Apakah Anda merasa kalau membaca berita terus-menerus membawa pengaruh buruk bagi Anda?Â
Sebagian orang saya pikir akan menjawab ya. Yang lain, mungkin akan menjawab tergantung apa beritanya.
Dalam satu dan lain hal, berita memang bisa membuat sebagian orang merasa stres, cemas, lelah, atau bahkan kurang tidur karena terlalu terpengaruh berita yang mereka lihat, dengar, atau baca.
Tapi, ngga bisa kita pungkiri juga kalau memang ada orang-orang yang terus-menerus mengakses media sosial mereka, yang karenanya, sering kali membuat mereka selalu terpapar pada berita utama terbaru, suka atau ngga suka.
Dan tentu saja, banyak orang merasa kalau tetap mendapatkan informasi itu penting. Mungkin Anda juga merasa seperti itu. Terutama di masa pandemi seperti sekarang ini.
Bisa dimengerti juga kalau berita yang Anda dapatkan itu bisa menimbulkan stres dan kecemasan pada diri Anda.
Perubahan gaya berita hari ini dan pengaruhnya
Tapi, yang menarik adalah perubahan terkini dalam bagaimana cara setiap orang mendapatkan berita, plus gaya penyampaian berita yang mendominasi seperti sekarang ini, mungkin ngga baik untuk kesehatan mental, dan bahkan fisik Anda.
Menurut Graham Davey, seorang profesor emeritus psikologi di Universitas Sussex Inggris dan pemimpin redaksi Journal Psikopatologi Eksperimental, cara berita disajikan dan cara kita mengakses berita saat ini, sudah berubah secara signifikan selama 15 sampai 20 tahun terakhir. Dan perubahan tersebut sering merugikan kesehatan mental secara umum.
Berita hari ini semakin visual dan mengejutkan. Dan itu ngga lepas dari berkembangnya fitur video dan klip audio di smartphone kita.
Media ini bisa begitu intens sehingga dapat menyebabkan gejala stres akut, seperti masalah tidur, perubahan suasana hati, perilaku agresif, bahkan PTSD, menurut Graham Davey lagi.