Mohon tunggu...
Serigalapemalas
Serigalapemalas Mohon Tunggu... Wiraswasta - Nihilistik

Penulis pemalas yang nggak suka-suka amat menulis

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Pacaran: Kebahagian yang Semu

3 Januari 2021   16:35 Diperbarui: 3 Januari 2021   17:08 308
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber foto : Pixabay

Kita harus sepakat bahwa mengolok-ngolok kesendirian jomblo yang terlihat menyedihkan adalah misinterpretasi produk pemikiran masyarakat saat ini. Mereka berpikir kehidupan jomblo itu menyedihkan, dan sebaliknya mereka yang memiliki pacar itu menyenangkan. Padahal, realitanya tak selalu benar.

Jalan sendiri, jauh dari cinta dan lalu lintas chat yang lengang seakan membuat citra manusia muda seperti ini begitu memilukan. Padahal, jika di runut dengan akal sehat, kehidupan kala muda seperti ini adalah idaman sekaligus potensi untuk merakit diri demi kehidupan di masa depan yang lebih cerah. Tanpa disrupsi dan drama.

Begitu besar opportunity cost yang bisa dimanfaatkan jomblo untuk membuat dirinya lebih bersinar. Tanpa banyak pikiran, mereka bisa fokus mengejar karir. Yang sayangnya, tak banyak jomblo yang kuat dengan kesendirian, kesepian serta omongan orang.

Padahal, Begitu besar opportunity cost yang bisa dimanfaatkan jomblo untuk membuat dirinya lebih bersinar. Tanpa banyak pikiran, mereka bisa fokus mengejar karir. Yang sayangnya, tak banyak jomblo yang kuat dengan kesendirian, kesepian serta omongan orang. Padahal, memiliki pacar itu tak selalu menyenangkan. 

Beban Pikiran Pacaran

Nekat memiliki pacar berarti harus siap menderita, meluangkan waktu dan menyisihkan pendapatan kita yang pas-pasan. Sebab, pacaran bukan lagi soal berbagi kabar setiap pagi, petang dan malam. Mereka harus dibawa keluar dan makan. Ada banyak biaya ekstra yang harus di siapkan ketika memiliki pacar. 

Dari segi mental, mereka yang memiliki pacar juga sering tak tenang. Sebab, ketakutan akan diselingkuhi selalu datang secara sporadis ke pikiran. Apalagi Dengan cengkraman kuat dan godaan besar media sosial, selingkuh sangat mudah dilakukan. Hal ini lah yang membuat mereka yang pacaran akan merasa was-was sendiri. Serta menduga-duga hal ihwal yang menyakitkan jiwa.

Baca juga: Liga Indonesia sering memakan korban, kenapa tetap dilangsungkan? 

Jika menikah saja bisa cerai, apalagi pacaran. Dan momen break up itu akan sangat menyakitkan bagi salah satu atau kedua belah pihak. Akibatnya, mereka akan menghibur diri sendiri dengan bersenang-senang yang bisa saja konsumtif dan kegiatan beresiko lain. Semua kebahagian itu sirna dan sia-sia.

Dan bagi jomblo yang terlihat terhina, mereka malah memiliki banyak peluang yang bisa di manfaatkan ketika teman sebaya lebih memilih bucin dengan pacar. Salah satunya adalah makin gencar berinvestasi dan belajar ilmu dari segala sisi.

Muda cuma sekali seperti nama podcast Ogut, kehidupan saat muda ini bisa mereka manfaatkan untuk menimba ilmu dan pengalaman sebanyak-banyaknya. Dan malah harus bersyukur menjadi jomblo karena memiliki waktu yang berkualitas.

Sebab, ketika temanmu habis waktu dan uang untuk pacar, si jomblo bisa memanfaatkannya untuk menambah portofolio investasi maupun sibuk dengan ilmu pengetahuan baru yang bermanfaat.

Pacar Pengertian, Bahan Bakar Kesuksesan

Tapi hal ini bukan berarti pacaran itu buruk dan membuang waktu saja. Pasalnya, dalam beberapa kasus yang langka, seorang pacar yang baik akan menjadi penasihat, pendengar dan pendukung nomor satu untuk pujaan hatinya.

Mungkin hal ini pula yang membuat beberapa kawula muda 20an ke atas sadar untuk memilih pasangan yang nyaman meski kurang tampan/cantik, ketimbang memiliki pacar yang menyiksa batin dan pikiran.

Dengan memiliki kekasih yang tepat serta dewasa secara mental dan pengetahuan, justru bisa membuat seseorang kian berkembang. Pasalnya, mereka berperan bukan hanya sebagai wadah asmara, tapi penasihat serta sosok pembimbing yang memotivasi diri jadi lebih baik.

Dengan fakta dan pengalaman demikian, mengejek jomblo itu tak selalu terlihat keren. Dan memiliki kekasih pun tak berarti selalu menyenangkan. Dan pilihan itu ada di tangan kalian. Resikonya, pembaca lebih berpengalaman. Hidup, Quirkyalone.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun