Sebuah belati untukmu
(perempuanku)
bukan setangkai bunga
selalu kutajamkan setiap malam
tetap ujungnya selalu tumpul saja
Sebuah belati untukmu
(perempuanku)
bukan setangkai bunga
selalu kusembunyikan
di saku celana
nyatanya mencuat juga
karena daging akan selalu
haus tubuh
dan hidung
haus aroma bunga
tubuhmu
pada udara
akupun tak akan berbagi
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!