Mohon tunggu...
Serigalapemalas
Serigalapemalas Mohon Tunggu... Wiraswasta - Nihilistik

Penulis pemalas yang nggak suka-suka amat menulis

Selanjutnya

Tutup

Music Pilihan

Stigma Buruk Konser Dangdut

23 Juni 2019   10:51 Diperbarui: 23 Juni 2019   10:59 76
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Photo by Sebastian Ervi from Pexels

Tapi yang pasti, selalu ada pertanyaan menarik di kalangan anak muda maupun masyarakat setempat  sehabis acara dangdut di tempat mereka. tak jarang mereka bertanya, "Kemarin ada yang ribut gak?"

Vulgaritas

Seksi dalam bergoyang serta mendesah beriringan dengan alunan gendang adalah kombinasi wajib yang harus ada pada biduan. Hal ini seakan membuat konser dangdut tidak baik untuk anak di bawa umur. Seakan, menjajakan tubuh sang biduan adalah tontonan sampingan yang dibutuhkan selain suara gendang itu sendiri.

Goyangan maut berliuk lampai mengebor dubur di atas panggung itu, seakan menjadi daya tarik tersendiri bagi tiap penontonnya. Alhasil, banyak penonton yang berebut tempat untuk bergoyang bersama biduan. Yang akhirnya, akan terjadi aksi saling sikut untuk menunjukan diri sebagai seorang pemenang diatas panggung tersebut.

Bukan rahasia lagi, jika tak sedikit oknum biduan yang menampilkan tarian erotis bernuansa stripper yang anehnya ditontonkan di atas panggung. Bukan hanya malam, siang hari pun jadi. 

Yang lebhi mengherankan, perilaku erotik tersebut tak ada penolakan dari ormas setempat maupun lembaga pemerintah tempat yang di tunjuk. 

Selain tersihir, mereka mungkin terlampau gembira dengan tarian yang biduan berikan. dan tontonan cabul itu biarlah menjadi hal yang biasa di masyarakat kita yang katanya bermoral.

Satu lagi, konser musik dangdut adalah media pemersatu umat yang bahkan tak jarang menjadi hiburan dalam kampanye politik. Namun, terlepas dari itu, kita harus mengapresiasi eksistensi dangdut yang bertahan hingga kini. Meskipun beberapa oknum penonton dan biduan di berbagai konser langsung sering menodai arti dangdut itu sendiri.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Music Selengkapnya
Lihat Music Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun