Mohon tunggu...
dicky enric
dicky enric Mohon Tunggu... -

you are what you think?

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

TEORI KAREN HORNEY

11 Juni 2015   20:42 Diperbarui: 17 Juni 2015   06:06 32
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Karen Horney melakukan kritik terhadap Freud, karen berpendapat bahwa kondisi manusia ditunjukkan secara biologisdan mekanistik. Contohnya : perempuan mengalami penis envy dan laki-laki mengalami oedipus complex. Jika laki-laki mencintai wanita karena ingin memiliki seutuhnya,sedangkan wanita mencintai karena ingin melengkapi kekurangan yang ada dalam dirinya.

Menurut karen horney tentang perempuan :

·         Penis envy : berakibat dari oedipus complex. Sehingga perempuan selalu menunggu dan kurang percaya diri.

·         Berlebihan dalam mencintai.

·         Perempuan dikondisikan secara psikologis dibandingkan secara biologis.

Karen Horney merumuskan 10 kebutuhan-kebutuhan yang bersifat neurotik untuk mengatasi kecemasan.

1.       Kasih sayang dan penerimaan

2.       Kebutuhan akan mitra yang bersedia mengurusi hidupnya

3.       Kebutuhan untuk membatasi kehidupan dalam batasan-batasan yang sempit

4.       Kebutuhan akan kekuasaan

5.       Kebutuhan untuk mengeksploitasi orang lain

6.       Kebutuhan akan prestis (harga diri yang tinggi)

7.       Kebutuhan akan kekaguman pada diri

8.       Ambisi neurotik akan prestasi diri

9.       Kebutuhan untuk otonomi dan indenpendensi

10.   Kebutuhan akan kesempurnaan dan tidak tercela

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun