Pada bagian satu, saya sudah sampaikan apa saja bentuk-bentuk sebuah penghinaan, dimana bisa terjadi penghinaan, dan apa alasan orang melakukan penghinaan.
Di bagian kedua ini, saya akan melanjutkan ke bagian tentang apa dampak dari sebuah penghinaan bagi seseorang dan bagaimana cara menghadapi orang yang suka menghina.
Akibat dari penghinaan
Menerima penghinaan bisa berdampak serius bagi seseorang.
Sayangnya, orang yang menghina tidak peduli dengan apa yang dirasakan orang yang menjadi sasarannya. Atau, malah itu yang mereka inginkan?
Orang yang dihina bisa mengalami krisis kepercayaan diri. Merasa dirinya memang tidak bisa apa-apa dan layak menerima perlakuan itu. Mereka menganggap kalau hinaan-hinaan itu adalah sebuah kebenaran.
Orang yang dihina, bisa jauh dari rasa bahagia. Terlebih kalau dia terus mengalami hinaan demi hinaan setiap harinya sehingga terinternalisasi dalam pikirannya.
Setiap kali dia ingin merasa bahagia, dia teringat akan hinaan yang selalu diterimanya. Dan itu membuatnya sulit merasakan kebahagiaan yang layak didapatkannya.
Selain itu, seperti yang saya tuliskan pada bagian satu, hinaan akan melahirkan penghina. Amarah dan dendam yang ditumpuk oleh orang yang dihina, suatu saat akan dilampiaskan pada orang lain.
Penghinaan akan menciptakan orang pemarah dan pendendam. Seringkali kita dengar kasus-kasus kriminal yang mengerikan hanya berawal dari sebuah penghinaan yang dilakukan terus menerus.
Yang paling parah, apalagi selain bisa membuat orang yang dihina depresi. Dan kalau sudah depresi, siapa yang tahu apa yang akan diperbuatnya. Banyak kasus tragis yang menimpa orang yang mengidap depresi parah, bahkan seorang figur publik sekalipun yang kita pikir hidupnya sangat sempurna. Semoga hal semacam ini tidak terjadi pada lebih banyak orang.
Kita harus apa saat dihina?
Tidak mudah untuk menerima penghinaan. Kalau bisa membalas, tentu kita akan membalas.