Mohon tunggu...
Dicky Brihawan Saputra
Dicky Brihawan Saputra Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Only Games

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Alam & Tekno

Ecobrick: Solusi Kreatif Mengurangi Sampah Plastik Upaya Mahasiswa KKN Universitas 17 Agustus 1945 (UNTAG) Surabaya di Desa Balongdowo, Sidoarjo

2 Juni 2024   15:08 Diperbarui: 2 Juni 2024   15:20 207
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

 

Tahapan Pelaksanaan Program

 

dokpri
dokpri

 

  • Sosialisasi dan Edukasi: Tahap awal melibatkan sosialisasi mengenai masalah sampah plastik dan solusi ecobrick. Nanda Karisma Putri, Luis Piana Lista dan Dicky Brihawan Saputra selaku sub kelompok 7 mengadakan seminar dan workshop untuk memperkenalkan konsep ecobrick serta teknik pembuatannya. Materi edukasi disajikan dengan cara yang mudah dipahami dan menarik.
  •  
  • Pemanfaatan Ecobrick: Ecobrick yang dihasilkan bisa dimanfaatkan untuk berbagai keperluan seperti membuat bangku taman, spot foto, hingga bahan bangunan. Hal ini memberikan nilai tambah dan motivasi bagi ibu-ibu PKK untuk terus berpartisipasi.

 

Manfaat Program

 

  • Lingkungan Lebih Bersih: Dengan mengurangi sampah plastik yang terbuang ke lingkungan, program ini membantu menjaga kebersihan desa dan mengurangi polusi.
  • Pemberdayaan Komunitas: Ibu-ibu PKK tidak hanya belajar keterampilan baru, tetapi juga diberdayakan untuk berkontribusi dalam menjaga lingkungan mereka.
  • Kreativitas dan Inovasi: Program ini mendorong kreativitas dalam memanfaatkan sampah plastik menjadi produk yang bermanfaat dan estetis.
  • Kesadaran Lingkungan: Edukasi yang diberikan akan meningkatkan kesadaran akan pentingnya pengelolaan sampah yang baik dan dampak positifnya bagi lingkungan.

 

Kesimpulan

 

Program pembuatan ecobrick di Desa Balongdowo oleh mahasiswa KKN Non Reguler kelompok 6 sub kelompok 7 Universitas 17 Agustus 1945 merupakan langkah nyata dalam mengatasi masalah sampah plastik. Dengan melibatkan ibu-ibu PKK, penulis memiliki harapan bahwa program ini tidak hanya berfokus pada pengurangan sampah tetapi juga pemberdayaan komunitas dan peningkatan kesadaran lingkungan. Selain itu, inisiatif ini dapat menjadi contoh bagi desa-desa lain dalam menghadapi tantangan sampah plastik dan menciptakan lingkungan yang lebih bersih dan sehat.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Lihat Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun