Mohon tunggu...
Christian Dicky Senda
Christian Dicky Senda Mohon Tunggu... karyawan swasta -

Menulis buku puisi Cerah Hati (2011) dan buku cerpen Kanuku Leon (2013). Bergiat di Komunitas Blogger NTT, Komunitas Sastra Dusun Flobamora dan Forum Soe Peduli. Penikmat sastra, film dan kuliner. Kini menetap di Kupang.

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Totem

9 November 2012   07:02 Diperbarui: 24 Juni 2015   21:43 65
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Darimu Ifo Bere, anak matahari timur

Menetaslah jadi ular, serupa piton

Liuksaen di tangan

Kauna menyala di jidat.

Oematan.

‘Ho mpoi muko sa?’1

Ia lantas meliuk kegirangan

Dengan sesekali erangan

Kedengaran jalang

Penguasa gunung yang siap menang

Desis terakhir meluap sudah

2010

1kamu keluar dari apa?

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun