Mohon tunggu...
Dida Permana
Dida Permana Mohon Tunggu... Administrasi - There is a will always there is a way, let God show to you the way

Penulis adalah seorang pegawai swasta profesional, memulai karir sejak tahun 2010 sampai sekarang, posisi yang pernah diemban antara lain: Procurement/Purchasing (pengadaan barang/jasa), Personalia dan GA. Penulis juga saat ini masih aktif sebagai Mahasiswa serta konsen dalam bidang pendidikan serta sosial keagamaan.

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Tantangan Sekolah Menengah Kejuruan (SMK/Vocational School) di Era Digital IT

13 Januari 2021   16:59 Diperbarui: 17 Januari 2021   16:32 952
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Festifal Kewirausahaan, membantu melatih Life Skill Peserta Didik/Siswa (Dokpri)

Pada tulisan ini, penulis mencoba menguraikan sedikit pengalaman penulis, selama menjadi tenaga kependidikan di sebuah sekolah swasta di kota Serang. Banyak sekali pengalaman, pembelajaran dan hikmah yang penulis dapatkan selama menjalani profesi tersebut. Penulis sangat bersyukur telah bertemu dengan para guru dan rekan tendik yang sangat luar biasa dan memiliki dedikasi menekuni bidang pendidikan, tidak lain hanya  untuk kemajuan generasi muda bangsa Indonesia. Penulis baru mengerti & menyadari bahwa dedikasi dan keikhlasan adalah keutamaan serta kekuatan untuk menjadi seorang tenaga pendidik. Penulis teringat perkataan bijak nan mulia, dari guru serta orang tua yakni "kedua orang tua kandung berjasa menurunkan umat manusia dari alam kandung ke alam dunia, sedangkan guru dapat mengangkat manusia dari (derajat) alam dunia (kefanaan) ke tingkat (derajat) kemuliaan." tentu perkataan bijak tersebut, sangat luas penafsirannya, Penulis memberikan kebebasan pendapat kepada para pembaca untuk menelaah lebih jauh hal tersebut. Dalam aplikasinya tentu banyak juga kedua orang kandung, menjalani kedua peran tersebut sekaligus, yakni orang tua yang bertanggung jawab dalam menafkahi urusan keluarga, di sisi lain, juga sebagai seorang guru yang berjasa mengajarkan nilai-nilai keagamaan dan akhlak mulia.  

Berdasarkan pengalaman penulis yang pernah menjadi tenaga kependidikan di sebuah sekolah swasta di Kota Serang, terdapat beberapa masukan yang mungkin dapat jadi pertimbangan oleh siapa pun yang konsen, dalam pendidikan vokasi di Indonesia. Yakni pendekatan pendidikan pada Sekolah Menengah Kejuruan (SMK/Vocational School), di mana hemat penulis, anak didik kurang memahami perkembangan yang terjadi dunia usaha industri/manufaktur, serta terdapat jurang pemisah (gap yang besar) antara pendidikan dan dunia usaha ditambah dengan kurang dekatnya pendidikan sekolah menengah kejuruan, dengan perkembangan yang terjadi pada dunia kerja. yang saat ini masuk pada era digital IT, mengalami perkembangan sangat pesat. Ditambah dengan Pandemi Covid-19 yang terjadi, gerak cepat serta penetrasi digital IT sudah masuk ke dalam berbagai sistem bidang kehidupan serta administrasi, baik itu di dunia usaha industri/manufaktur, juga sistem administrasi di pemerintahan. Digemborkan istilah "Dilan" yakni singkatan dari Digital Melayani. Sebagai contoh berbagi pengalaman misalnya, Penulis adalah lulusan tahun 2008, saat lulus dari Sekolah Menengah Kejuruan negeri (SMK) di Kota Serang, pasca kelulusan dari sekolah vokasi, dikarenakan keterbatasan biaya, maka penulis memutuskan untuk mencari pekerjaan di berbagai Perusahaan. Adapun umumnya saat itu, yang penulis ketahui ialah untuk mencari lowongan pekerjaan (lowker) maka penulis harus mencari media massa koran lokal ataupun nasional, untuk mengetahui sebuah lowongan pekerjaan, namun di era serta digital IT seperti sekarang ini, media masa online tumbuh bak jamur di musim hujan dan masyarakat dengan mudah mengakses di berbagai informasi media sosial baik itu media informasi yang cakupannya nasional sampai lokal. 

Jika sebuah lowongan pekerjaan sudah ditemukan, dalam media masa online atau pun media sosial, maka pihak pelamar bisa langsung apply posisi atau lowongan yang tersedia. dengan menggunakan aplikasi sistem IT yang tersedia seperti aplikasi jobstreet, JobsDB, maupun Linkedin, aplikasi tersebut sangat mudah, murah, cepat, terjamin kerahasiaannya serta diterima secara online oleh pihak perekrut tenaga kerja dari pihak dunia usaha atau industri. Berdasarkan pengalaman Penulis, saat lulus tahun 2008 betapa sulit dan langkanya informasi yang didapat, perihal lowongan pekerjaan dalam suatu perusahaan. serta dalam proses pengiriman lamaran pekerjaan saat itu, masih menggunakan metode konvensional yakni via pos, yang tentu memakan biaya pengiriman yang tidak sedikit. Akan tetapi saat ini, di era serba digital IT, semua pekerjaan itu, dapat dilakukan dengan mudah dan dikerjakan dalam waktu yang singkat.

Ada sisi positif dan negatif yang didapatkan oleh masyarakat berkat berkembangnya sistem digital IT dan berubahnya media masa dari konvensional menuju online media, serta media sosial masyarakat yang saat ini banyak digandrungi. seperti contoh di bawah ini adalah contoh positif yang dirasakan oleh masyarakat antara lain :

  1. Meningkatkan literasi di masyarakat
  2. Mudahnya masyarakat mendapatkan akses informasi 
  3. Dengan menggunakan sistem IT, maka perusahaan media masa menurunkan cost dalam produksi informasi, karena biaya seperti proses percetakan dan distribusi akan menjadi menurun secara drastis bahkan akan hilang sama sekali.
  4. Cepatnya arus informasi yang didapat masyarakat, karena faktor jarak sudah tidak lagi menjadi kendala, dikarenakan siapa pun, kapan pun dan di mana pun masyarakat berada, selagi dapat mengakses internet, maka hampir semua informasi yang diinginkan akan didapatkan dan kemudahan lain sebagainya.

Adapula sisi negatif yang munkin menjadi problem di masa sekarang maupun yang akan datang, seperti contoh:

  1. Dengan banyaknya informasi yang beredar di media sosial, maka tidak semua informasi tersebut dapat dipastikan kebenarannya.
  2. Tidak adanya screening informasi yang beredar pada masyarakat tentang suatu permasalahan atau peristiwa.
  3. Tidak semua masyarakat memiliki literasi yang baik, sehingga besar kemungkinan informasi hoaks, berita bohong, atau informasi menyesatkan akan diterima sebagai sebuah kebenaran.
  4. Literasi masyarakat di Indonesia, secara umum masih rendah, sehingga banyak kasus informasi hoaks dengan sangat cepat menyebar di media sosial sehingga masyarakat harus berbenturan dengan hukum, sebagai akibat dari kurangnya literasi, sistem check and recheck sebuah informasi.

Hal-hal tersebut di atas merupakan sekelumit problem yang sekarang terjadi dan mungkin akan terus terjadi di masyarakat yang terbanjiri oleh arus informasi yang sangat cepat, sehingga jarak, waktu dan tempat, tidak lagi menjadi permasalahan dalam penerimaan informasi, yang menurut para akademisi saat ini, sudah masuk era post truth. Batas-batas pemisah negara, kultur dan daerah, seolah tidak lagi ada, bayangkan saja orang tua kita, yang hidup di zaman enam puluhan, jika ingin mendapatkan informasi membutuhkan waktu berhari-hari, baru sebuah informasi dapat diterima oleh penerima informasi. contoh kecil saja, seorang anak yang berkuliah di Yogyakarta saat sedang sakit, mengirimkan surat kepada kedua orang tuanya untuk minta di jenguk yang berada di Kota Jakarta, maka dapat dipastikan saat itu, surat tersebut akan diterima sekitar 2 sampai 7 hari kemudian. maka hal-hal seperti itu, tidak mungkin terjadi lagi di zaman serba IT ini, aplikasi pada media informasi seperti whatsapp, twitter, facebook langsung up to date, dengan hanya mengupload atau mengetikan jari-jari kita ke smartphone, maka ada beberapa ungkapan oleh para praktisi bahwa, "Dunia saat ini berada pada genggaman tangan" menjadi semakin nyata adanya.

Penulis dengan Rekan Guru dalam Pelaksanaan Ujian Praktikum SMK Tahun 2019 di sekolah swasta di Kota Serang (Dokpri)
Penulis dengan Rekan Guru dalam Pelaksanaan Ujian Praktikum SMK Tahun 2019 di sekolah swasta di Kota Serang (Dokpri)

Lantas apakah ada hubungannya dengan dunia usaha? lalu apa tantangan yang akan dihadapi anak didik kita? (yang saat ini belajar di sekolah menengah kejuruan) tentulah ada adaptasi serta tantangan yang dihadapi oleh semua pihak, termasuk dunia usaha industri maupun stakeholder-nya, yakni dunia pendidikan/institusi pendidikan dalam hal ini sekolah menengah kejuruan (SMK/Vocational School), lembaga training-training/pelatihan dan lain sebagainya, sebagai produsen/penghasil sumber daya manusia (SDM), yang bertugas untuk menyiapkan, kaderisasi, SDM yang siap untuk menjalankan roda operasional dunia usaha industri, dengan segala perubahan dan tantangannya di era digital & IT. Dunia usaha industri manufaktur memang diketahui secara umum, lebih adaptif terhadap segala macam perkembangan informasi dan teknologi yang berkembang di abad ini. Hal tersebut hemat penulis adalah hal lumrah terjadi, karena dunia industri/manufaktur, memiliki kemampuan finansial yang memadai, sebagai contoh saja dalam bidang operasi administrasinya, dunia industri sudah memanfaatkan perpaduan antara administrasi konvensional dengan IT sebagai penunjang kegiatan operasionalnya. dalam sistem transaksi internal perusahaan maupun sistem transaksi eksternalnya, dunia usaha industri sudah menggunakan sebuah sistem yang memastikan seluruh transaksi harus tercatat dan ter-record dalam databasenya secara baik dan lengkap, agar memudahkan tressury, auditing, monitoring dan controling, sehingga sistem IT tersebut mengakibatkan administrasi proses menjadi paperless, akuntabel, transparan, up to date serta mudah dalam penelusuran.

Dalam operasional produksi, dunia usaha/industri manufaktur lebih terdepan dalam meng-up grade teknologi mesin-mesin produksi serta sistem operasionalnya, kalau dahulu sistem operasi mesin-mesin produksi menggunakan metode semi otomatis, dengan memanfaatkan manusia sebagai operator utamanya, sekarang ini banyak dunia industri yang meng-up grade mesin-mesin produksinya dengan computerized system operational, robotic, yang menuntut sistem operasi presisi yang tinggi dan sudah mengurangi banyak sekali SDM manusia, mengurangi cost produksi dalam berbagai sisi, serta jumlah produksi yang lebih maksimal dan berbiaya lebih murah, sebagai sebab akibat dari berkurangnya intervensi manusia dalam operasinya. sehingga keuntungan yang didapat oleh para pemilik modal atau investor akan semakin maksimal. Hal ini menurut penulis bertujuan serta ciri adaptifnya dunia industri/manufaktur dalam memanfaatkan teknologi up to date, di masa saat ini dan yang akan datang. Lalu bagaimana institusi pendidikan merespon terutama untuk sekolah menengah kejuruan (SMK)? berdasarkan kenyataan tersebut di atas, perlu adanya adaptasi-adaptasi yang harus dilakukan oleh institusi pendidikan dalam menghadapi era IT ini, antara lain:

  • Perkuat pendidikan keagamaan serta akhlak anak didik, dengan menggunakan berbagai media dan kegiatan. 

Sederas apapun kemajuan IT di era abad ini, pendidikan keagamaan dan akhlak merupakan salah satu pendidikan karakter bangsa Indonesia yang tidak mungkin lepas dari pribadi anak didik, apa lagi anak didik adalah generasi penerus bangsa Indonesia, yang akan mewarisi warna dan kemajuan bangsa Indonesia di masa depan. kepribadian bangsa Indonesia yang agamis, toleran, serta menghargai keberagamaan suku, agama, bahasa dan kultur serta budaya merupakan kekuatan yang harus tetap terhimpun dalam bingkai NKRI. sehingga pendidikan keagamaan yang berwawasan keIndonesiaan merupakan suatu keharusan, dan pendidikan yang toleransi juga bukan lagi suatu medan teori dalam ruang-ruang kelas, tanpa aplikasi yang berarti. sehingga pendidikan yang cukup berhasil adalah pendidikan yang mampu memberikan sarana anak didik, untuk mengaplikasikan ranah teoritis kelapangan praktis, hal tersebut merupakan tantangan tersendiri bagi guru dan tenaga kependidikan di manapun institusinya.

Kegiatan Baca Tulis Al-Qur'an (BTQ) dalam KBM di sekolah swasta di Kota Serang dalam rangka Penguatan Keagamaan & Akhlak peserta didik (Dokpri)
Kegiatan Baca Tulis Al-Qur'an (BTQ) dalam KBM di sekolah swasta di Kota Serang dalam rangka Penguatan Keagamaan & Akhlak peserta didik (Dokpri)
  • Dekatkan anak didik dengan sistem informasi dan teknologi (IT) Online atau Daring yang ter-up to date

Dikarenakan tantangan saat ini dan kedepan adalah kemajuan IT yang pesat di seluruh bidang kehidupan manusia, adaptasi dan pendekatan cerdas adalah solusi terbaik bagi peserta didik. Dalam hal ini Penulis menganjurkan peserta didik diperkenalkan media-media IT tertentu yang dapat bermanfaat bagi mereka, untuk mendapatkan informasi positif sehingga menjadi penunjang kegiatan belajar-mengajar, baik saat ini maupun kemungkinan yang akan datang. Pengenalan sistem aplikasi online dan daring juga dapat bermanfaat, sebagai penunjang efektif, kegiatan belajar mengajar secara daring misalnya, seperti pengenalan aplikasi zoom atau google meet, di masa yang akan datang, kemungkinan besar tetap akan bermanfaat bukan hanya sebagai media pembelajaran peserta didik (saat ada pandemi covid-19) akan tetapi aplikasi bermanfaat bagi dunia industri, karena aplikasi IT dapat dengan mudah sebagai sarana koordinasi atau meeting jarak jauh, yang murah dibandingkan dengan pertemuan konvensional. banyak pula pembelajaran seminar-seminar online yang dapat diikuti oleh peserta didik saat ini, memanfaatkan media daring online, materi-materi dan pengenalan wawasan yang luas dari mengikuti seminar online, akan sangat bermanfaat bagi peserta didik, sebagai pengalaman baru bagi peserta didik.

  • Kombinasikan mata pelajaran kejuruan konvensional dengan IT ketika proses praktikum. Dukung dan tingkatkan literasi anak didik baik dalam bentuk kurikulum maupun pelatihan-pelatihan maupun workshop

Sebagai contoh kombinasi kreatif dan efektif dapat dilakukan guru dan tenaga kependidikan dalam mata pelajaran administrasi atau arsiparis, selain pengenalan teknik dan pembelajaran konvensional, guru atau tenaga kependidikan dapat mengkombinasikan pengenalan IT atau sistem yang dapat membantu pekerjaan administrasi officer atau pekerjaan seorang arsiparis di kehidupan yang nyata. Contoh aplikasi google drive contohnya, adalah aplikasi yang dapat diperkenalkan dan dimanfaatkan untuk kegiatan administrasi atau arsiparis terhadap file atau dokumen untuk memudahkan pekerjaan seorang sekretaris atau pekerja administasi perkantoran atau tenaga administrasi umum. selain karena beberapa aplikasi dapat digunakan secara gratis, murah dan aplikatif, peserta didik dapat memahami fungsi dan kegunaan aplikasi tersebut. Hal tersebut dapat dikombinasikan ketika guru mata pelajaran arsiparis atau administrasi, melakukan pengajaran di kelasnya.

Ujian praktikum siswa/siswi SMK tahun 2019 (Dokpri)
Ujian praktikum siswa/siswi SMK tahun 2019 (Dokpri)
  • Perkuat kompetensi anak didik dengan skill bahasa asing

Suatu hal yang tak terhindarkan bahwa, dunia dengan kemajuan yang pesat saat ini, diperlukan bahasa internasional yang dapat menjadi sarana transfer informasi dan sarana komunikasi dua arah, dari perbedaan kultur, bangsa dan budaya, maka dengan kemajuan IT seseorang dapat dengan mudah berinteraksi dan tanpa sekat, melakukan sambungan komunikasi dengan orang-orang diberbagai belahan dunia. contoh kecil saja seminar international secara daring, saat ini banyak dilakukan sebab adanya pandemi Covid-19, artinya selain ingin melakukan pergaulan international yang cukup luas, anak didik perlu dilatih untuk memiliki kemampuan berbahasa asing, agar mereka dapat berinteraksi sosial dengan manusia dari belahan dunia lainnya.

Beberapa posisi pekerjaan dalam dunia usaha industri juga, banyak yang mensyaratkan para pekerjanya dalam posisi dan jabatan tertentu, untuk dapat berbahasa asing seperti contoh adalah posisi dalam Marketing Export adalah departemen atau unit dalam organisasi bisnis perusahaan, yang secara umum memberlakukan persyaratan kemampuan berbahasa asing, di setiap jenjang levelnya baik itu posisi jabatan Staff maupun Manager. karena kemampuan bahasa asing, akan memudahkan pekerjaan mereka, untuk meningkatkan penjualan bagi perusahaan, dana sebagai sarana mempromosikan barang/jasa yang dipasarkan kepada Customernya di Mancanegara. Tentu banyak sekali posisi pekerjaan di dunia industri/manufaktur yang mensyaratkan pekerja memiliki kemampuan berbahasa asing, seperti Procurement Officer, Human Resource officer, GA Officer, Bussines Strategic Officer, Procurement Strategic Officer, Data Analisis, IT Maintenance, Programmer dan lain sebagainya.

Sehingga pengenalan anak didik untuk meningkatkan kemampuan berbahasa asing, akan menjadi penentu dalam persaingan sumber daya manusia para alumninya di dunia kerja dan besar kemungkinan, mereka yang memiliki kemampuan skill berbahasa asing yang baik, akan dengan mudah dapat mendapatkan pekerjaan dalam persaingan yang ketat di dunia kerja, ketika mereka lulus sekolah. Kemampuan berbahasa asing ini, penting bukan saja sebagai competitive advantage para peserta didik, akan tetapi sarana alat dan penunjang literasi peserta didik, ketika mereka melanjutkan pendidikan yang lebih tinggi misalnya di perguruan tinggi atau universitas.

KBM dalam Ruang Lab Komputer di Sekolah Swasta tahun 2019 di sekolah swasta di Kota Serang (Dokpri)
KBM dalam Ruang Lab Komputer di Sekolah Swasta tahun 2019 di sekolah swasta di Kota Serang (Dokpri)
  • Perkuat, arahkan serta dukung penuh anak didik dengan penguatan kompetensi life skill yang sesuai dengan bakat & minat Siswa, yang akan menjadi basic skill dalam dunia kerja maupun mereka yang ingin menggeluti dunia entrepreneurship.

Beberapa anak didik tentu memiliki bakat dan minat yang tidak sama antara satu dengan yang lain, dalam dunia psikologi manusia dikenal dengan ungkapan yang cukup bijak yakni "jangan ajarkan kuda berenang dan jangan ajarkan kura-kura untuk berlari" hal ini cocok untuk mengetahui dan mengukur minat dan bakat orang perorang peserta didik, karena manusia dengan segala perbedaannya adalah unik dan hanya Tuhan Yang Mahamengetahui hal yang nyata maupun tersimpan. sekilas membahas sedikit tentang kata bijak tentang perbandingan antara kuda dan kura-kura, bayangkan jika kedua makhluk tersebut diciptakan memiliki karakteristik dan keunikan tersendiri, dipaksakan untuk melakukan hal-hal yang di luar kemampuannya, tentu hal tersebut adalah kecerobohan dan kurang bijak. maka Penulis menyarankan bahwa, tempatkanlah sesuatu pada tempat dan kodratnya adalah pilihan terbaik dan bijak serta dapat diterima akal sehat.

Festifal Kewirausahaan, membantu melatih Life Skill Peserta Didik/Siswa (Dokpri)
Festifal Kewirausahaan, membantu melatih Life Skill Peserta Didik/Siswa (Dokpri)

Begitupun manusia yang memiliki karakteristik, minat, bakat dan kecenderungan yang berbeda-beda antara satu dengan yang lain, maka bagi pendidik atau guru sebaiknya arahkan peserta didik/siswa, untuk menguasai bidang tertentu yang mungkin akan berhasil jika digeluti oleh siswa dengan kecenderungan tertentu. sebagai contoh siswa yang kuat akan kemampuan numeriknya atau bidang eksaktanya, besar kemungkinan mereka akan berhasil pada bidang-bidang pekerjaan yang membutuhkan analisis dan daya nalar yang kuat serta logis, seperti contoh bidang pekerjaan Engineer, Teknik (Elektro, Mekanik, Otomotive,Mekatronik dll), IT System, Ahli Matematik dan bidang pekerjaan lainnya, sebaliknya mereka yang lemah dalam daya nalar numerik/eksakta akan tetapi sangat kuat dalam bidang verbalnya, sebaiknya siswa diarahkan pada bidang-bidang keilmuan yang sesuai dengan bakatnya seperti bidang pekerjaan Administrasi, Komunikasi, Manajerial, Kehumasan, Sosial Politik dan Kemasyarakatan dan lain sebagainya.

Maka berdasarkan kenyataan tersebut di atas, maka penulis menyarankan agar sekolah melakukan pemetaan atau tes minat dan bakat bagi seluruh siswa didiknya, dimaksudkan dengan hasil dari setiap minat dan bakat yang ada itu, dapat dipetakan bidang-bidang apa saja yang perlu diarahkan oleh guru, agar kemampuan belajar dan efektifitas belajarnya berhasil dengan persentase yang besar. Penulis dalam hal ini, menekankan bahwa, guru dan orang tua siswa dapat bekerja sama secara erat, mengetahui potensi anak didiknya yang menjadi sebuah kekuatan, dan juga guru dan orang tua harus memahami kekurangan dan kelemahan dari siswa atau anak didiknya dalam bidang-bidang tertentu, sehingga kedua orang tua dapat bekerja sama serta bahu-membahu melakukan usaha besar, dalam mendidik dan mengarahkan seorang anak manusia dengan segala potensinya, bukan berpangku tangan serta pasif dan menyerahkan sepenuhnya kepada lembaga pendidikan atau kepala sekolah.

Kegiatan Pramuka untuk melatih dan pembentukan karakter peserta didik/siswa (Dokpri)
Kegiatan Pramuka untuk melatih dan pembentukan karakter peserta didik/siswa (Dokpri)
  • Dekatkan anak didik dengan dunia usaha industri dan terapkan lingkungan yang semirip mungkin dengan etos kerja dunia kerja seperti kedisiplinan, rasa tanggung-jawab, problem solving dalam keseharian, kerjasama, brain storming/diskusi dua arah, dan lain sebagainya.

Manajerial skill adalah sebuah skill yang menentukan dalam abad modern ini, baik dalam lembaga pendidikan, dunia industri atau organisasi bisnis, dunia perbankan dan seluruh bidang kehidupan sosial dan kemasyarakatan, kemampuan manajerial skill adalah skill unggulan dalam memimpin sebuah organisasi bisnis ataupun organisasi non profit. adapun manajerial skill tersebut meliputi koordinasi, supervisi, brains storming, diskusi, adu argumentasi serta kedewasaan sikap dan fikiran, merupakan salah satu contoh dari kemampuan yang mesti dilatih peserta didik di ruang-ruang kelas. Maka dari pada itu, diskusi interaktif antara peserta didik dan guru merupakan salah satu contoh, melatih peserta didik untuk membangun kemampuannya sejak dini. 

Selain itu kedewasaan mental dan psikologis peserta didik juga mesti diperhatikan, kedewasaan untuk menerima pendapat yang berbeda antara lawan diskusi serta saling hormat-menghormati antara rekan diskusi perlu dilatih sedini mungkin, guna melatih siswa bersikap secara bijak dan tidak terganggu dengan perbedaan pandangan maupun pendapat. Ada pula sikap dan etos bekerja dan belajar perlu ditanamkan di lembaga pendidikan sedini mungkin oleh guru kepada siswanya, seperti contoh jadwal piket kelas, guru wajib memonitor pelaksanaan dan kepatuhan siswa didik terhadap kebijakan yang sudah dibuat secara bersama-sama antara peserta didik, jangan dibiarkan peserta didik untuk melalaikan tugas dan tanggung jawabnya terhadap kesepakatan bersama. Kepatuhan terhadap piket kelas, adalah untuk melatih rasa tanggung-jawab siswa didik, serta disiplin siswa terhadap lingkungannya di sekolah, agar mereka terbiasa melakukan pekerjaan dengan rasa tanggung-jawab penuh di dunia usaha/industri.

Adapun contoh lain adalah buatlah sebuah tugas kelompok antara peserta didik, untuk melakukan sebuah proyek pekerjaan bersama, dalam bidang apa saja yang didiskusikan antara peserta didik dan setiap kelompok dan beserta anggotanya, harus bahu-membahu melakukan pekerjaan sesuai dengan tugas dan tanggung-jawab yang telah disepakati. contoh proyek kelompok "Penjualan UMKM Bakso" maka anggota dalam kelompok tersebut harus diberikan tugas dan tanggung jawab, sesuai dengan kesepakatan kelompoknya seperti ada anggota yang menyiapkan stand/tempat jualan, ada yang bertugas untuk membeli bahan baku, ada yang bertugas untuk mengolah bahan baku, menjadi produk bakso, ada anggota yang bertugas untuk menyiapkan alat-alat masak, serta ada bagian peserta yang bertugas untuk menjual dagangan tersebut. Latihan-latihan proyek tersebut, dapat bermanfaat bukan untuk mengukur hasil ekonomis, akan tetapi mengukur problem solving, kerjasama, koordinasi, supervisi, tanggung-jawab, kepatuhan, kedisiplinan dan lain sebagainya.

Upacara Bendera merupakan salah satu pembiasaan untuk memperkuat nasionalisme & nilai-nilai Kebangsaan Indonesia (Dokpri)
Upacara Bendera merupakan salah satu pembiasaan untuk memperkuat nasionalisme & nilai-nilai Kebangsaan Indonesia (Dokpri)
  • Perkuat nilai-nilai kebangsaan dan kebhinekaan Indonesia kepada anak didik.

Penguatan nilai-nilai kebangsaan dan kebhinekaan bangsa Indonesia adalah sebuah usaha yang tidak boleh terputus, diseluruh jenjang pendidikan di Indonesia. Metodologi masing-masing tenaga pendidik atau guru tentu berbeda-beda, dalam mengaplikasinya dalam ruang-ruang kelas, akan tetapi di era IT dan ditambah banyaknya arus informasi yang berasal dari luar negeri, serta kebudayaan asing yang belum tentu sesuai dengan budaya nasional di Indonesia, sebaiknya nilai-nilai kebangsaan dan kebhinekaan menjadi pendidikan primer, serta di design secara menarik, aktual, serta mudah dalam aplikasi, serta membuka kebebasan bagi peserta didik dalam menafsirkan nilai-nilai kebangsaan sesuai dengan dunia dan nalarnya masing-masing.

Sebagai contoh tolong menolong antar tetangga maupun teman atau rekan merupakan bentuk implementasi dari nilai-nilai Pancasila sila kedua yang menjadi falsafah dan karakter bangsa Indonesia di lingkungan yang majemuk. Maka penafsiran peserta didik tentang sila-sila inilah perlu dilakukan diskusi interaktif antara guru dan murid, agar wawasan kebangsaan Indonesia, dapat berkembang sedemikian rupa dalam ruang-ruang kelas, dan kemungkinan penafsiran yang beragam akan terjadi sebagai akibat dari aktifnya siswa dalam diskusi tersebut. Dan yang terpenting setelah diskusi tersebut berakhir, siswa dianjurkan untuk mengaplikasikan nilai-nilai pancasila yang telah digali dalam ruang diskusi kelas, ke kehidupan nyata yakni lingkungan sekolah, atau lingkungan terkecil seperti misalnya lingkungan keluarga. Latihan dalam aplikasi antara medan teoritis akan semakin sempurna pemahaman antara peserta didik, dengan doktrin dan penggalian nilai-nilai pancasila dengan hasil diskusi, hal ini jelas akan memperkokoh pemahaman, daya nalar dan daya ingat peserta didik dalam medan aplikasi di lingkungannya.

Seni Beladiri yang diadakan sekolah salah satu cara Melatih Jiwa dan Raga Siswa (Dokpri)
Seni Beladiri yang diadakan sekolah salah satu cara Melatih Jiwa dan Raga Siswa (Dokpri)

Hal-hal tersebut di atas, menurut hemat penulis, cukup membantu para anak didik untuk mempersiapkan tantangan yang akan mereka hadapi, dalam era digital IT ini. dan motivasi terus anak didik untuk selalu giat belajar, berdoa dan terus berusaha sebagai makhluk Allah SWT yakni Tuhan Yang Esa serta pada akhirnya semuanya pendidikan keagamaan yang kuat kapan pun dan di zaman apapun tetap menjadi hal utama, karena di era digital ini, anak didik harus di didik untuk tetap menghamba kepada Allah SWT, agar menjadi pribadi bukan cuma memiliki intelektual semata, akan tetapi memiliki kepribadian dan akhlak yang mulia, toleran, pantang menyerah serta mampu dan cakap dalam bekerja. Sebagaimana harapan dan penerus generasi bangsa Indonesia yang agamis, memiliki intelektual dan skill, nasionalis serta menjaga kebhinekaan. Akhirnya penulis berharap kritik dan saran kepada para pembaca yang budiman, untuk memberikan masukan yang membangun, agar kelak dapat memberikan tulisan yang lebih baik di kemudian hari. 

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun