Sekarang deretan toko-toko itu sebagian besar menjual pernak pernik termasuk T-shirt bertuliskan Hogwarts School, Gryffindor, Slytherin dan macam macam yang terkait dengan Harry Potter. Juga dapat dikunjungi museum Harry Potter di mana pengunjung harus antri untuk masuk ke dalamnya.Â
Mengantri tidak masalah bagi pengunjung karena kultur di UK memang sangat terbiasa untuk antri. Benar-benar Harry Potter dikesankan pernah ada sebagai seseorang yang belajar sihir di Hogwarts School.Â
Keunikan lengkung anggun ditambah dengan warna warni itu mengundang keinginan untuk menjelajah dan sering terkaget-kaget ketika melongok setiap toko yang ada.Â
Victoria Street sangat penting dan menjadi salah satu ikon Edinburgh yang klasik. Dibangun antara tahun 1829 sampai dengan 1834, Victoria Street dirancang oleh arsitek Thomas Hamilton, salah seorang tokoh terkemuka dalam mengubah kota dengan bangunan-bangunan neoklasik.Â
Disainnya sangat dipengaruhi oleh arsitektur Yunani kuno. Namun, dia harus mengikuti aturan yang menetapkan bahwa bangunan-bangunan yang terkait dengan jalan baru harus bergaya 'Old Flemish'.
Apalagi dengan detail Rumah Sakit George Heriot yang dibangun awalnya sebagai rumah sakit, lalu diubah fungsi sebagai George Heriot School sebagai inspirasi Victoria Street. Rumah Sakit ini dibangun jauh lebih awal yaitu tahun 1628 sampai dengan 1659.Â
Old Flemish ciri-ciri diantaranya bangunan berundak-undak, ada jendela yang bentuknya klasik dan kotak, bagian ujungnya mengerucut dan ada cerobong untuk keluaran pemanas ruangan.Â
Dindingnya juga hanya bata klasik tanpa plester. Sebelumnya bernama Bow Street, namun 3 tahun setelah terbangun berganti nama menjadi Victoria Street setelah Ratu Victoria berkuasa di Kerajaan Inggris Raya.
Di Victoria Street juga pernah ada toko yang menjual segala sesuatu tentang sapu, yang dipajang di dalam dan di luar toko, yaitu Robert Cresser's brush shop, yang pertama buka di tahun 1873 dan sayangnya ditutup tahun 2004. Â Toko itu bertahan dengan penampilan yang sama bertahun-tahun.Â