Mohon tunggu...
Dickhy Maulana
Dickhy Maulana Mohon Tunggu... Lainnya - Penikmat Bekas Hujan

Tidak ada apa-apa

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Kulit-kulit pemahaman

10 November 2022   17:53 Diperbarui: 10 November 2022   18:49 61
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Jatuh cinta adalah jatuh pada kelemahan dan ketidakberdayaan. Siapa yang pernah menjadi keras hatinya setelah cinta datang padanya?

Cinta adalah api yang tak akan membiarkan sesuatu menjadi dingin bila bersamanya.

Cinta adalah air yang menjadikan rumput-rumput tumbuh di tempat ia pernah mengalir.

Cinta adalah tanah, yang menjadikan pohon-pohon menjadi rimbun. Rumah bagi hewan-hewan yang tak pernah rela untuk dibayar.

Cinta adalah angin, yang mengantarkan suara dari satu gunung, ke gunung yang lain. Dari satu telinga, menuju telinga yang lain.

Dan yang telah disebut sebelumnya, hanyalah kulit daripada cinta. Sedangkan isi? Sungguh, aku tak pernah mengerti sama sekali

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun