Â
Urban farming adalah suatu kegiatan pertanian yang dapat membawa nilai tambah,dengan memanfaatkan lahan sempit rumah tangga.urban farming dapat dilakukan dikawasan permukiman padat sekalipun dengan memanfaatkan media sempit dan media daur ulang.
Kegiatan urban farming menjadi fokus utama pemerintah kota semarang dalam upaya mengatasi reses dan inflasi yang berdampak langsung kepada masyarakat.Dalam upaya tersebut lurah Bangetayu Kulon memberikan percontohan penggunaan lahan kosong di perkotaan untuk sarana pertanian berupa urban farming.kegiatan tersebut dimulai tahun 2022 tepatnya di bulan oktober,dengan mendapat alokasi bantuan bibit tanaman berupa cabai,tomat,terong,dan okra dari Dinas Pertanian Kota Semarang masing masing
jenis tanaman sejumlah 20 bibit.Penanaman pertama diikuti oleh seluruh perangkat kelurahan. Dalam perawatannya,perangkat kelurahan secara berkala menyirami dan memberikan pupuk.Dan dalam waktu 2 bulan sudah meperoleh hasil panen.Senada dengan kegiatan di tahun 2022,Lurah Bangetayu Kulon melanjutkan kegiatan urban farming di awal 2023 dengan jenis tanaman yang lebih banyak.Di tahun ini juga ibu Walikota Semarang Ir.Hj.Hevearita G Rahayu M.Sos. Melakukan kick off penanaman pohon,kerja bakti dan urban farming di perkantoran,sekolah dilingkungan kota Semarang.
Kegiatan masih berlangsung hingga sekarang dan dalam perkembangannya,di bangun Gazebo Kecil untuk sembari melepas penat dikala pekerjaan yang menumpuk.Adapun jenis tanaman yang di tanam hingga saat ini antara lain Cabai , Tomat , Terong , Kacang              Panjang,Gambas,Labu,Singkong,Ketela,Bayam.Urban farming di belakang kantor kelurahan Bangetayu Kulon telah dikunjungi dari Ibu -- Ibu PKK Rt Rw dilingkungan kelurahan Bangetayu Kulon.
