Sejak A’a Gym berpoligami praktis beliau jarang sekali muncul di TV swasta. Semua media ramai-ramai memojokkan Aa Gym dengan poligaminya. Efeknya adalah popularitas Aa yang menurun drastis. Beliau sudah tidak pernah lagi tampil di TV swasta. Padahal dulu seringkali tampil. Suaranya yang lembut, candanya yang khas, singkatan-singkatan ajarannya yang simpel dan mudah diingat semakin menggelitik rasa rinduku untuk menyimak lagi ceramah Aa Gym.
Sayang sekali, beliau sudah tidak laku lagi saat ini. Padahal beliu tidak melakukan dosa besar. Seperti berzina atau narkoba. Beliau hanya berpoligami. Setuju atau tidak setuju poligami bagi orang muslim itu boleh. Tidak haram sebagaimana zina dan perselingkuhan. Itulah anehnya negeri ini, yang jelas-jelas berzina malah keluar dari penjara dipuja bak pahlawan yang baru pulang dari medan perang. Yang sebelumnya terlibat narkoba dielu-elukan bahkan pernikahannya jadi tontonan.
Aa Gym, saya sungguh merindukan kehadiranmu di televisi kita yang saat ini hanya sibuk dengan Arjunanya, kartun impor Malaysianya, De Terongnya, atau pencitraan KMP KIH nya. Saya sungguh rindu ceramahmu agar DPR kita siapa tahu mau bertaubat. Agar warga negeri ini jangan gampang marah. Agar generasi muda kita terlindungi dari narkoba, tawuran dan pornografi. Agar koruptor kita takut pada ilahi. Agar masyarakat tidak mengenal Islam hanya melalui tingkah laku ISIS dan FPI. Agar dengan ceramahmu yang menyejukkan itu bisa membasuh hati kami yang keras dan gersang ini.
Wahai para pemilik TV, tolong dengar permohonan kami rakyat yang menonton siaran kalian. Panggillah Aa Gym agar ceramah lagi dan terkenal lagi. Agar ceramahnya tidak hanya di Bandung tapi menyebar ke seantero negeri. Negeri ini sudah terlanjur panas. Lihatlah kisruh KMP-KIH, lihatlah PPP, lihatlah DPR, lihatlah pelajar-pelajar kita yang bahkan anak SD sudah melakukan kekerasan. Panggillah beliau untuk menggantikan tayangan kalian yang tidak bermutu. Atau untuk menggantikan ustadz-ustadz yang tidak menarik.
Wahai Aa Gym saya rindu tausiyahmu, kami rindu sosokmu hadir kembali di tengah-tengah kami. Mudah-mudahan Allah senantiasa merahmatimu. Ajaklah mereka yang bertikai agar berdamai. Ajaklah mereka yang rakus agar zuhud. Ajaklah mereka yang mendendam agar memaafkan. Ajaklah mereka yang tenggelam dalam lautan nafsu agar kembali. Terima kasih Aa Gym, kutunggu kembalimu.
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI