Pernahkah kamu bertemu dengan seseorang yang selalu berusaha keras untuk terlihat kompeten di tempat kerja, tapi apa yang dia lakukan dan katakan justru membuat orang lain merasa muak?
Mereka tampaknya tahu segalanya, berbicara dengan percaya diri tentang berbagai topik, dan membuat kesan kalau mereka adalah ahli di segala bidang. Tapi, saat lebih mendalami apa yang mereka katakan, ternyata banyak sekali kekosongan dalam pengetahuan mereka.
Bukan cuma itu, dalam banyak kasus, orang yang berusaha keras untuk menunjukkan kompetensinya ini sering kali akhirnya terlihat sangat tidak kompeten.
Di dunia kerja, ada banyak jenis orang. Ada yang sangat ahli dalam bidangnya, ada yang kompeten tapi rendah hati, dan ada pula yang berusaha keras untuk tampil seolah-olah mereka tahu segalanya, padahal kenyataannya tidak begitu.
Orang-orang yang "sok kompeten" ini seringkali berharap kalau sikap mereka yang overconfident dan penuh kepura-puraan akan membawa mereka lebih cepat naik jabatan atau mendapatkan pengakuan dari rekan kerja dan atasan. Mereka berusaha keras untuk membuat orang lain percaya kalau mereka tahu semua hal yang seharusnya diketahui oleh seorang profesional.
Sayangnya, meskipun mereka merasa sedang membangun citra diri yang hebat, apa yang sebenarnya mereka tunjukkan justru adalah kebalikannya.
Dalam artikel ini, kita akan membahas mengapa berusaha untuk terlihat kompeten malah bisa merugikan, apa yang sebenarnya harus dilakukan supaya bisa sukses dalam karier, dan bagaimana cara untuk meningkatkan kemampuan diri secara nyata supaya kamu tidak terjebak dalam perangkap kepura-puraan yang akhirnya malah menjauhkanmu dari kesuksesan.
Apa Itu "Sok Kompeten"?
"Sok kompeten" adalah istilah yang digunakan untuk menggambarkan seseorang yang berusaha keras untuk menunjukkan kalau mereka tahu banyak dan punya keterampilan lebih daripada yang sebenarnya mereka punya.
Mereka mungkin berbicara dengan percaya diri, berusaha masuk ke setiap percakapan, dan memaksakan diri untuk terlihat ahli dalam setiap topik, padahal pengetahuan mereka terbatas.
Mereka melakukan ini dengan harapan kalau orang lain akan menganggap mereka sebagai orang yang kompeten dan layak mendapatkan lebih banyak tanggung jawab, atau bahkan promosi jabatan.