Mohon tunggu...
Didi Eko Ristanto
Didi Eko Ristanto Mohon Tunggu... karyawan swasta -

Hamba Allah Subhanahu wa ta'ala

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Pilihan

Kagum Sifat Pemaaf Pak Jokowi

4 November 2014   19:20 Diperbarui: 17 Juni 2015   18:42 117
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Gadget. Sumber ilustrasi: PEXELS/ThisIsEngineering

Sungguh menarik dan mengagumkan apa yang Pak Presiden Jokowi lakukan pada Muhammad Arsyad. Beliau memaafkan kedzaliman yang MA lakukan pada dirinya. Padahal dosa yang yang MA lakukan pada Pak Presiden sesungguhnya sangat besar. Kalaupun Pak Jokowi adalah seorang muslim biasa yang bukan presiden, dosa MA teramat besarnya. Tetapi Pak Jokowi memaafkan dengan lapang dada.

Padahal kalau gambar seperti itu terjadi pada saya, sungguh saya akan sangat malu dan marah. Gambar itu teramat saru dan cabul. Apalagi gambar tersebut dipasangkan dengan seorang tokoh bangsa atau bisa dibilang guru bangsa negeri, mantan Presiden RI dan seorang janda yang masih sedih ditinggal suami.

Inilah gambaran akhlak yang Islami yang tertuang dalam Al-Qur’an. Yaitu menahan marah, memaafkan kesalahan dan berbuat baik pada orang yang bersalah pada kita. Jadilah pemaaf dan suruhlah orang mengerjakan yang makruf, serta jangan pedulikan orang-orang yang bodoh. (QS. Al Qur’an, 7:199). Pak Jokowi mengamalkan ayat tersebut. MA adalah orang yang bertindak bodoh. Dan Pak Jokowi lebih memilih untuk tetap bekerja atau melakukan kebajikan demi kemashlahatan bangsa.

Saya tahu Pak Jokowi memang memiliki kelemahan dalam bidang pengetahuan agama Islam. Sehingga dulu saya ragu untuk memilihnya dan akhirnya memilih tokoh lain. Tetapi dalam kasus ini beliau sangat Islami dan sangat sesuai dengan Qur’an. Yaitu budaya menahan marah dan memaafkan kesalahan. Mudah-mudahan Allah mengampuni kesalahan, dosa dan kekhilafan Pak Jokowi karena Allah berjanji bagi orang yang memaafkan : .. dan jika kamu maafkan dan kamu santuni serta ampuni (mereka), maka sungguh, Allah Maha Pengampun, Maha Penyayang. (QS. At Taghaabun, 64:14)

Memaafkan adalah sifat orang besar dan mulia. Bahkan Al-Qur’an tidak menyebut minta maaf, tetapi memaafkan. Karena untuk memaafkan butuh kelapangan hati yang seluas samudera. Hati yang sempit akan mudah marah, mendendam dan ingin membalas perbuatan orang yang melukainya.

"Tetapi barang siapa bersabar dan memaafkan, sungguh yang demikian itu termasuk perbuatan yang mulia." (Qur'an 42:43)

"...menahan amarahnya dan memaafkan (kesalahan) orang lain." (QS. Ali ‘Imraan, 3:134)

Apa yang dilakukan Pak Jokowi mestinya diikuti oleh seluruh rakyatnya. Yang berada di DPR tirulah sifat pemaaf beliau. Jika bersidang jangan mudah emosi. Yang partainya sedang carut marut, belajar lah dari presiden kita yang tetang tenang dan tidak panas. Belajarlah pada keakuran dan kerukunan Pak Jokowi dan Pak Prabowo. Yang suporter bola, tirulah presiden muda kita. Jangan tersinggung sedikit langsung tawuran. Para pelajar, janganlah mudah marah sehingga antar sekolah harus saling perang.

Saya salut sama beliau Bapak Jokowi, mudah-mudahan Allah membantu tugasmu dalam memimpin bangsa ini. Saya dulu tidak memilihmu tapi saat sekarang engkau yang terpilih maka engkaulah presiden negeri ini yang wajib ditaati oleh seluruh rakyat selama sang presiden tidak memerintahkan untuk berbuat dosa dan maksiat. Mudah-mudahan Allah membalas kebaikanmu wahai bapak presiden, mudah-mudahan Allah kelak memasukanmu dengan golongan penghuni Surga Firdaus. Amin.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun