayang. Lapak online di Indonesia pun menyambutnya dengan gegap gempita. Tapi sejak iPhone secara resmi beredar di Indonesia, harga di eBay jadi terasa lebih mahal karena harus ditambah biaya kirim dan pajak serta biaya masuk.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Inovasi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun