pada suatu pertemuan, yang diadakan di lorong sunyi, para pejabat hadir, mengutarakan isi hati.
para pejabat bersepakat untuk menguasai negara, dan tidak ada yang melengserkannya. maka diam-diam, mereka menyusun undang-undang, yang melanggengkan jabatannya.
mereka menyusun undang-undang dibantu oleh sepi, maka lahirlah undang-undang yang setajam belati.
mereka tidak peduli demokrasi tidak peduli rakyat yang hampir mati, yang penting ambisi terpenuhi, dan bahagia menghampiri.
rakyatnya menjerit, berteriak, sampai sesak. tapi pejabat tidak dengar, mereka telah menyumpal telinganya dengan uang.
negaraku yang ceria, telah hilang. yang tersisa, tinggal tangisnya yang tidak lagi terdengar.
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI