Â
[caption id="attachment_181656" align="aligncenter" width="620" caption="Ilustrasi: Kantor Samsat DKI Jakarta (KOMPAS.com)"][/caption]
Mata masih ngantuk, karena semalaman begadang di depan laptop mengerjakan tugas ( biasa , mahasiswa yang masih menerapkan sistem SKS, Sistem Kebut Semalam dalam mengerjakan tugas, xixixixi ), tapi dipaksain juga bangun, daripada ntar sepatu pantopel bapakku parkir di mukaku gara - gara ibu yang udah emosi liat anak cowoknya yang ganteng ini ga bangun - bangun juga. Tadi aja udah bau kaos kakinya yang mampir ke mukaku (hihihihi lebaaay)
Pagi itu aku memang harus pergi kantor samsat untuk membayar pajak tahunan motorku. Seharusnya sih dari kemaren - kemaren bayarnya, tapi seperti yang kubilang diatas, aku adalah mahasiswa yang masih menerapkan SKS, jadi apa - apa selalu dibikin mepet.Hihihihi. Jadi, dengan mengendarai motor Jupiter MX kesayanganku, berangkatlah aku ke kantor samsat yang lokasinya dengan lapangan Renon itu. Hanya membutuhkan waktu 15 menit untuk sampai. Wah, udah rame aja nih kantor, pikirku. Saat memakirkan motor, seorang bapak bapak setengah baya menghampiriku.
"Mau ngurus samsat ya mas? Mau dibantu atau ngurus sendiri?" tanya seorang bapak kepadaku.
"Nggak usah pak, saya ngurus sendiri aja", jawabku spontan.
Buru - buru aku masuk ke dalam sebelum meninggalkan bapak itu. Hihihi, ternyata di kantor samsat ini pun ada calonya juga ya? Baru tahu aku, soalnya tahun lalu ngga ketemu sih, hihihi. Aku jadi penasaran, memang kalo ngurus lewat calo apa kelebihannya ya? ( selain kelebihan waktu bayarnya lo ya). Â Apa kalo lewat calo bakal lebih cepat ngurusnya? Bisa nerobos antrian gitu kaya waktu bikin SIM. Atau mungkin ngurus lewat calo untuk yang surat- suratnya kurang lengkap yah?
Membayar pajak tahunan motor sama sekali ngga ribet. Berdasar pengalamanku tiap tahun, aku cuma disuruh menyerahkan fotokopi KTP, fotokopi STNK bersama dengan yang asli dan fotokopi BPKB. Tinggal tunggu nomor antrian dipanggil untuk membayar di kasir, terus tunggu lagi sampai STNKku dikembalikan. Dan, ya ampun, kalau saja tadi aku ngurusnya lewat calo, pasti aku bakal nyesel setengah mati. Pertama, bayarnya jadi lebih mahal. Kedua aku ngga bakal bertemu dengan mbak kasir yang cantik dengan senyumnya yang ramah dan manis kaya gula aren ini. Hihihihi. Ketiga, ternyata ngurus sendiri cuma makan waktu setengah jam. Ga lama dan sama sekali ngga berbelit belit. Lurus aja kaya jalan tol. Hihihihi.
Dan saat keluar dari kantor, lagi lagi aku dihampiri. Kali ini seorang ibu ibu paruh baya
"Mau ngurus samsat mas?"
"Ngga bu, udah selesai", jawabku sambil nyengir dan berjalan santai menuju motorku. Maaf ya bu, sudah mengecewakan.Hihihihi
Selamat Pagi semuanya!
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H