Mohon tunggu...
Dick Van Rotterdam
Dick Van Rotterdam Mohon Tunggu... -

Pasukan kecil yang ingin mengubah dunia minimal dengan doa

Selanjutnya

Tutup

Olahraga

Aroma Uang di Bonek Persebaya, Bobotoh Persib, dan Kera-kera Arema

20 Maret 2017   04:25 Diperbarui: 20 Maret 2017   16:00 334
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Olahraga. Sumber ilustrasi: FREEPIK

       Berbicara mengenai sepak bola,  khususnya  sepak bola Indonesia merupakan bahasan yang menarik, karena bahasa bola adalah bahasa rakyat yang dekat dengan dengan segala lapisan....dan juga sangat menarik pula dikaji  mulai dengan pendekatan dari sisi bisnis, perekonomin  ,pendidikan, budaya, keamananan,  sport science,  relesion ship.  ...bahkan dari segi agama pun bisa bisa dilakukan pula pengkajian dan pendekatannya. pendek kata diobrolin ampek malem pum nggak kelar.

       Dari pada  ngalor ngidul....yuk dimulai........

1. Pembahasan yang mudah....logis dan menarik sesuai dengan kebutuhan kita semua....mulai dari  UANG,  ( baca bisnis)... siapa   sih yang tidak ingin uang....bahkan seseorang yang mengaku sudah meninggalkan keduniaan pun membutuhkan uang, atau kalau pun begithuuuuuuu..... ia melakukannya tanpa uang ia akan memakai alat barter yang lain, atauuuuuu......ia akan meminta.......atau ........ia akan menunggu shodaqoh ( kerelaan / sumbangan ) dari orang lain untuk memenuhi hasrat atau kebutuhannya..... Kita tentu paham nama nama   Besar  (ceile  kayak bahasanya KPK aje ) macam  Persib,  Persebaya, Arema....tentulah sebuah modal yang besar, yang bisa diolah menjadi apapun , bahkan politik, Kita lihat pertandingan antara Persebaya dan PSIS Semarang pada hari minggu sore, lautan penonton memenuhi stadion ,   bahkan banyak penonton walaupu sudah pegang tiket pun tidak bisa masuk, belum lagi bara petinggibola, stage holder...para sponsorpun rela berjalan jalan puluhan kilo meter untuk mencapai stadion Bung Tomo yang letaknya memang berdekatan dengan kota pudak GRESIK,  disamping tentunya pula akses menuju gelora tersebut yang memerlukan pelebaran jalan guna mendukung pengembangan di kawasan tersebut.

       Dengan suporter yang begitu besar, maka wajar Persebaya menjadi rebutan banyak pihak, walaupun sekarang berada di kasta dua, banyak pihak yang bersedia menjadi sponsor karena tidak akan rugi menggelontorkan investasi...... ROI  pasti akan kembali , buakn hanya ROI..... PROFIT pun pasti datang menghampiri.

2. Tetapi ..........apabila sudah memasuki ranah POLITIK...... semua akan berkata lain....INGATTT.....Persebaya , Arema , Persija atau nama nama lain sempat muncul kloningannya, bahkan patut diduga nama Arema hingga saat ini secara legalitas masih belum mendapat keabsahan dari pemilik  / pemegang surat yang sah. Politik sah sah saja ,asal jangan di bawah menjadi keserakahan pribadi dan golongannya dengan menjadikan suporter sebagai people power yang dimainkan.

3. PEREKONOMIAN>......... Kalau kita jalan jalan kekota Malang ...kota dengan nomor urut dua sebagai destinasi wisata terbanyak yang hanya bisa dikalahkan dengan bali yang berstatus PULAU.,  kita kan menemukan toko toko yang menjual segala pernik pernik pernik aremania, ini hanya bisa simbangi oleh Persik, mengingat kedua kota ini hampir punya banyak kesamaan, mulai dari tempat wisata, pendidikan, seni dan hawa sejuknya. laju perekonomian begitu pertandinagn pra kompetisi dibunyikan.....priiiitt semua seolah berlari...mulai tukang gorengan , bakul es, warung warung nasi.....,toko cindera mata......tukang tambal ban.......bahkan pencopet pun tengah menikmati kegairahan ini.....he he he ( hati hati resiko ditanggung sendiri)

4. BUDAYA......menunjukan kearifan n sebuah wilayah baik alamnya atau penduduknya, BONEK,  dulu dianalogikan sebagai suporter yang bondo nekat, berbekal bondo yang pas pasan , dipastikan akan tetap nekat berangkat, ini bisa menjadi pembenaran atau kebiasaan apabila tanpa diintervensi oleh oleh stake holder di bidang pendidikan , tetapi kalau mau arif semua ,.....semaua harus ikut terlibat membenahi demi kemajuan sepak bola di negeri ini. sebab pernah terjadi pembiaran oleh stake holder yang tidak bijak, dengan membiarkan suporter berangkat tanpa da wejangan dan pembekalan yangcukup.  ini menyebabkan kerugian yang besar  akan sebuah citra kota besar.....saat itu juga pernah terjadi di kota Surabaya jualan aaaaphaphun boleh asal dukung aku dan jangan ganggu aku sebagai seorang pelayan kota ( jelase walikota ). rusak nekngene carane....anchor pesena telor. Alhamdulillah sekarang mulai dibenahi dan ditoto ( dialek suroboyo rek !!) BONEK  = ONOK BONDO ...... ONOK NEKAT.  BERBEKAL MODAL JUGA BERBEKAL NYALI. INGAT AREK AREK SURABAYA BERANI MELAWAN  belanda DENGAN HANYA BERBEKAL BAMBU RUNCING. JANGan  ditanya berapa korban nyawa..  

5.Keamanan. Semua butuh keamanan berawal dari keamanan maka akan muncul kenyamanan. Rasis antar suporte tentunya tidak akan muncul apabila ada kesadaran dari semua pihak, akan tetapiiiiiiiiiiiiiiiiiiii...............pernah muncul pembiaran mulai dari dedengkot suporter , klub, pengelola stadion, televisi sebagai penyebar info.....,asprof, PSSI, bahkan aparat keamanan,.Yang patut disesali / semoga tidak berulang adalh pernah terjadi pembiaran nyanyian nyanyian provokatif di televisi yang didengarkan dan dilihat oleh seluruh pemirsa sepak boala..........Lha dala ....... kemana PSSI nya waktu itu....apakah karena   sang ketua kena masalah sehingga pssi nya jadi bermasalah juga....

6.Relesion ship. Kalau semua ship, semua pasti ship. hubungan lancar......aman terkendali....mau apapun enak.

7. Wis yo rek kuesel aku,  kompasiana admin rewel , laptoku juga ikut rewel loncat loncat....... yang penting semua sabar , telaten dan iklhlas dalam membangun sepak bola di negeri tercinta....

       SALAM BOLA NKRI......

  

 

Mohon tunggu...

Lihat Konten Olahraga Selengkapnya
Lihat Olahraga Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun