Mohon tunggu...
Dicky Armando
Dicky Armando Mohon Tunggu... lainnya -

Maskulinisme nomor satu.

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Saksi Dalam Kursi

1 Maret 2015   21:49 Diperbarui: 17 Juni 2015   10:18 4
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Tumpukan besi di pundakmu

Takkan bisa hilang dengan satu atau dua hari libur

Maka betapa bahagianya pedagang melewati harinya meski tanpa libur

Karena mereka bisa meletakkan waktu pada tempatnya

Mereka dapat dan mendapatkan apa yang tak bisa terdapat pada tetapnya pendapatan

.

Banyak kursi mewah nan empuk menjadi saksi

Saksi dari sebentuk tega, sebentuk kalimat kejam, dan sebentuk kepura-puraan

Dimana kursi itu ?

Silakan tanya yang pakai dasi

Silakan tanya yang biasanya marah-marah sekitar pukul lima sore

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun