Mohon tunggu...
Didi Kurniadinata
Didi Kurniadinata Mohon Tunggu... Human Resources - Pengajar, Konsultan SDM, Trainer, Penulis,

Praktisi dan pemerhati pengembangan sumber daya manusia melalui konsultansi, pelatihan, asesmen. Menyukai sepakbola, otomotif dan jalan-jalan.

Selanjutnya

Tutup

Lyfe Artikel Utama

Kita Mementingkan Otak Kelinci (Hare Brain), Padahal Kita Punya Otak Kura-Kura (Tortoise Mind)

7 Juli 2024   19:00 Diperbarui: 16 Juli 2024   18:29 420
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Otak Kelinci dan Otak Kura-Kura

Jika kita pernah menonton film-film aksi seperti Jason Bourne (Matt Damon) dan Mission Impossible (Tom Cruise), mungkin kita ingat bagaimana Bourne dan Hunt bertindak taktis, sangat cepat dalam situasi terjepit dan waktu terbatas sampai akhirnya lolos dari masalah dengan kecepatan berpikir dan bertindak.

Kita juga umumnya lebih mengagungkan kecepatan berpikir dan bertindak sebagai satu kelebihan yang membuat seseorang berbeda atau dengan kata lain lebih berkualitas daripada yang lain. 

Padahal kita memiliki kemampuan berpikir yang bernilai lebih dan justru menjadi pembeda dalam pemecahan masalah yang lebih rumit dari biasanya.

Di sini kita akan mulai membahas tentang Otak Kelinci (Hare Brain) yang berpikir cepat, logis dan sering dalam situasi penuh tekanan. Sementara ada yang namanya Otak Kura-Kura yang merupakan padanan (bukan terjemahan) istilah dari Tortoise Mind.

Otak Kura-Kura ini bersifat lebih lambat dalam membuat keputusan, namun mampu memecahkan masalah yang rumit yang biasanya Otak Kelinci kesulitan dalam menyelesaikannya

Guy Claxton, seorang profesor bidang psikologi yang mendapatkan gelar doktor dari The Oxford University dan mengajar di banyak perguruan tinggi di Inggris menggunakan frasa Otak Kelinci untuk merujuk pada pemikiran yang penuh kesadaran (bukan bawah sadar) dan yang kita lakukan adalah menerapkan alasan dan logika yang bersandar pada data dan informasi yang jelas. Keputusan atau tindakan dilakukan dengan cepat karena data pendukung jelas dan kalau tidak jelas, sedikit berspekulasi bisa dilakukan.

Sebaliknya, Otak Kura-Kura lebih bersifat menyenangkan, santai, bahkan bisa juga merenung sambil diam. Modenya bersifat kontemplatif atau meditatif.

Dalam menyelesaikan masalah, lebih banyak merenung ketimbang melakukan tindakan. Kadang terkesan membiarkan waktu berlalu begitu saja.

Penulis merasa penasaran dengan apa yang membuat seseorang menjadi kreatif. Bagaimana karya-karya tertentu dilahirkan, meskipun dalam waktu yang lama, namun hasil akhirnya bagus dan timeless (selalu up to date).

Yang jelas dialami adalah penulis sering pergi tidur dengan masalah yang belum terselesaikan, dan kemudian di pagi hari tidak hanya menemukan solusinya yang muncul secara misterius, tetapi juga tidak dapat mengingat apa masalahnya. Menarik dan aneh.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun