Mohon tunggu...
Dicky Saputra
Dicky Saputra Mohon Tunggu... Wiraswasta - Talks about worklife and business. Visit my other blog: scmguide.com

-

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Saat Semua Hal Nggak Berjalan dengan Benar dalam Hidup

28 Juli 2021   09:46 Diperbarui: 28 Juli 2021   12:32 931
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Pernah ngga sih Anda berada dalam situasi di mana Anda merasa ngga ada satu hal pun yang berjalan dengan benar?

Pokoknya, hari itu benar-benar seperti hari paling buruk dalam hidup Anda.

Masalahnya, dalam kondisi seperti itu, hari jadi terasa lebih panjang. Jadi semakin terasa lama untuk membuat semua kembali benar. Bahkan ketika kita berusaha sekuat tenaga untuk tetap fokus memperbaiki hari itu.

Ibarat domino, satu demi satu yang kita lakukan runtuh. Hancur. Dan salah.

Mengatasi masa-masa sulit seperti itu pastinya butuh ketabahan. Tapi, jangan lupa, Anda sebenarnya juga butuh kesadaran diri. Anda harus mengenali dan tahu kapan harus berhenti. Anda harus  tahu kapan harus mengatur ulang semuanya lagi dari awal.

Dan berkaca pada kondisi hari ini, sepertinya bahasan ini menjadi penting ya? Karena begitu banyak orang yang butuh untuk kembali merasa lebih baik, pulih, dan mulai bergerak maju lagi.

Pertama, sadari kalau keadaan ini terjadi pada semua orang

Anda mungkin merasa menjadi korban di sini. Anda ngga punya pilihan. Terutama saat semua terasa menjadi salah karena faktor-faktor yang berada di luar kendali Anda.

Tapi, yang harus Anda sadari adalah, situasi seperti itu bisa terjadi pada siapa saja. Bahkan orang sesukses Oprah Winfrey sekali pun.

Ada sedikit cerita menarik mengenai Oprah. Selama dia berpidato di upacara pembukaan Harvard 2013, Oprah mengatakan kepada para mahasiswa yang lulus dan teman, serta keluarga mereka. Dia bilang begini.

"Pada titik tertentu, Anda pasti akan tersandung. Suatu saat Anda akan jatuh, dan ketika Anda melakukannya, saya ingin Anda mengingat ini. Ngga ada yang namanya kegagalan. Kegagalan hanyalah kehidupan yang mencoba menggerakkan kita ke arah lain."

Gampang banget kan untuk seorang Oprah Winfrey berkata seperti itu?

Memangnya dia tahu apa rasanya gagal?

Yang menarik adalah keadaan yang sebenarnya sedang dia hadapi pada saat memberikan pidato tersebut.

Pada saat Oprah menyampaikan pidato itu, dia sebenarnya sedang berada di tengah krisis profesional. Usaha televisinya, Oprah Winfrey Network (OWN), bukanlah sebuah kesuksesan seperti yang dia bayangkan.

Menjelang pidatonya, pada April 2012, Oprah nyaris mengakui kegagalannya di CBS This Morning, "Seandainya saya tahu kalau ini sulit," katanya tentang OWN, "Saya mungkin sudah melakukan sesuatu yang lain."

Tapi, yang hebat dari Oprah adalah bahkan dengan keraguannya, dia tetap menerima undangan untuk berbicara.

Sesudah itu, dia melihat jaringannya, OWN, tumbuh signifikan.

Maju pesat sampai sekarang, Oprah mengatakan OWN berada di "tempat terbaiknya" sesudah akhirnya menemukan suaranya di antara audiens yang bersemangat.

Jadi ketika Anda merasa ngga ada satu pun hal yang berjalan dengan benar, penting untuk Anda ingat kalau ini terjadi pada semua orang. Bahkan pada orang paling sukses sekalipun yang bisa Anda pikirkan.

Dan Anda bisa belajar dari kisah mereka kalau kegagalan itu adalah pengalaman sementara.

Biarkan kemunduran sementara itu menyalakan lagi semangat Anda untuk sukses.

Ada beberapa strategi untuk membantu Anda tetap positif dan kembali ke jalur Anda, apa pun yang terjadi.

Beradaptasi: kalau ngga bisa ke kanan, ya belok kiri

Ketika kita sudah menetapkan tujuan, kita cenderung mendorong diri kita sendiri dengan kecepatan penuh untuk mencapainya.

