Mohon tunggu...
Dicky PrasetyoNugroho
Dicky PrasetyoNugroho Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Suka Memancing dan berpetualang

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Alam & Tekno

Membangun Masyarakat Makin Kreatif melalui Hidroponik: Peran Mahasiswa UMM dalam Mengatasi Lahan Pertanian Terbatas

20 Februari 2024   13:44 Diperbarui: 20 Februari 2024   13:57 127
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Sawojajar, Kedungkandang, Kota Malang (20/02/2024)– Melihat kondisi lahan yang makin sempit karena banyaknya ahli fungsi lahan, ditambah pertumbuhan penduduk yang makin pesat, mahasiswa Universitas Muhammadiyah Malang (UMM) Tim PMM kelompok 2, gelombang 9, tahun ajaran 2023/2024, telah melakukan kegiatan sosialisi dan program pendampingan pembuatan hidroponik sayuran hijau Selada kepada masyarakat RW 01, Kelurahan Sawojajar, Kota Malang, yang dilakukan pada hari ke-15 minggu ke-3 pada Senin, 5 Februari 2024 dalam rangkaian kegiatan PMM (Pengabdian Mahasiswa pada Masyarakat).

Budidaya tanaman di lahan sempit (urban farming) hidroponik di rumah beberapa waktu terakhir tengah menjadi kegemaran banyak orang. Selain tanaman hias, komoditas sayuran juga menjadi pilihan untuk ditanam di rumah.

Media Hidroponik dengan tanaman Selada/Dok. Pribadi
Media Hidroponik dengan tanaman Selada/Dok. Pribadi

Hidroponik merupakan cara bercocok tanam tanpa menggunakan tanah, biasanya dikerjakan dalam sela ruang bangunan dengan menggunakan medium air yang berisi nutrisi dan zat hara. Metode hidroponik adalah solusi bertani dalam mengatasi keterbatasan lahan atau tanah. Menanam dengan teknik hidroponik adalah cara yang ramah lingkungan karena prosesnya menggunakan bahan-bahan alam dan tidak menggunakan pestisida secara berlebihan. Karena prosesnya yang organik, maka sayur dan buah hasil budidaya hidroponik cenderung lebih sehat.

Teknik hidroponik yang diterapkan dalam program ini adalah Deep Flow Technique (DFT), suatu metode yang memungkinkan tanaman tumbuh tanpa menggunakan tanah. Dalam DFT, larutan nutrisi disirkulasikan melalui paralon yang diletakkan dalam posisi mendatar. Selama proses ini, tanaman berakar di dalam paralon dan mendapatkan nutrisi yang dibutuhkan langsung dari larutan.

Pendampingan dimulai dengan edukasi tentang manfaat dan teknik hidroponik kepada masyarakat. Mahasiswa UMM bersama warga mengambil bagian dalam perakitan alat hidroponik menggunakan paralon sebagai media tanam. Benih sayuran selada yang sebelumnya telah disemai dipindahkan ke dalam paralon hidroponik. Selanjutnya, dilakukan monitoring bersama untuk memantau perkembangan tanaman.

Sosialisasi peletakan bibit Selada pada media Rockwool dan pupuk yang digunakan/Dok. Pribadi
Sosialisasi peletakan bibit Selada pada media Rockwool dan pupuk yang digunakan/Dok. Pribadi
Hasil dari pendampingan ini melibatkan pembuatan alat hidroponik dan tanaman yang mulai tumbuh dengan sehat. Alat hidroponik akan ditempatkan di sekitar Balai RW 01, Kelurahan Sawojajar dan menjadi aset bagi warga untuk melanjutkan program pertanian hidroponik. Dengan berbagai tahapan ini, diharapkan memberikan inovasi baru bagi para warga sekitar juga diharapkan dapat memberikan kegiatan alternatif yang lebih produktif dan berkelanjutan, serta menghasilkan variasi hasil pertanian yang lebih bervariasi bagi masyarakat RW 01, Kelurahan Sawojajar.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Lihat Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun