Pada para perempuanku aku berhutang
kehidupan dalam ruang
maka setelah itu
dan seperti sebelumnya
hidup adalah rentetan panjang
penderitaan
yang timbul tenggelam
Pada perempuanku aku berhutang
kenikmatan dalam pikiran
karena cinta mengandung permainan
dan lebih baik menunda
meski harusnya kunyatakan
sebuah berudu
yang naik ke permukaan
Tanpamu malam hanyalah dingin
bersama kegelapan
asing dari pelukan
dari tubuhmu
ah
perempuanku
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!