Mohon tunggu...
Didi Kurniadinata
Didi Kurniadinata Mohon Tunggu... Human Resources - Pengajar, Konsultan SDM, Trainer, Penulis,

Praktisi dan pemerhati pengembangan sumber daya manusia melalui konsultansi, pelatihan, asesmen. Menyukai sepakbola, otomotif dan jalan-jalan.

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Allah yang Maha Kuasa Mencukupkan Kebutuhan Kita

30 Agustus 2024   17:22 Diperbarui: 30 Agustus 2024   17:43 21
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Credit to Kantor Berita Buruh

Sambil memutar otak untuk mengatasi kebutuhan tersebut, baik dengan berhitung aset dan cash yang ada ataupun bagaimana mencari dana pinjaman untuk kebutuhan sementara dengan jaminan aset yang ada. Ketika waktu semakin dekat dengan rencana pernikahan, undangan sudah mulai disiapkan dan daftar yang diundang juga harus didata dengan cermat, karena relasi dan rekan-rekan teman kerja terdahulu dan sekarang perlu dimasukkan ke dalam daftar undangan. Tetap rasa yang tidak menentu hadir karena belum ada peluang mendapatkan dana untuk pernikahan Azmi tersebut.

Pada bulan November tiba-tiba penulis mendapatkan kabar dari adik penulis yang bekerja di satu instansi pemerintah bahwa nanti ada yang akan menelepon terkait pelatihan. Besok harinya ternyata benar ada yang menelepon yang meminta penulis dan perusahaan untuk menyelenggarakan pelatihan pegawai untuk sekitar 100 orang. Meskipun oleh penulis disampaikan bahwa perusahaan penulis sudah lama tidak melaksanakan pelatihan sejenis, namun si Penelepon mengatakan bahwa tidak masalah dan hanya minta agar pelatihan terlaksana. Dia mengatakan bahwa penulis dikenal biasa menjalankan pelatihan tersebut.

Sungguh aneh, sudah dikatakan bahwa penulis sudah lama tidak menyelenggarakan pelatihan sejenis dengan gathering juga, namun tetap memaksa untuk dilaksanakan. Karena begitu membutuhkan, akhirnya penulis mengiyakan. Ketika penulis akan mengajukan proposal, owner pekerjaan tersebut menyatakan bahwa anggaran yang tersedia adalah 200 juta rupiah!. Penulis terpana, bagaimana tidak terpana, kebutuhan 200 juta rupiah untuk pernikahan dan untuk pelatihan tersebut tersedia anggaran di instansi tersebut 200 juta rupiah juga. Apakah ini kebetulan? Sepertinya tidak.

Akhirnya pelatihan dilaksanakan dengan baik dan berhasil dan ketika pelaksanaan pelatihan bahkan belum selesai tuntas, ternyata instansi tersebut sudah mentransfer dana sebesar 200 juta rupiah ke rekening perusahaan. Amazing! Bagaimana bisa? Tapi itulah yang terjadi dan dialami penulis, dan ini adalah cerita sesungguhnya, bukan cerita rekaan. 2 bulan setelah pelatihan di bulan Desember 2018, lanjut ke pernikahan Azmi di bulan Maret dengan mulus dan selamat. Setelah itu penulis tidak mendapatkan lagi pekerjaan seperti itu maupun pekerjaan lainnya.

Karena ini cerita sesungguhnya, pertanyaannya, apakah uang 200 juta yang datang bersama pelatihan adalah suatu kebetulan atau semacam keajaiban? Penulis ketika membaca Surat At-Thalaq ayat 2-3, meyakini bahwa Allah Tuhan yang maha kuasa memberikan apa yang kita butuhkan dari arah yang kita tidak duga sebelumnya. Allah Tuhan yang Maha Kuasa mengatakan di dalam Al-Quran:

“Barangsiapa bertakwa kepada Allah niscaya Dia akan membukakan jalan keluar baginya, dan Dia memberinya rezeki dari arah yang tidak disangka-sangkanya. Dan barangsiapa bertawakal kepada Allah, niscaya Allah akan mencukupkan (keperluan)nya. Sesungguhnya Allah melaksanakan urusan-Nya. Sungguh, Allah telah mengadakan ketentuan bagi setiap sesuatu.” (QS. At-Thalaq: 2-3).

Nah, rezeki yang datang ke kita dari arah yang tidak pernah kita duga sebelumnya adalah suatu skenario dari Allah SWT dan merupakan upah dari persiapan yang kita lakukan. Jadi ikhtiar tetap harus dilakukan dan biarkanlah ketentuan Allah SWT akan membuat kita bersyukur terus. Yakinlah bahwa rezeki akan datang dari arah yang tidak disangka-sangka. Dan Barangsiapa bertawakal kepada Allah, niscaya Allah akan mencukupkan (keperluan)nya. Aamiin.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun