Mohon tunggu...
Dida Nur Azizah
Dida Nur Azizah Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

seorang perempuan biasa

Selanjutnya

Tutup

Diary

Sebuah Kisah Penyentuh Hati Saya

1 Desember 2021   18:59 Diperbarui: 1 Desember 2021   19:28 46
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Diary. Sumber ilustrasi: PEXELS/Markus Winkler

Sebuah Kisah Penyentuh Hati Saya

Setiap orang pasti punya cerita atau sebuah pengalaman yang ia dapat dalam menjalani hidup, namun tidak semuanya harus di publish, adakalanya sebuah pengalaman yang berharga cukup disimpan rapi didalam hati. Oleh karena itu disini saya hanya menunagkan sebuah kisah/cerita yang saya dapat dari guru saya saat SMA, semoga bermanfaat untuk pembaca terkhusus untuk diri saya sendiri. Saya menulis cerita ini pada tahun 2018 tepat saat saya kelas 1 SMA, jadi jika terdapat kesalahan dalam penulisan mohon dimaklumi.

Saya mendapatkan sebuah kisah dari salah satu guru Akidah Akhlak saya waktu kelas X IPS 4, ceritanya sebagai berikut    :  

Ada seorang anak kecil yang bertanya kepada ibunya, ia berkata "Ibu mengapa kita tidak kaya seperti mereka?" sang ibu tersenyum dan menjawab pertanyaan anak itu, ibunya berkata "nak, coba bayangkan jika kita berada disupermarket bercampur dengan orang kaya. Perbedaan kita dengan mereka adalah ketika kita keluar dari supermarket security tidak akan memberhentikan kita dan tidak akan menyuruh kita untuk membayar karena kita tidak membawa apa-apa, sementara orang kaya yang membawa banyak barang tidak diizinkan keluar sebelum membayar di kasir terlebih dahulu, jika mereka keluar tanpa membayar maka mereka akan dicegah oleh security supermarket karena mereka membawa banyak barang dan belum membayarnya. Tetapi itu  hanyalah perumpamaan saja nak, maksud ibu adalah ketika kita di akhirat kelak nanti saat akan memasuki pintu surga tak ada satu pun yang bisa mencegah kita karena kita tidak mempunyai pertanggung jawaban mengenai harta kita didunia, karena kita adalah orang miskin yang tidak punya harta, tetapi ketika  orang kaya ingin memasuki surga mereka ditanyai terlebih dahulu mengenai harta yang mereka dapatkan dan mereka harus mempertanggung jawabkannya terlebih dahulu. Jadi mereka harus berurusan dengan malaikat mengenai harta dunia mereka.

 Kesimpulan yang dapat kita ambil dari kisah itu adalah kehidupan didunia tidaklah penting karena bersifat sementara, tetapi kehidupan di akhirat itu selamanya (belajarlah bersyukur dengan apa yang diberikan Allah SWT).

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Diary Selengkapnya
Lihat Diary Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun