2. Kurikulim darurat (dalam kondisi khusus)
Kurikulum darurat adalah penyederhanaan kompetensi dasar untuk setiap mata pelajaran  dalam kurikulum Nasional 2013 sehingga berfokus pada kompetensi esensial dan kompetensi prasyarat untuk kelanjutan pembelajaran di tingkat selanjutnya. Pelaksanaan kurikulum ini berlaku sampai akhir tahun ajaran walaupun kondisi khusus sudah berakhir.
3 opsi kurikulum untuk satuan pendidikan
- Kurikulum nasional 2013
- Kurikulum darurat (dalam kondisi khusus)
- Melakukan penyederhanaan kurikulum secara mandiri
Kurikulum darurat diharapkan akan mempermudah proses pembelajaran di masa pandemi Covid-19, karena implementasi kurikulum darurat ini berdampak positif pada :
- Guru
- Tersedianya acuan kurikulum yang sederhana
- Berkurangnya beban mengajar
- Guru daat berfokus pada pendidikan dan pembelajaran yang esensial dan kontekstual
- Siswa
- Siswa tidak terbebani oleh tuntutan menuntaskan seluruh capaian kurikulum dan dapt berfokus pada pendidikan dan pembelajaran esensial/kontekstual.
- Kesejahteraan psikososial siswa meningkat
- Orang tua
- Memepermudah pendampingan pembelajaran di rumah
- Kesejahteraan psikososial orang tua meningkat.
Modul Pembelajaran Kurikulum darurat (dalam kondisi khusus)
Kurikulum darurat diharapkan dapat membantu mengurangi kendala proses pembelajaran yang dialami Guru, orang tua,dan anak selama masa pandemi Covid-19, maka modul yang perlu disiapkan dapat mencakup 3 pelaku pembelajaran yaitu guru, orang tua, dan siswa itu sendiri. berikut contoh ilustrasi modul ideal untuk proses pembelajaran jenjang Sekolah Dasar :
- Modul siswa
- Modul yang berorientasi pada kompetensi literasi, numerasi, pendidikan karakter, dan kecakapan hidup.
- Kompetensi dasar mencakup berbagai mata pelajaran.
- Modul siswa dilengkapi dengan penjelasan aktivitas pembelajaran yang terperinci bagi siswa dan orang tua serta alokasi waktu sehingga memudahkan para siswa terlibat aktif dalam pembelajaran.
- Modul Orang Tua
- Modul Orang tua berisi tentang petunjuk untuk mendampingi anak belajar dari rumah. Terdapat rangkuman aktivitas pembelajaran mingguan untuk membantu orang tua menyiapkan hal hal yang dibutuhkan anak dalam pembelajaran.
- Modul Guru
- Petunjuk untuk berkoordinasi dengan orang tua sebagai mitra, serta penjelasan mengenai aktivitas pembelajaran siswa ,sehingga guru bisa tetap memberikan pendampingan.
Asesmen yang dilakukan di setiap kelas secara berkala untuk mendiagnosis kondisi kognitif dan non- kognitif siswa sebagai dampak pembelajaran jarak jauh:
Asesmen kognitif
- Identifikasi capaian kompetensi peserta didik
- Hasis assesmen menjadi dasar pilihan strategi pembelajaran
- Memberikan remedial atau pembelajaran tambahan untuk peserta didik yang paling tertinggal.
Asesmen Non-Kognitif
- Kesejahteraan psikologi dan sosial emosi siswa
- Aktivitas selama belajar di rumah
- Kondisi keluarga siswa
Sinergi dan kejasama yang baik antara semua komponen yang terlibat dalam proses Pembelajaran anak sangat dibutuhkan, sepertiÂ
- Orang tua yang berperan sebagai pendamping anak dalam belajar perlu terlibat aktif dalam proses tersebut,Â
- Guru sebagai garda terdepan dalam proses pembeajaran perlu meningkatkan kapasitas terutama dalam hal penyampaian materi pembelajaran yang berkualitas, ringkas, dan interaktif.
- Sekolah selalu siap dalam memfasilitasi kegiatan belajar mengajar dengan metode yang tepat
- Pemerintah pusat dan daerah bekerjasama menyusun dan menerapkan kebijakan yang berpihak pada anak
- Layanan kesehatan memantau dan mengevalusai resiko daerah demi mengutamakan kesehatan anak
- Masyarakat dan lembaga sosial bersama sama mendukung kegiatan belajar anak.