Masalahnya, ketika ngga ada hal yang berjalan dengan benar, itu bisa mengganggu momentum kita dan membuat kita keluar jalur.

Itu akan terasa sangat mengecewakan, terutama ketika Anda sudah bekerja sangat keras untuk itu.

Bukannya hasil itu ngga akan mengkhianati usaha?

Mungkin itu yang Anda pikirkan.

Kita memang cenderung berpikir kalau kehidupan itu berjalan secara linier.

Ketika kita memasukkan X jumlah pekerjaan, maka kita akan mendapatkan hasil sejumlah Y. Itu yang kita pikirkan.

Masalahnya, punya harapan yang kaku seperti itu pada akhirnya akan membuat Anda jatuh, ketika rencana Anda ngga berhasil.

Kalau Anda terjebak dalam perfeksionisme, kerusakan itu bisa sangat parah.

Hidup itu ngga selalu berjalan sesuai rencana.

Jalan kehidupan itu berkelok-kelok. Melewati segala macam tikungan, belokan, dan lubang yang ngga terduga.

Jalan kehidupan itu berkelok-kelok (sumber foto: Matt Howard on Unsplash)
Jalan kehidupan itu berkelok-kelok (sumber foto: Matt Howard on Unsplash)

Anda mungkin bekerja paling keras dan masih belum juga mencapai target yang Anda pasang. Dan saya yakin, banyak yang sekarang berada dalam kondisi seperti ini.

Betul, bagus untuk punya rencana. Tapi, Anda harus berhenti menerapkan pemikiran linier ketika hidup ngga berjalan sesuai keinginan Anda.

Jadi ketika hal-hal berjalan keluar rel, apa yang bisa Anda lakukan?

Di sinilah kemampuan beradaptasi dan ketangguhan mental Anda berperan.

Anda harus belajar bagaimana membangun ketangguhan. Jadi, Anda bisa menahan masalah ngga terduga yang dilemparkan kehidupan ke arah Anda.

Ibarat pertandingan anggar, Anda perlu tahu kapan harus menerjang maju menyerang, dan kapan harus mundur selangkah. Dan kapan harus mengubah arah.

Atur ulang: kenali kapan waktunya untuk berhenti

Memang bisa terasa sangat menguras tenaga ketika semua hal ngga ada yang berjalan dengan benar. Anda merasa kalah dan terpojok.

Dan seperti yang saya bilang sebelumnya, keadaan ini bisa terjadi pada siapa saja, bahkan juara dunia sekali pun.

Kita lihat kisah menarik lagi.

Lihatlah pemain anggar peraih medali perak Olimpiade, Ana Maria Popescu dari Rumania. Apa yang dia lakukan kalau lawan mulai menyerangnya selama pertandingan?

Dia menekan tombol reset.

Ketika lawan mencoba berlari ke arahnya, Popescu dengan bijak memberi isyarat kepada pengawas pertandingan kalau dia perlu mengikat tali sepatunya atau meluruskan senjatanya.

Ini memberinya waktu untuk "reset" mental.

Dia mengambil waktu untuk berhenti dan melangkah keluar dari situasi.

Dan ketika dia kembali berkompetisi, dia mengubah momentum ke arah yang menguntungkan.

Sejumlah penelitian menunjukkan kalau istirahat secara strategis itu punya kekuatan untuk menyegarkan kembali otak Anda dan tetap termotivasi saat melakukan tugas yang menantang.

Kadang, Anda harus mundur untuk membuat langkah besar ke depan.

Susun kembali. Kalibrasi ulang. Evaluasi lagi prioritas Anda.

Renungkan di mana Anda bisa membuat peningkatan, membangun beberapa strategi yang bisa berhasil. Anda selalu bisa kembali ke ring, kali ini dengan pikiran jernih.

Kelilingi diri Anda dengan orang-orang yang mendukung

Bayangkan kondisi ini.

Anda baru-baru ini jatuh secara emosional.

Orang-orang negatif menyerang Anda ketika Anda ngga tampil sebaik yang Anda inginkan menghadapi masalah yang sedang terjadi.

Saat-saat seperti itu bisa memicu kekecewaan dan kritik pada diri Anda sendiri.

Kalau dibiarkan, pola pikir seperti itu akan menghancurkan kepercayaan diri Anda dan membuat Anda berhenti percaya pada diri sendiri, dan dari percaya kalau tujuan Anda itu mungkin untuk dicapai.

Dan itu akan terbukti dengan Anda semakin ngga bisa mengatasi masalah yang sedang terjadi itu.

Dalam keadaan seperti itu, Anda harus cepat menghentikan pemikiran negatif itu. Keluar dari kepala Anda.

Dan salah satu cara terbaik yang bisa Anda lakukan untuk memulai proses itu adalah dengan mendapatkan masukan dari orang-orang yang mendukung dalam hidup Anda.

Kelilingi diri Anda dengan orang-orang yang mendukung Anda (sumber foto: Matheus Ferrero on Unsplash)
Kelilingi diri Anda dengan orang-orang yang mendukung Anda (sumber foto: Matheus Ferrero on Unsplash)

Kadang, Anda perlu mendapatkan perspektif dari mereka yang benar-benar mendukung dan mengangkat Anda. Kita semua butuh itu.

Anda bisa membuka diri Anda kepada orang-orang tersebut, entah itu pasangan, teman, atau yang lainnya, untuk mendiskusikan apa yang terjadi dengan Anda.

Dalam keadaan emosional, yang bisa Anda lihat hanyalah kalau Anda ngga menempatkan diri Anda setinggi yang Anda inginkan.

Membicarakannya dengan orang-orang yang mendukung Anda, Anda bisa melihat kalau kesulitan itu memberi tahu Anda sesuatu.

Itu adalah kesempatan. Bukan kegagalan.

Perubahan perspektif adalah semua yang Anda butuhkan untuk mulai mencari jalan ke depan dan bukan menyerah pada diri Anda sendiri.

Ketika ngga ada hal yang berjalan dengan baik, bicarakan dengan orang-orang yang mendukung Anda yang bisa membantu Anda mengatasi situasi dengan cara yang konstruktif.

Percayalah pada prosesnya

Dalam ketakutan Anda, jangan biarkan diri Anda semakin terhanyut dalam pikiran negatif. Anda harus menghadapinya.

Anda harus mengakuinya dan temukan apa yang bisa Anda ambil pelajaran dari situasi yang sedang Anda hadapi.

Anda harus menarik diri.

Anda membutuhkan pelatihan dan pendampingan yang lebih kuat, lebih cepat, lebih baik, dan lebih mendukung untuk mencapai tujuan Anda.

Pikiran Anda akan tenang ketika tahu apa yang harus Anda lakukan untuk bergerak maju.

Jalan Anda ke depan akan memungkinkan Anda untuk menjauh dari pengalaman hari ini, dan menghindari rasa sakit di masa depan.

Yang lebih penting lagi, jalan itu akan terbuka untuk Anda mencapai tujuan.

Anda akan punya pemahaman yang jelas tentang apa yang ingin Anda capai, apa yang harus dilakukan, dan apa yang ngga lagi berhasil.

Itu semua adalah bagian dari proses pembelajaran.

Jaga akal Anda

Ketika semuanya tampak berjalan buruk, perhatikan kondisi mental Anda.

Sangat  gampang untuk panik dan bereaksi secara emosional dengan cara yang hanya akan mengubur Anda lebih dalam.

Daripada menyalahkan orang lain atau membuat keputusan terburu-buru, gunakan apa yang sudah Anda dapat dari artikel ini untuk menetapkan arah baru.

Sesuaikan ekspektasi Anda, ambil jeda untuk menyetel ulang, dapatkan dukungan, dan saat Anda siap, lanjutkan dengan strategi baru untuk mencapai tujuan Anda.

Kadang, badai datang menghampiri hidup Anda. Kadang, semua terlihat hancur berantakan.

Yang harus Anda selalu ingat, semua hal akan berubah. Ngga ada yang berlangsung selamanya.

Pertahankan akal Anda. Hadapi badai dengan berani karena Anda tahu matahari akan bersinar lagi setelahnya.

Tetap fokus ketika ngga ada hal yang berjalan dengan benar

Anda harus ingat, bahkan ketika Anda berusaha sekuat tenaga sekali pun, segala sesuatunya mungkin tetap ngga akan berjalan sesuai keinginan Anda.

Anda ngga selalu bisa memprediksi apa yang akan terjadi. Dan menyalahkan diri sendiri, bukanlah cara yang tepat.

Ambil tanggung jawab Anda. Ubah perspektif Anda. Kuatkan keyakinan Anda kalau semua hal akan berubah. Kalau semua hal "buruk" yang sedang Anda alami saat ini, pada akhirnya akan berhasil Anda lewati.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
  9. 9
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun