Mohon tunggu...
Dicky Saputra
Dicky Saputra Mohon Tunggu... Let's talk about life.

-

Selanjutnya

Tutup

Worklife Pilihan

Kenapa Kamu Gugup Saat Interview? Begini Cara Mengatasinya

12 April 2025   08:00 Diperbarui: 8 April 2025   13:16 167
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Saat interview, kamu harus percaya diri karena itu bisa menentukan hasil (pressfoto/freepik)

Saat Nama Kamu Dipanggil, Jantungmu Berdebar Kencang

Kamu duduk di ruang tunggu. Tanganmu mulai dingin, keringat keluar dari telapak tangan, dan rasanya jantung berdetak lebih cepat dari biasanya. Ketika nama kamu dipanggil, kaki terasa berat untuk melangkah. Begitu masuk ruangan, kamu berusaha tersenyum, tapi bibirmu terasa kaku. Suara yang keluar dari mulut pun lirih dan bergetar. Saat interviewer melemparkan pertanyaan pertama, otakmu seperti mendadak kosong. Kamu mencoba mengingat jawaban yang sudah kamu persiapkan, tapi semuanya terasa buyar.

Mungkin ini bukan interview pertamamu. Mungkin sebelumnya kamu sudah gagal di beberapa kesempatan lain. Atau mungkin ini pertama kalinya kamu menghadapi situasi seperti ini, dan kamu benar-benar tidak tahu harus bersikap seperti apa. Tapi satu hal yang pasti: kamu merasa tertekan, takut salah, dan terlalu khawatir dengan hasil akhirnya.

Kenapa Bisa Seperti Ini?

Banyak kandidat mengalami hal ini. Mereka merasa interview kerja adalah momen hidup dan mati. Kesempatan langka yang harus dimanfaatkan sebaik mungkin. Ketakutan akan kegagalan menguasai pikiran, dan akhirnya, tubuh merespons dengan kegugupan berlebih. Ini bukan cuma tentang kurangnya persiapan, tapi juga soal tekanan mental yang terlalu besar.

Beban harapan juga menjadi penyebab utama. Kamu sudah membayangkan diterima bekerja di perusahaan ini. Kamu merasa sangat membutuhkan pekerjaan ini. Ketika pikiran terlalu fokus pada "aku harus diterima," tanpa disadari, kamu malah memasukkan beban besar ke dalam diri sendiri. Akhirnya, bukan jawaban terbaik yang keluar dari mulutmu, melainkan ketegangan dan ketidakpercayaan diri.

Faktor lain yang sering terjadi adalah pengalaman masa lalu. Mungkin kamu pernah gagal dalam beberapa interview sebelumnya, dan kegagalan itu masih membekas. Kamu takut mengulangi kesalahan yang sama. Bisa juga karena kamu punya kepribadian yang pemalu atau kurang terbiasa berbicara di depan orang lain. Banyak orang tumbuh dengan pengalaman di mana mereka tidak didorong untuk percaya diri berbicara di depan orang lain. Rasa tidak percaya diri ini kemudian terbawa hingga dewasa dan muncul dalam situasi seperti interview kerja.

Bagaimana Interviewer Melihatmu?

Ketika seorang interviewer melihat kandidat yang menunduk, berbicara pelan, dan gugup berlebihan, mereka langsung mendapatkan kesan kalau orang ini kurang percaya diri. Dalam dunia kerja, kepercayaan diri itu penting. Perusahaan menginginkan orang yang bisa berkomunikasi dengan baik, bisa bekerja dalam tim, dan bisa menangani tekanan. Kalau dari awal kamu terlihat tidak percaya diri, interviewer bisa saja berasumsi kalau kamu akan kesulitan saat berhadapan dengan tantangan di pekerjaan nanti.

Bahkan, meskipun kemampuan teknismu luar biasa, kalau kamu tampak tidak yakin dengan jawabanmu sendiri, interviewer bisa meragukan kompetensimu. Mereka tidak cuma mencari orang yang punya skill, tapi juga yang bisa menunjukkan kalau mereka mampu bekerja dengan baik bersama orang lain.

Selain itu, bahasa tubuh memainkan peran penting. Kalau kamu duduk dengan posisi tubuh yang kaku, menghindari kontak mata, atau berbicara terlalu cepat karena gugup, itu bisa memberi kesan kalau kamu tidak siap atau tidak nyaman dengan posisi yang kamu lamar. Padahal, bisa saja kamu sebenarnya sangat kompeten, cuma saja caramu menyampaikan diri tidak menunjukkan itu.

Jadi, Bagaimana Seharusnya Kamu Bersikap?

Pertama, ubah cara berpikirmu tentang interview. Jangan melihatnya sebagai momen penentuan hidup dan mati. Lihatlah sebagai percakapan biasa antara dua pihak yang ingin saling mengenal. Perusahaan butuh karyawan yang cocok, dan kamu butuh pekerjaan yang sesuai. Jadi, interview adalah proses mencari kecocokan, bukan ujian yang harus kamu luluskan dengan sempurna.

Kedua, siapkan dirimu dengan baik. Bukan cuma dalam hal teknis, tapi juga mental. Latih jawaban-jawabanmu, rekam suaramu, dan lihat bagaimana kamu berbicara. Cobalah berlatih di depan cermin atau dengan teman. Saat latihan, bayangkan dirimu sebagai orang yang percaya diri. Tubuh dan pikiran itu saling memengaruhi. Kalau kamu melatih dirimu untuk terlihat percaya diri, lambat laun perasaan itu akan muncul secara alami.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Worklife Selengkapnya
Lihat Worklife Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun