Pemerintah akanmengoperasikan sejumlahbandara baru tahun ini,sedangkan tahun depan direncanakanada 2 (dua) bandara baru lagi yangakan dioperasikan dalam rangkameningkatkan pelayanan kepadapengguna jasa bandara.
Yudhi Sari Sitompul, DirekturBandar Udara, Direktorat JenderalPerhubungan Udara, KementerianPerhubungan mengatakan bahwaYudhi Sari Sitompul, Direktur Bandar UdaraBandara Baru Akan BeroperasiTeks Suwantin Oemar foto RizkiDirektur Bandar Udara Yudhi Sari Sitompul,sejumlah bandara baru tersebutadalah Maratua (KalimantanTimur), Miangas (Sulawesi Utara),Letung Anambas (Kepulauan Riau),Tebelian Sintang (KalimantanBarat), Morowali (Sulawesi Tengah),Koroway Batu (Papua), dan Namniwel(Maluku).Â
“Bandara itu dijadwalkanmulai beroperasi pada tahun ini(2016),“kata Yudhi, dalam bincangbincangbersama tim majalah Bandaradi kantornya, Selasa (21/6/2016).Dia menjelaskan bahwa selainitu, pemerintah juga akan mulaimengoperasikan 2 bandara baru yaituWerur (Papua Barat) dan MuaraTeweh (Kalimantan Tengah) padatahun depan (2017).Â
“Pembangunandan pengoperasian bandar udara baruitu akan mempermudah pergerakanorang dari satu titik ke titik yang laindari bebagai daerah, “katanya.Pemerintah, katanya, sudahberkomitmen akan membangun sejumlah bandar udara baru di berbagaidaerah di seluruh Indonesia, sehinggaada keterhubungan antara daerah yangsatu dengan daerah yang lain.Â
“Yangjelas, dengan adanya bandara baru,maka tidak saja akan memudahkantransportasi orang dan barang, tapijuga membuka daerah wisata baru diberbagai daerah, “katanya.Yudhi mengatakan bahwapembangunan bandara baru adalahsebagai program nawa cita PresidenIndonesia Joko Widodo yaitu denganmembangun bandara baru di daerahperbatasan (titik terluar dari Indonesia)dan daerah rawan bencana dan daerahterpencil lainnya untuk menciptakankonektivitas. “Untuk itulah negarahadir di daerah derah tersebut,“katanya.Â
Sebagai pejabat baru di lingkunganDirektorat Bandar Udara, Yudhimengatakan bahwa program yang akandijalankan antara lain mempercepatstandarisasi dan sertifikasi bandara,mengingat masih ada bandar udarayang belum memenuhi standarisasisesuai dengan peraturan menteriperhubungan.
Menurut dia, pemenuhanstandarisasi dan sertifikasi bandarasangat penting, mengingat bandaraadalah objek vital. “Saya akanfokus ke percepatan standarisasi dansertifikasi bandara, “katanya.
Untuk menunjang keselamatan Jasa Instalasi Jaringan operasional penerbangan danpelayanan bandara, kata Yudhi, makasetiap bandara wajib memenuhi standarsebagaimana yang dimuat dalamperaturan menteri perhubungan.Standarisasi yang perlu dimilikioleh sebuah bandara, jelasnya, adalahstandar kebutuhan, standar teknis,dan standar kelaikan. “Semua ituharus ada sertifikatnya.Â
Kalau tidak adasertifkatnya, berarti bandara itu belumlagi memenuhi standar sebagaimanayang diatur oleh pemerntah,“katanya.Standar kebutuhan, jelasnya,adalah kebutuhan minimal fasilitasbandar udara yang harus dipenuhiuntuk menunjang keselamatanpenerbangan.Dia mengemukakan bahwa akanmelakukan pembenahan terhadapSpecial Reportsemua infrastruktur dan fasilitasbandara mulai dari hal- hal yang kecilseperti lampu penerangan, kebersihantoilet, ruang check in, ruang tunggudan fasiltas lainnya. “Saya maunyaruang tunggu itu harus terang. Terangitu standarnya adalah bila orangduduk di ruang tunggu, maka dia bisamembaca surat kabar, “katanya.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H