Setelah sekian lama guru-guru dan kepala sekolah disibukkan dengan UKG, khusus bagi penerima TPP...sekarang kesibukan beralih. Pemberitahuan akan diadakan ujian seleksi calon kepala sekolah mulai memecah konsentrasi bagi guru-guru tercinta. Angan-angan mulai bermunculan. Seandainya aku...seandainya aku...dan seandainya.
Secara teknis pelaksanaan seleksi yang diadakan salah satu Perguruan Tinggi yang ditunjuk sangat bagus, untuk kemajuan dunia pendidikan, khususnya berhubungan dengan kepemimpinan sebuah lembaga pendidikan. Begitu kompetitif sekali pelaksanaan ujian ini, hingga banyak calon peserta bersusah payah untuk melengkapi semua persyaratan dengan sebaik mungkin, meski waktunya sangat sempit sekali.
Aku pun hampir saja terbawa arus kesibukan ini. Setelah kukaji cukup dalam akhirnya kuputuskan untuk tidak melanjutkan mengikuti ujian ini. Banyak faktor yang mendasari keputusan ini, antara lain : apakah aku layak dan punya derajat untuk menggapai mimpi itu ?, apakah betul itu memang cita-citaku ? Begitu banyak pikiran berkecamuk dalam angan-angan yang naif ini.
Ditambah lagi melihat kenyataan yang terjadi disekitar kita, banyak pemimpin yang secara fakta kurang menunjukkan sifat kepemimpinan. Menjadi pemimpin atas diri sendiri dan keluarga saja butuh perjuangan tinggi, apalagi memimpin orang lain. Belum lagi setelah terpilih menjadi calon kepala sekolah (daftar tunggu), nanti akan dibayangi dengan mempersiapkan hal -hal lain bila menjadi kepala sekolah. Sanggupkah Aku ?
Aku hanya dapat berkata " Seleksi Calon Kepala Sekolah..Apa kabar..? "
Didenx
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H