Mohon tunggu...
Dicky Fahlevi Muslim
Dicky Fahlevi Muslim Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Enjoy Life And Just Live It

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Budaya Populer Global dan Indentitas Nasional dalam Perkembangan Hiburan di Indonesia

7 Juli 2023   17:28 Diperbarui: 7 Juli 2023   17:48 240
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sosbud. Sumber ilustrasi: KOMPAS.com/Pesona Indonesia

Dalam hal ini sekali pola musikal atau bahkan liriknya sukses maka ia akan dieksploitasi sampai pada puncak kelelahan komersial. Kedua musik pop bekerja di bawah naungan kapitalisme mendorong pendengaran pasif dan repetitif dimana menunjukkan dunia yang sebagaimana adanya. Muik pop kemudian membentuk dialektika yang letih dimana dalam mengkonsumsinya dibutuhkan pengalihan dan pemalingan perhatian sedangkan dibalik itu menghasilkan pengalihan dan pemalingan perhatian dalam diri konsumen. Ketiga musik pop beroperasi seperti semen sosial. Budaya populer dalam masyarakat bukanlah hasil dari produk budaya dan keberadaannya berkontradiksi dengan asalnya. Di sisi lain budaya yang ada mengalami industrialisasi dengan pelakunya tidak lain adalah manusia dan hasil komoditas budaya tersebut diperjualbelikan untuk kepentingan ekonomi. Posisi budaya di sini hanyalah sebagai penghasil repertoar teks atau sumber daya budaya bagi masyarakat yang kemudian digunakan atau ditolak lalu menghasilkan budaya populer. Produk budaya semacam ini berasal dari bawah dimana merupakan hasil seni mengolah sistem. Tidak hanya menghasilkan komoditas yang bersifat budaya maupun material(Yunus & Timur, n.d.).

3. Definisi Budaya Populer

Budaya populer adalah serangkaian piranti hiburan serta merupakan produk yang diperdagangkan untuk kepentingan materi dalam tujuan mencari keuntungan, meskipun terkadang di sisi lainnya budaya populer diciptakan untuk kepentingan lain, seperti halnya kepentingan dalam menciptakan tipe budaya politik. Hal ini memberikan fakta bahwa budaya populer bertautan pada banyak aspek, seperti konsumsi, fashion, politik, dan lain-lain. Menurut Stuart Hall budaya populer adalah budaya sebagai suatu pertunjukkan yang menampilkan ranah sesuai dengan kesepakatan bersama dalam masyarakat, serta di dalamnya terkandung ketahanan yang mengakar kuat. Budaya pop merupakan ranah berlangsungnya penguasaaan terhadap kelompok tertentu dengan kesepakatan nilai-nilai sosial dari paham penguasa yang mendominasi.

4. Ciri Budaya Populer

Budaya populer yang juga seringkali dikenal dengan makna budaya pop merupakan sekumpulan pemikiran, sudut pandang, tindakan, penilaian, maupun fenomena sosial lainnya yang dijumpai dalam kehidupan, utamanya terdapat dalam sebuah budaya yang berkembang di masyarakat. Disinilah, dapat dikatakan bahwa budaya populer secara mendasar mendapat pengaruh yang besar dari budaya barat. Selain itu, media massa memiliki peranan yang dominasi terhadap keberlangsungan budaya popular ini sendiri. Dengan pengaruh besar dari media massa, sekumpulan ide maupun pemikiran dalam budaya popular ini dipandang mampu menembus kehidupan masyarakat dalam kehidupan sehari-hari. Sebagaimana dikemukakan Adorno dan Horkheimer, industri budaya dapat dimengerti sebagai budaya yang sudah mengalami komodifikasi serta industrialisasi, diatur dari atas (maksudnya kalangan teknisi serta industriawan yang bekerja di media massa, misalnya surat kabar dan stasiun televisi), dan secara esensial memang diproduksi semata-mata untuk memperoleh keuntungan (making profits).

Budaya populer secara umum dapat dicirikan pertama sebagai ciri adaptabilitas menunjukkan perspektif tentang sebuah budaya populer akan mudah dinikmati serta masyarakat umum dapat beradaptasi dengan kondisi yang terjadi kemudian mengarah pada tren yang berkembang di masyarakat. Kedua durabilitas Sebuah budaya populer akan dilihat berdasarkan ciri durabilitas, yaitu menunjukkan perspektif tentang pergerakan waktu, dimana pelopor budaya populer yang dapat mempertahankan diri dengan karakteristik maupun keunikan yang melekat kuat, sehingga akan terjadi ketahanan suatu budaya agar terus berkembang di masyarakat, meskipun sudah lama berjalan. Ketiga profitabilitas Berdasrkan perspektif ekonomi, karakteristik melakat dalam budaya populer berpotensi menghasilkan keuntungan dalam bentuk materi yang besar bagi industri yang mendung keberlangsungannya. Sehingga tak khayal akibat hal inilah nilai kegiatan ekonomi tidak terlepas daripada kebiasaan yang ada dalam kebudayaan bersifat populer.

Pengaruh globalisasi dan demokratisasi terhadap perkembangan budaya populer

1. Globalisasi dan Gaya Hidup Orang Kota

Masyarakat kota merupakan masyarakat yang cenderung untuk lebih mudah mengikuti budaya asing. Hiburan, gaya hidup, budaya, serta nilai-nilai asing yang ditawarkan oleh arus globalisasi akan dengan cepat melekat di kalangan masyarakat kota dan perlahan tapi pasti menjadi konsumsi publik dan budaya massa di kalangan masyarakat kota. Hal ini kemudian memunculkan adanya homogenisasi atau yang biasa disebut dengan pluralisasi budaya.

Globalisasi tidak hanya menawarkan hiburan yang global, melainkan juga gaya hidup, budaya, dan nilai bagi anak-anak muda yang sedang gelisah dalam menemukan identitas dirinya. Dalam hal ini, masyarakat perkotaan yang cenderung akan lebih mudah dalam menerima segala jenis hal-hal baru yang ditawarkan oleh globalisasi kepada mereka. Hal ini dapat dibuktikan dengan mendunianya fast food, dan soft drink seperti hamburger, coca cola, trend pakaian seperti jeans, serta berbagai sarana kenikmatan lainnya. Keseluruhan contoh-contoh tersebut berkembang pesat pada masyarakat perkotaan dan telah menjadi sebuah identitas dari kehidupan mereka yang penuh materialis.

2. Kebebasan atau Liberalisasi Media

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun