Mohon tunggu...
Didi Kurniadinata
Didi Kurniadinata Mohon Tunggu... Human Resources - Pengajar, Konsultan SDM, Trainer, Penulis,

Praktisi dan pemerhati pengembangan sumber daya manusia melalui konsultansi, pelatihan, asesmen. Menyukai sepakbola, otomotif dan jalan-jalan.

Selanjutnya

Tutup

Worklife Pilihan

Kepemimpinan Transformasional (Transformational leadership)

19 Agustus 2024   17:36 Diperbarui: 19 Agustus 2024   17:37 24
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Credit to Simply Psychology

4.  Perhatian Khusus untuk setiap Individu

Pemimpin transformasional menaruh perhatian tulus pada pengembangan pribadi dan profesional setiap anggota tim anak buahnya. Mereka mengenali kekuatan dan kelemahan unik anggota timnya dan memberikan dukungan dan pembinaan individual untuk membantu mereka tumbuh dan menjadi unggul. Pendekatan yang dipersonalisasi ini menumbuhkan rasa memiliki dan keterlibatan yang kuat di antara anggota tim sebagai anak buahnya. Empati dan rasa saya bersama anda akan menjadi kekuatan karena anak buah merasa menjadi seseorang. 

Keempat komponen di atas perlu dicermati sebagai suatu hal yang akan membentuk pandangan positif terhadap seorang pemimpin. Model ini sesungguhnya lebih pada menggugah dan memperkuat aspek mentalitas dan dengan inspirasi atau contoh yang diperlihatkan oleh Pemimpin. Yang ingin ditimbulkan adalah pemimpin yang menjadi model atau contoh bagi kemajuan bersama. Disamping itu aspek perhatian kepada setiap individu memberikan suatu rasa diperhatikan sehingga loyalitas terhadap sang pemimpin akan menguat.

Dampak Kepemimpinan Transformasional pada Organisasi

Ketika Kepemimpinan Transformasional dijalankan oleh Pemimpin, dengan perubahan-perubahan yang sifatnya terinspirasi gerakan 4 komponen di atas, maka akan terasa dampak besarnya terhadap organisasi. Beberapa hal positif dari model ini merupakan konsekuensi logis dari suatu transformasi adalah:

1.  Peningkatan Keterlibatan Staf/Anak Buah

Pemimpin transformasional menginspirasi terhadap rasa memiliki dari tujuan maupun keberadaan perusahaan. Ketika karyawan merasa terhubung dengan misi dan nilai-nilai organisasi, mereka akan lebih mungkin mereka berkinerja melampai harapan.

2.  Peningkatan Inovasi

Dengan mendorong kreativitas dan pemikiran kritis, pemimpin transformasional menciptakan lingkungan tempat inovasi berkembang. Anggota tim merasa diberdayakan untuk mengeksplorasi ide dan pendekatan baru, yang mengarah pada perbaikan berkelanjutan dan keunggulan kompetitif di pasar.

3.  Peningkatan Budaya Organisasi

Pemimpin transformasional menentukan arah budaya organisasi yang positif berdasarkan kepercayaan, kolaborasi, dan komunikasi terbuka. Budaya yang terbentuk menjadi menarik dan mampu mempertahankan talenta terbaik di perusahaan serta menumbuhkan rasa persatuan di antara anak buah.

4.  Pengembangan Kepemimpinan

Pemimpin transformasional tidak ragu untuk berinvestasi dalam mengembangkan kecakapan kepemimpinan anggota timnya yang juga anak buahnya. Hal ini tidak hanya menguntungkan organisasi dalam jangka panjang namun juga memberdayakan karyawan untuk mengambil peran kepemimpinan, sehingga berkontribusi terhadap terbentuknya pemimpin masa depan.

Tantangan Kepemimpinan Transformasional

Credit to Maria College
Credit to Maria College

Meskipun Kepemimpinan Transformasional banyak memiliki keuntungan dan keunggulan, namun tentu tidak lepas dari tantangan yang bisa menghambat efektivitas model kepemimpinan ini.  Tantangan di bawah ini menjadi semacam aspek yang memerlukan perhatian lebih untuk keberhasilan dari perubahan atau transformasi sbb:

1.  Sumber Daya yang Intensif

Menerapkan kepemimpinan transformasional memerlukan waktu dan upaya ekstra untuk mengembangkan keterampilan kepemimpinan, membangun visi bersama, dan mempertahankan tingkat keterlibatan yang tinggi. Hal ini dapat menghabiskan banyak sumber daya bagi organisasi. Artinya sumber daya tersebut perlu disiapkan sebagai antisipasi kebutuhan.

2.  Penolakan terhadap Perubahan

Tidak semua staf atau anak buah bisa menerima perubahan yang datang dari kepemimpinan transformasional. Beberapa orang mungkin menolak visi baru atau kesulitan beradaptasi dengan budaya untuk berinovasi. Dampak penolakan perlu diantisipasi dan bisa saja menggunakan perlakuan seperti di Kepemimpinan Situasional, apakah model S1 (telling), S2 (Selling), S3 (Coaching). Untuk S4 (Delegating) tidak diperlukan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Worklife Selengkapnya
Lihat Worklife Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun