Mohon tunggu...
Didi Kurniadinata
Didi Kurniadinata Mohon Tunggu... Human Resources - Pengajar, Konsultan SDM, Trainer, Penulis,

Praktisi dan pemerhati pengembangan sumber daya manusia melalui konsultansi, pelatihan, asesmen. Menyukai sepakbola, otomotif dan jalan-jalan.

Selanjutnya

Tutup

Travel Story

Perjalanan di Inggris #6 - The London Central Mosque

8 November 2024   10:46 Diperbarui: 8 November 2024   11:12 82
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Perjalanan di Inggris # 6 

Hari ke lima masih berada di Hammersmith sambil cek dan rapikan koper karena besoknya akan berangkat ke Edinburgh. Hari ini sarapan dengan nasi instan yang dibawa dari Indonesia plus kentang dan teri goreng khas masakan teman istri. Meskipun nasi yang diseduh dengan air panas terasa setengah matang, namun tetap terasa enak dibanding dengan English Breakfast yang rasanya sudah diprediksi.

Sesudah sarapan, langsung mandi pagi. Katanya orang yang tinggal di UK tidak biasa mandi pagi atau setidaknya mandinya tidak sesering itu. Memang karena cuaca yang dingin dan kering membuat badan tidak berkeringat dan baju juga tidak tercium bau apa apa, meskipun sudah dipakai seharian atau dua harian. Namun karena terbiasa mandi pagi, lebih baik dan rasanya lebih bersih. Hari ini didedikasikan untuk berkunjung ke London Central Mosques di Park Road no. 146 London dengan kode pos NW8 7RG.

Setelah santai dulu di hotel, jam 11.30 pesan UBER dan langsung dapat mobil listrik menuju Park Road. Perjalanan menuju lokasi melewati banyak belokan dan lampu merah. Pengemudinya sangat sabar dan tidak sekalipun menyusul kendaraan lain. Sempat melihat petugas pembersih jalan yang bekerja serius memastikan tidak ada sampah yang berceceran. Cuaca memang agak basah dengan hujan rintik-rintik. Jarak yang ditempuh sekitar 9 km, namun memakan waktu sekitar 45 menit. Itu karena kesabaran pengemudi yang tidak terburu-buru dan tetap senantiasa di belakang kendaraan di depannya. Ini bukan karakteristik pengemudi di London juga, karena pada kesempatan lain ada juga yang tidak sabaran dan suka menjalankan kendaraannya dengan cepat dan susul sana susul sini.

Menuju Park Road 156

Credit to London Central Mosque Trust & Islamic Cultural Centre
Credit to London Central Mosque Trust & Islamic Cultural Centre

Sekitar jam 12.15 sampai di London Central Mosque atau Masjid Utama di Kota London. Taksi Uber berhenti di sisi samping masjid. Kami berjalan dari sisi kanan menuju pintu gerbang. Tahun 1989 pernah ke sini juga dan sepertinya halaman depannya sudah lebih luas dari sebelumnya. Sebelumnya hanya ada pelataran yang dekat dengan pintu masuk, sekarang ada halaman depan yang sangat luas dan kabarnya saat ini bisa menampung sampai 5400 jamaah. Luar biasa besar daya tampungnya. Di sebelah kubah juga ada menara yang tinggi khasnya bangunan masjid.

Masjid ini diarsiteki oleh Sir Frederick Gibberd dan selesai dibangun pada tahun 1977. Masjid ini memiliki [kubah emas yang terlihat menonjol. Ruang shalat utama dapat menampung lebih dari 5.000 jamaah pria dan wanita bisa melaksanakan salat di mezanin yang menghadap ke mimbar masjid.

Seperti apa Masjid Utama London

credit to Alamy
credit to Alamy

Bagian dalam kubah dihiasi dengan disain geometri yang indah dengan jendela kaca patri kecil di sekeliling bagian dasarnya yang berisi bintang berujung 16 berwarna biru kehijauan. Di baris bawahnya terdapat kaligrafi yang indah dengan tulisan hitam dan dasar krim atau coklat sangat muda. Kaligrafi ini dibuat oleh Hassan El-Abhar pada tahun 1989. Dinding kiri kanannya terdapat jendela kaca dengan tralis garis-garis dengan ujung atasnya berbentuk kubah setinggi 7 meteran. Bagian bawah jendela menuju lantai adalah dinding setinggi 2 meter dan menempel ke dinding adalah rak-rak yang diisi al-Quran dan buku-buku tentang Islam yang bisa dibaca sebelum waktu shalat.  

Di tengah depan arah kiblat ada mimbar dan tempat shalat Imam. Di ke empat sudut agak ke tengah ada 4 tiang dengan diameter 30 cm dengan ujung atas agak melebar sebagai penopang bangunan. Di tengahnya terdapat lampu kristal 2 tingkat dengan bagian bawah lebih lebar daripada bagian tengahnya. Indah, dengan ukuran yang pas dengan besaran ruang utama untuk sholat. Karpetnya berwarna biru, empuk dan karpet ornamen juga ditempatkan di bawah lampu kristal tersebut. Terasa betah berada di ruangan sholat tersebut.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Travel Story Selengkapnya
Lihat Travel Story Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun