Seni Penyembuhan dari Dalam
Pada umumnya generasi z salah satunya yaitu saya, yang tumbuh di tengah-tengah era digital dan tekanan sosial media, seringkali menghadapi tantangan yang unik dalam menjaga kesehatan mental mereka. Di tengah kesibukan dan tekanan, banyak dari mereka yang mencari cara untuk menemukan kedamaian dan keseimbangan dalam hidup mereka. Salah satu cara yang semakin populer adalah melalui Seni Penyembuhan dari Dalam.Di era sekarang yang  serba cepat dan penuh tekanan seperti sekarang  ini, healing menjadi salah satu kebutuhan utama, terutama bagi generasi z. Tumbuh dalam dunia yang didominasi media sosial, isu -- isu kesehatan mental, dan ekspektasi tinggi, self-healing bukan hanya tentang memulihkan diri, tetapi juga menemukan makna hidup yang autentik.
Nah aku punya pertanyaan nih, Kengapa sih seni penyembuhan dari dalam itu sangat menarik untuk diperbincangkan di generasi z? Nah menurut saya seni penyembuhan dari dalam itu sangat menarik untuk diperbincangkan di generasi z salah satu contoh yang saya ambil disisni yaitu Self-Healing generasi z dapat menemukan cara untuk self-healing atau penyembuhan diri mereka. Aktivitas penyembuhan dari dalam ini membantu mereka mengelola stres, mengatasi kecemasan, dan meningkatkan kesejahteraan mental. Tidak dipungkiri saya pribadi jujur sangat menyukai aktivitas healing dan menurut saya dengan healing dapat memulihkan diri saya dari kesedihan atau fikiran -- fikiran negative yang ada di pikiran saya atau lebih tepatnya ke overthinking tentang kehidupan yang saya jalani.
Healing dari dalam ini berarti membangun koneksi dengan diri sendiri, menerima emosi, dan menemukan harmoni dalam kehidupan. Ini bukan tentang menghindari masalah, melainkan menghadapinya dengan lembut dan penuh penerimaan. Sedikit cerita dari pengalaman pribadi saya sendiri yang dimana saya adalah seorang pelajar mahasiswi IAIN Kudus yang berasal dari Kota Pati Jawa Tengah yang bertempat tinggal sementara di kos queena dihafa tepatnya di sekitar kampus saya sendiri, menanggapi tentang seni penyembuhan diri dari dalam saya sangat setuju dengan adanya healing yang dilakukan seseorang untuk mengekspresikan diri. Kembali lagi saya ingatkan saya adalah seorang mahasiswi yang mungkin dibebankan dengan tugas -- tugas kuliah yang menurut saya cukup berat selain itu saya juga mempunyai bisnis kecil -- kecilan yang kebetulan saya tulis dan saya uploud di salah satu platform media sosial lebih tepatnya google di situs web kompasiana.com, dan menurut saya juga masih dalam proses untuk sukses.
Menanggapi penyembuhan diri dari dalam saya sendiri lebih suka melakukan self healing, setiap akhir semester kampus saya diakhiri dengan tugas akhir dan dilanjutkan dengan libur panjang, dari situ saya selalu berfikir untuk melakukan self healing dengan keluar kota, sebelum hal itu terjadi saya selalu memplanning nya terlebih dahulu, diantaranya dengan mengelist tempat -- tempat yang akan saya kunjungi, mempersiapkan budget yang akan saya keluarkan, mempersiapkan outfit yang akan saya gunakan, mencari beberapa konten yang akan saya buat, dan mempersiapkan ssegala kebutuhan yang mungkin nanti saya akan butuhkan ketika disana, dan yang tidak kalah penting yaitu partner dalam melakukan self healing tersebut tentunya yaa, partner yang selama ini membersamai saya untuk menyembuhkan diri saya dari dalamn tepatnya self healing adalah tidak lain yaitu saudara saya yang sangat perfect for me sendiri tante lilif fadhillah.
Seni penyembuhan dari dalam mengajarkan bahwa luka tidak selalu menjadi akhir. Dengan merangkul luka, kita belajar untuk lebih kuat dan autentik. Proses ini mungkin tidak mudah, tetapi hasilnya adalah versi diri yang lebih damai dan penuh makna. Tante lilif selalu mengajarkan saya untuk selalu mencintai diri sendiri, kami berasal dari keluarga yang sama dan tentunya tau menau mengenai masalah -- masalah yang ada di keluarga kami, dengan demikian kami selalu menguatkan satu sama lain untuk selalu semangat dalam menjalani setiap langkah yang harus kami lewati dengan adanya self healing yang selalu kami rencanakan dan insyaAllah selalu terlaksanakan kreativitas dan inovasi, yang penting bagi saya dan tante lilif dalam menghadapi tantangan dan mencari solusi baru dengan fikiran yang jauh lebih tenang.
Bagi generasi z terutama saya dan tante lilif  yang menjadi salah satu bagian dari generasi z , self healing dari dalam adalah bentuk perlawanan terhadap tekanan hidup modern. Mulailah dengan langkah kecil dengarkan dirimu sendiri, rangkul emosimu, dan bangun kembali hubungan dengan diri sejati. Karena pada akhirnya, perjalanan ini adalah tentang menemukan kembali dirimu yang utuh. Untuk teman-teman generasi z ku yang dalam hal ini sedang dalam perjalanan menuju penyembuhan diri, saya mempunyai beberapa pesan dan kesan yang dapat menginspirasi kalian untuk jauh lebih menghargai diri kamu nih di antaranyaÂ
yang pertama temukan apa yang membuat hatimu tenang: "Melukis membantu saya menemukan ketenangan dalam kekacauan. Setiap goresan kuas seperti terapi bagi jiwa." - Aulia, 22 tahun.
Tips yang kedua jangan takut untuk mengekspresikan diri: "Musik adalah bahasa saya. Melalui melodi, saya bisa mengekspresikan apa yang tidak bisa saya katakan dengan kata-kata." - Dinda, 20 tahun.
Tips yang ketiga buatlah ruang untuk diri sendiri: "Jangan merasa bersalah untuk meluangkan waktu bagi diri sendiri. Mengisi ulang energi adalah hal yang penting." - Olif, 24 tahun.
Tips yang keempat temukan komunitas yang mendukung: "Bergabung dengan pertemanan yang membuat saya merasa diterima dan dipahami. Kita semua sedang dalam perjalanan yang sama." -- Manda, 18 tahun.Â