Mohon tunggu...
Dick Siregar
Dick Siregar Mohon Tunggu... -

think n than action

Selanjutnya

Tutup

Catatan

Yulianis,Ibas dan Apel Washington

25 Maret 2013   14:45 Diperbarui: 24 Juni 2015   16:14 152
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Lama tidak membuka Kompasiana hari ini saya ingin menuliskan sesuatu tentang Yulianis-Ibas & apel washington.

Yulianis mantan Wakil Direktur Keuangan Grup Permai,mengaku, Edhie Baskoro Yudhoyono atau Ibas, Sekjen Partai Demokrat ,pernah menerima uang sebesar USD 200.000 dari perusahaannya.

Uang itu diberikan kepada Ibas saat pelaksanaan Kongres Partai Demokrat di Bandung tahun 2010 silam.

Karena namanya acapkali disebut di media terkait dugaan korupsi, Ibas tidak terima dan melaporkan Yulianis ke polisi, Ibas tidak pernah menerima uang sebesar USD 200.000 tersebut.

Tepat kah langkah Ibas melaporkan Yulianis ?

Ternyata ada anggota Lembaga Perlindungan Saksi dan Korban (LPSK), Lili Pintauli namanya, beliau mengatakan keterangan Yulianis sebagai saksi tidak dapat dituntut baik secara pidana, perdata maupun administrasi.

"Laporan pencemaran nama baik terhadap Yulianis melanggar ketentuan Undang-Undang," ungkap Lili beberapa hari lalu.

Menurut Lili, hal tersebut seperti yang dinyatakan dalam Pasal 10 ayat (1) Undang-Undang Nomor 13 Tahun 2006 tentang Perlindungan Saksi dan Korban.
Lebih lanjut Lili mengatakan, yulianis telah masuk perlindungan LPSK sejak Juli 2012 lalu.

Bentuk perlindungan yang diberikan LPSK berupa pemenuhan hak prosedural dan pemulihan psikologis. "Dalam hal ini LPSK hanya memberikan pendampingan dan jaminan psikologis terhadap Yulianis dalam menghadapi setiap pemeriksaan di pengadilan," ungkap Lili.

Yulianis yang juga seorang kompasianer hanya menyebutkan di catatannya tertera untukIbas USD 200.000, yulianis juga menyiratkan uang tersebut bukan dia yang memberikan langsung ke Ibas.

Jika menilai sosok Yulianis saya yakin apa yang dikatakannya serarus persen benar, keyakinan saya seperti itu, saya sudah lama mengenal beliau meski sebatas sesama kompasianer.

Tentang Ibas saya juga yakin beliau tidak menerima uang yang dimaksudkan Yulianis, kalau Ibas betul menerima mana mungkin dia melaporkan Yulianis.

Lalu siapa yang menerima ‘apel Washington’ tersebut ?

Siapa lagi kalau bukan bosnya Yulianis, Nazaruddin.

Nazaruddin ? May be yes…. !

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Catatan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun