Mohon tunggu...
Didik Djunaedi
Didik Djunaedi Mohon Tunggu... Editor - Penulis, Editor dan Penikmat Hiburan

Editor, penulis, dan penikmat hiburan

Selanjutnya

Tutup

Lyfe Pilihan

Fariz RM & Dian PP: Kolaborasi dengan Rasa Baru

18 Oktober 2014   20:46 Diperbarui: 17 Juni 2015   20:32 262
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
1413613865127708186

[caption id="attachment_329779" align="aligncenter" width="630" caption="Fariz RM & Dian PP berpose dengan sang produser Seno M. Hardjo (Sumber foto: www.clear.co.id)"][/caption]

Siapa yang tidak kenal Fariz RM dan Dian Pramana Poetra sebagai penyanyi dan pencipta lagu handal yang dimiliki negeri ini, terutama bagi penikmat musik era 80-90-an. Lagu-lagu seperti Sakura, Masih Ada, dan Kau Seputih Melati mengisi hampir seluruh ruang hiburan telinga kala itu. Pada eranya mereka tergolong pemusik pop kreatif, menurut istilah zaman itu, untuk membedakan jenis musik yang jadi arus utama dalam industri musik saat itu.

Pada era 80-90-an Fariz RM dan Dian Pramana Poetra termasuk dalam kelompok dengan pendengar tersegmen, bisa dibilang kalangan menengah atas baik dalam pendidikan maupun tingkat sosial. Akan tetapi, seiring berjalannya waktu dan pengaruh media global yang kian masuk ke berbagai sendi kehidupan kita berbagai jenis musik kini bisa diterima oleh kalangan yang lebih luas. Masyarakat juga sudah mulai terbuka dan bisa memilih apa saja yang mereka inginkan, termasuk dalam bidang musik.

Pendidikan secara tidak langsung dari pengaruh global dalam selera musik ini lantas menghilangkan sekat kreatif dan tidak kreatif dalam genre musik populer kita yang dulu tampak jelas. Musik dangdut, jazz, hip hop, rap, klasik sudah tidak mengenal batasan status sosial dan pendidikan. Siapa saja bisa menikmati dan mengaku menyukai jenis musik tertentu, bahkan terjadi lintas genre dalam persoalan selera. Bisa saja orang mengaku menyukai jazz tapi sekaligus bergoyang ketika dengar lagu dangdut. Atau penghayat musik dangdut sejati tidak keberatan jenis lagunya dibawakan secara jazzy atau country dan mereka masih bisa menikmatinya.

Pada era penikmat musik yang kian dewasa seperti ini, Fariz RM dan Dian Pramana Poetra dihadirkan kembali dengan hit-hit lama melalui sebuah album kompilasi bertajuk “In Collaboration with”. Judul ini menunjukkan bahwa duo maestro ini menggandeng penyanyi lain, atau bisa dikatakan penyanyi muda, dalam album yang akan rilis secara resmi akhir Oktober 2014 ini. Sebetulnya hal ini bukan gagasan yang sepenuhnya baru karena sebelumnya sudah banyak dilakukan oleh penyanyi dan komposer lain, tetapi kemunculan album ini layak ditunggu.

Sempat dikatakan oleh sang penggagas sekaligus produser album, Seno M Hardjo, album ini ingin menghadirkan kembali hit lama yang memang layak dinikmati oleh pendengar musik generasi baru dengan gaya dan aransemen yang bersifat kekinian. Usaha ini layak diacungi jempol, di tengah kondisi industri musik pop Tanah Air yang bisa dikatakan lesu masih ada orang-orang yang menghadirkan suguhan musik yang akan memperkaya khasanah.

Mungkin ini bisa menjadi upaya awal di antara upaya-upaya lain untuk semakin menggairahkan dunia musik kita. Dengan menghadirkan kembali lagu-lagu bermateri bagus lama yang dibawakan secara baru oleh penyanyi-penyanyi muda akan semakin menyadarkan bahwa kita masih punya potensi untuk maju dalam industri ini, tidak hanya secara nasional tetapi juga internasional. Kesempatan ini semakin terbuka lebar karena toko musik online seperti iTunes dan yang lain telah menyediakan sarana untuk mengenalkan musik kita pada dunia.

Daftar lagu dan penyanyi yang ada di album Fariz RM & Dian PP in Collaboration with ini sungguh menjanjikan untuk mencetak hit kembali. Coba saja simak suara Sammy Simorangkir yang begitu kuat membawakan lagu Kau Seputih Melati. Lagu ini sempat sudah menjadi trademark Dian PP, tapi begitu mendengar versi Sammy kita akan merasakan bahwa ini adalah hit baru milik penyanyi finalis Indonesian Idol season pertama tersebut. Lalu ada penyanyi belia Angel Pieter membawakan Biru-nya Vina Panduwinata secara folk yang fresh dan menghilangkan kesan lagu lama milik sang diva.

Belum lagi vokal khas Glenn Fredly yang akan menyayat hati kita melalui lagu Aku Cinta Padamu, Sandhy Sondoro dengan lagu Sakura yang sudah tidak bisa lepas dari Fariz RM, Indah Dewi Pertiwi yang akan mengajak kita berdendang jejingkrakan melalui lagu Semua Jadi Satu ala dance music-nya David Guetta. Selain deretan penyanyi lain yang sudah terkenal seperti Maliq & D’Essentials, Chitra Scholastika, dan Fatin, ada juga TUFFA Band, Ecoutez, Sore, dan Isyana Saraswati yang turut meramaikan. Mereka semua membawakan lagu-lagu lama tersebut dengan rasa baru, gaya bernyanyi dan aransemen sesuai zaman sekarang. Album kompilasi asyik ini sudah bisa dibeli sebagian lagunya atau dipesan awal seluruh albumnya di iTunes Store.

Kehadiran album ini layak kita sambut dengan penuh suka cita, semoga seperti impian sang penggagasnya akan menjadikan kilau musik Tanah Air lebih bermakna dan bercahaya. Oleh karena itu, kita sebagai bangsa Indonesia wajib mendukungnya dengan hanya membeli CD original dan mengunduh di situs serta toko online resmi seperti iTunes store.Berhentilah membeli CD bajakan atau mengunduh dari situs gratisan yang tidak resmi. Hargailah karya anak bangsa.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun