Mohon tunggu...
Dicky Saputra
Dicky Saputra Mohon Tunggu... Wiraswasta - Talks about worklife and business. Visit my other blog: scmguide.com

-

Selanjutnya

Tutup

Worklife Artikel Utama

Mengapa Sok Kompeten Tidak Akan Membuat Kamu Melangkah Jauh di Dunia Kerja

13 Desember 2024   08:05 Diperbarui: 13 Desember 2024   09:29 95
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
"Sok kompeten" cuma akan merusak perjalanan karirmu sendiri (azerbaijan_stockers/Freepik)

Tapi, meskipun orang sok kompeten ini merasa kalau mereka sedang membuat citra yang positif, kenyataannya mereka cuma menciptakan ilusi. Perilaku seperti ini justru membuat mereka tampak kurang kompeten di mata orang lain, terutama di tempat kerja, karena apa yang mereka sampaikan seringkali tidak relevan atau bahkan salah.

Tidak cuma itu, mereka mungkin menganggap sikap berlebihan mereka akan membuat mereka terlihat lebih berwibawa, padahal yang terlihat justru adalah kurangnya kedalaman pengetahuan dan keahlian yang mereka punya.

Mengapa Sok Kompeten Bisa Merugikan?

Ada banyak alasan mengapa berusaha untuk terlihat kompeten, tapi tanpa didukung oleh kemampuan yang nyata, justru bisa merugikan diri sendiri dan orang lain.

Berikut adalah beberapa alasan mengapa sikap sok kompeten tidak akan membawa kamu jauh dalam karier.

a. Kekosongan dalam Apa yang Kamu Katakan

Orang yang sok kompeten sering kali berbicara banyak hal, tapi sedikit sekali yang bisa dipertanggungjawabkan. Mereka berbicara dengan percaya diri dan membahas berbagai topik yang tidak mereka kuasai.

Pada awalnya, ini mungkin terlihat meyakinkan bagi sebagian orang, tapi seiring waktu, orang-orang yang bekerja bersama mereka akan mulai merasa kalau apa yang mereka katakan kosong dan tidak berdasar. Ketika hal ini terjadi, citra yang mereka coba bangun justru akan hancur.

Sebagai contoh, seorang karyawan yang berbicara tentang strategi pemasaran tanpa memahami dasar-dasar pemasaran digital, atau berbicara tentang keuangan tanpa mengerti laporan laba rugi, akan segera terlihat kalau dia cuma berbicara tanpa pengetahuan yang cukup. Mungkin dalam percakapan singkat dia tampak percaya diri, tapi dalam jangka panjang, orang akan mulai meragukan kredibilitasnya.

b. Terlalu Fokus pada Penampilan, Bukan Hasil Kerja

Sikap sok kompeten sering kali datang dari kecemasan untuk terlihat lebih baik daripada yang sebenarnya. Mereka lebih fokus pada bagaimana orang lain memandang mereka daripada berfokus pada kualitas pekerjaan yang mereka hasilkan. 

Hasil akhirnya, meskipun mereka mungkin berbicara banyak dan sering kali mencoba menarik perhatian, hasil kerja mereka tidak sebanding dengan apa yang mereka tunjukkan.

Seseorang yang sok kompeten akan lebih banyak berfokus pada tampil "hebat" daripada melakukan pekerjaan dengan benar. Mereka mungkin terlihat sibuk, tapi sering kali cuma sibuk dengan hal-hal yang tidak produktif atau bahkan tidak relevan dengan tujuan pekerjaan.

Sementara itu, orang yang benar-benar kompeten lebih suka diam dan bekerja keras untuk menghasilkan karya yang berkualitas. Hasil kerja mereka akan berbicara lebih keras daripada kata-kata kosong yang diucapkan oleh orang yang sok kompeten.

c. Mengabaikan Kesempatan untuk Belajar

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Worklife Selengkapnya
Lihat Worklife Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun