Hal ini dibenarkan dengan banyaknya cerita yang beredar di twitter, baik berupa utas atau curhat pribadi di Base, yang menjabarkan kelakuan fuckboy yang dursila dan sering merenggut (maaf) keperawanan wanita muda. Selain itu, meminta foto nakal adalah kelakuan lucah lain yang sering fuckboy lakukan ketika berbalas pesan bersama wanita yang sudah masuk perangkapnya.
Dengan banyaknya kasus sexting di kalangan kawula muda dan sudah diadopsi menjadi gaya pacaran mereka, memang tak terlepas dari sifat orang Indonesia yang menerima begitu saja budaya luar tanpa menyaring terlebih dahulu. Sehingga, kebarat-baratan sudah lazim dilakukan, baik dalam kebudayaan hingga gaya pacaran sekarang.
Tapi, Bolehkah Sexting? Jawabannya, Boleh
Kendati demikian, sexting itu legal dilakukan. Hempaskan dulu pikiran bahwa sexting adalah tindakan amoral. Sebab, sexting sangat bermanfaat bagi keharmonisan dan kelangsungan hubungan pasangan. Terutama, bagi mereka yang telah menikah.
Sebuah penelitian dalam Journal of Social and Personal Relationships yang diterbitkan oleh Universitas Temple, Amerika, sexting ternyata dapat meningkatkan kepuasan seksual dan keseluruhan hubungan pasangan suami istri.
Jadi, kendati sexting sering disalahgunakan oleh kelompok remaja dewasa ini, namun dibalik tragedi tersebut, pasutri bisa menduplikat tren baru ini dalam kehidupan pribadi mereka.
Asalkan, baik suami maupun istri nyaman dengan fenomena anyar ini. Sehingga, akan terjalin komunikasi dua arah dalam melakukan sexting di lingkungan rumah tangga.Â
Meskipun terkesan tabu, dengan merujuk pada penelitian dari akademisi di atas, maka mencoba sexting bersama pasangan resmi tak ada salahnya di praktikkan. Yaitu, bisa dimulai dengan pesan singkat penuh godaan.Â
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H