Ada sedikit rasa sumringah, ketika melihat hasil tulisan tangan seorang Newbie meraih kategori terpopuler, melampaui nama-nama besar seperti Opa Tjiptadinata, Sofie Marhamah, Isma Karin, Syarifuddin dan mungkin juga nama nama lain pada lapak tulisan hari ini. Sesungguhnya tulisan  ( Fahri Hamzah terlibat korupsi E-KTP )  ini dibuat berdasarkan pengamatan saya kepada sosok  Fahri Hamzah  sebagai Politisi yang banyak berbicara vokal dan lantang di berbagai media, tetapi ada sesuatu yang janggal di telinga dan hati saya yang rasa-rasanya berlatang belakang yang sama  ( Agamis )  tetapi mempunyai gaya bahasa dan pendekatan yang berbeda.Â
Sebagaimana yang dikatakan oleh Kompasianer Jaka Tarub yang mengatakan apa yang dilakukan oleh Fahri adalah logis dan sesuai dengan ilmu sekolahan ,  memang benar adanya, akan tetapi rasa-rasa ada sesuatu yang aneh dan  berbeda tatkala berbicara tentang etika dan kesantunan berbicara bagi tokoh sekaliber Fahri, apalagi beliau datang dari partai yang berbasis agama.Â
Kembali lagi kepada pokok bahasan judul,  sesungguhnya apa yang telah saya lakukan bukanlah murni karya saya,  akan tetapi gaya penulisan ini sangat  terinspirasi dan terwarnai oleh penulis-penulis yang ada di Kompasiana, mulai dari gaya penulisan yang aktual,  menarik,  menghibur,  bermanfaat,  atau bahkan tidak menarik dari penulis-penulis Kompasiana.  Manusiawi sekali,  saya yang mengibaratkan diri sebagai bayi kecil yang mulai belajar menulis tentunya harus belajar banyak dari tulisan-tulisan yang telah ada dan berbagai karakter penulis yang telah kaya pengalaman dan jam terbang.
 Ibarat konsep dalam   "ILMU PERJIPLAKAN"   ,  apa yang saya lakukan adalah mencontoh dengan mencoba memberikan sedikit modifikasi kecil dari tulisan dan karya dari penulis artikel yang terdahulu.  Dengan segala kerendahan hati saya mengucapkan terima kasih kepada para penulis yang telah menginspirasi saya, juga khususnya pada Pak Bambang Set., Mas Muhammad Mustain,  Si benyu kura-kura lucu.............. dll.
    Kini sang bayi kecil hanya mencoba belajar sampai dimana ia bisa menulis dan berkarya..........
    Kini sang bayi kecil hanya mencoba berlatih sehingga mempunyai peningkatan kemampuan menulis..........
    Kini sang bayi kecil terus berdoa agar Kompasioner terus berkarya,  terus menulis dan terus berhubungan agar arena Kompasiana hidup dan semarak..........
Salam Kompasiana dari Bayi Kecil yang masih Merangkak.....
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H