Mohon tunggu...
Dicky Saputra
Dicky Saputra Mohon Tunggu... Wiraswasta - Talks about worklife and business. Visit my other blog: scmguide.com

-

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Harapan Tinggi Kembang Api Tahun Baru (Sebuah Analogi)

1 Januari 2016   06:43 Diperbarui: 30 Desember 2020   07:49 121
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
ilustrasi pixabay.com

Kemeriahan malam tahun baru biasanya diiringi oleh banyak kembang api yang diluncurkan. Kembang api yang membawa harapan baru di tahun yang baru.

Tingginya kembang api mengangkasa setinggi harapan yang kita luncurkan malam itu. Bahwa tahun ini harus lebih baik dari tahun lalu. Bahwa semuanya harus lebih bersinar. Seperti bersinarnya ledakan kembang api di atas sana. Terang. Menerangi gelapnya malam. Memberikan kebahagiaan untuk siapa yang melihatnya.

Banyaknya kembang api yang diluncurkan menandai banyaknya harapan kita di tahun baru ini. Harapan yang ingin kita capai. Yang ingin kita lakukan dan kita sebarkan.

Tapi apa yang bisa membuat kembang api terbang tinggi? Apa yang membuatnya bisa mencerahkan langit malam di ketinggian sana?

Kembang api bisa terbang tinggi karena bahan bakar di dalamnya. Bahan bakar yang bisa menghasilkan gaya dorong untuk mengangkasa. Campuran dari semangat, kemauan, motivasi, disiplin, dan usaha yang terus menerus.

Itulah bahan bakar kita untuk juga mengangkasa setinggi kembang api tahun baru. Bahan bakar yang harus kita siapkan untuk bisa terbang setinggi harapan kita. Harapan yang kita luncurkan di malam tahun baru.

Kembang api bisa terbang tinggi karena ia memiliki sumbu. Pemicu. Keinginan untuk bisa terbang lebih tinggi dari tahun lalu. Untuk pencapaian yang lebih baik dari tahun lalu. Lebih sukses. Pemicu yang sama yang harus kita miliki untuk bisa menyusul kembang api ke angkasa sana.

Kembang api bisa terbang tinggi karena ia membuang semua keburukan di tahun yang lalu. Ekor api yang keluar di belakangnya dan meninggalkan jejak api menuju angkasa sana.

Jejak api kesalahan dan keburukan yang ia tinggalkan dan memberinya gaya dorong untuk terbang semakin tinggi dan tinggi. Jejak yang sama yang juga harus kita tinggalkan di tahun yang baru ini. Yang akan mendorong kita semakin tinggi. Melebihi apa yang kita capai tahun lalu.

Di tahun yang baru ini, siapkanlah bahan bakar kita dan sumbunya (pemicu). Nyalakan kembang api harapan kita. Tinggalkan jejak keburukan dan kesalahan tahun lalu.

Biarlah itu menjadi gaya dorong untuk kita. Untuk melesat, terbang tinggi, mengangkasa. Setinggi kembang api tahun baru yang telah begitu banyak diluncurkan. Semeriah kembang api yang telah menghiasi dan menerangi malam itu. Seperti yang akan kita lakukan di tahun yang baru ini.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun