Mohon tunggu...
Dicky Anggara Oktaverro
Dicky Anggara Oktaverro Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Menyukai di bidang Olahraga

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Calon Mahasiswa Dibuat Bimbang! Berikut Alasan Jurusan Perikanan dan Kelautan Kurang Diminati

29 April 2023   23:55 Diperbarui: 30 April 2023   00:17 820
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pendidikan. Sumber ilustrasi: PEXELS/McElspeth

Dalam persiapan menuju di dunia kerja, banyak siswa-siswi di Indonesia tepatnya yang ingin melanjutkan setelah jenjang sekolah menengah atas dan lanjut ke perguruan tinggi. Dengan berikut para calon mahasiswa mempersiapkan bekal untuk menuju ke dunia kerja dengan berkuliah. Tidak menutup kemungkinan berkuliah merupakan suatu kewajiban akan tetapi merupakan pilihan yang dimiliki setiap siswa-siswi di Indonesia. Dengan banyaknya jurusan di Indonesia menjadi salah satu alasan calon mahasiswa menjadi bimbang serta tujuan dari calon mahasiswa setelah lulus akan bekerja dimana.

Dari berbagai pilihan jurusan yang ada di Indonesia, Jurusan perikanan dan ilmu kelautan sangat kurang diminati. Berikut alasannya,

1. Pandangan di masyarakat.

Proses untuk menghadapi dari tantangan dan memanfaatkan peluang yang ada kita dapat ambil dari dalam sektor salah satunya perikanan, salah satunya dalam inovasi berkelanjutan yang merupakan menjadi kunci keberhasilan. Tentunya didalam inovasi sektor perikanan akan berperan besar dalam mengatasi masalah yang dihadapi terutama di sektor perikanan. Akan tetapi, Saya berbicara sebagai salah satu mahasiswa Fakultas Perikanan dan Kelautan (FPK). Saya seringkali menerima berbagai sindiran bahkan larinya seperti hinaan. 

Sudah tidak terhitung jumlahnya. Mulai dari bentuk candaan hingga kata-kata yang menyakitkan. Bahkan dari orang-orang terdekat. Contohnya seperti “Nanti kalau sudah lulus mau jadi nelayan ya?”, “Pasti kalau kemana-mana bau amis”, “Kuliah di perikanan susah dapat pekerjaan”, “Oh pengusaha tambak ya?”, “Orang tuanya kerja apa? Nelayan?”, “Palingan juga kalau kuliah di perikanan cuman belajar mancing”. Dari sekian banyak tanggapan yang Saya terima, Saya hanya bisa membuktikan dan menjadi salah satu jalan untuk motivasi serta dapat menutup pandangan tentang mereka.

2. Minimnya lapangan pekerjaan di bidang perikanan dan kelautan.

Indonesia merupakan negara maritim. Negara maritim merupakan wilayah yang memanfaatkan wilayah lautnya dalam konteks pelayaran secara umum. Indonesia dikatakan negara maritim, karena hampir 70 persen wilayah Indonesia merupakan perairan, dan hanya 30 persen yang berupa daratan. 

Menurut KBBI, maritim berkenaan dengan laut, dan berhubungan dengan pelayaran dan perdagangan di laut. Negara maritim memiliki peranan penting sebagai tulang punggung eksistensi, dalam pengembangan suatu bangsa dan negara. Kekuatan maritim suatu negara, mencakup seluruh kekuatan nasional dalam mengelola sumber daya alam dan sumber daya manusia yang didasarkan kepada kondisi geografis territorial. Tentunya membuat Indonesia dipenuhi akan wilayah laut sehingga seharusnya dalam sektor perikanan terutama pada lapangan pekerjaan menjadi lebih besar.

Akan tetapi, tidak bisa dipungkiri jika lapangan pekerjaan di bidang perikanan dapat dibilang cukup rendah. Kebanyakan lebih memilih cara aman dengan terus sekolah hingga jenjang paling tinggi. Berharap menjadi dosen. Ya, banyak sekali mahasiswa pasca sarjana yang ingin menjadi dosen. 

Selain itu, perusahaan perikanan seperti pabrik pengolahan ikan juga minim. Belum lagi lulusan perikanan yang sangat banyak. Kebanyakan perusahaan pengolahan ikan mencari pegawai pada posisi staf laboratorium, QA (Quality Assurance) dan QC (Quality Control). Adapula posisi teknisi tambak namun mayoritas persyaratannya ditujukan hanya untuk pria. Jadi banyak sekali lulusan perikanan yang banting setir kerja di bank atau menjadi admin.

Dengan saya beropini tentang hal ini bukan berarti saya berhasil dalam mencapai sesuatu dan sudah lepas dari tanggung jawab saya. Bukan. Saya hanya ingin membagikan opini serta pengalaman yang mungkin bisa bermanfaat bagi orang lain. Saat ini saya masih berproses. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun