Minggu, 03 Mei 2020
Peristiwa Mulia 1. Yesus bangkit dari kematian (Luk, 24:1-12).
Merenung persitiwa ini, saya sebagai seorang Katolik begitu tertegun karena iman saya dijamin oleh kebangkitan-Nya. Kalau Yesus tidak bangkit, maka sia-sialah iman kita. Kabngkitan Yesus dalam perayaan Paskah yang masih kita jalani selama oktaf ini, adalah kisah mulia yang harus kita sadari dan imani sampai pada peristiwa pentakosta.
Dalam Kristologi (ajaran mengenai Kristus) kebangkitan adalah sangat penting. Fakta bahwa Yesus bernubuat akan bangkit dari kematian pada hari yg ke-3, mempunyai siratan sangat penting bagi pribadi-Nya.Â
Pribadi yg dapat berbuat demikian adalah Pribadi yg lebih besar daripada manusia biasa. Paulus menalar tentang kebangkitan Kristus seperti ini: 'Andaikata Kristus tidak dibangkitkan', 'maka sia-sialah pemberitaan kami dan sia-sialah juga kepercayaan kamu.... Dan jika Kristus tidak dibangkitkan, sia-sialah kepercayaan kamu; kamu masih hidup di dalam dosamu' (1 Kor 15:14, 17).Â
Maksudnya ialah bahwa Kekristenan adalah Injil, dan Injil adalah kabar baik tentang bagaimana Allah mengutus AnakNya untuk menjadi Juruselamat manusia. Tapi jika Kristus tidak benar bangkit, maka kita tidak mempunyai jaminan bahwa keselamatan kita telah terselesaikan.
Jadi dengan demikian realitas kebangkitan Kristus mempunyai arti yg sangat dalam. Kebangkitan orang percaya juga penting. Pandangan Paulus ialah, bahwa jika orang mati tidak akan bangkit, maka kita boleh menerima semboyan 'marilah makan dan minum, sebab besok kita akan mati' (1 Kor 15:32). Bagi orang percaya kehidupan kini tidaklah berarti segala-galanya. Harapan mereka terletak di tempat lain (1 Kor 15:19). Dan harapan itulah yg memberikan kepada mereka perspektif dan makna kehidupan yg dalam.
Selain itu, di hari minggu paskah ke 4 ini juga, kita merayakan Hari Minggu Panggilan Sedunia. Ketrpanggilan kita adalah bukti bahwa iman kita akan Kristus sungguh ada. Mengapa kita bisa mengikuti Kristus?Â
Jawabannya adalah karena kita mengenal Suara-Nya. Lantas bagaimana suara Tuhan itu kita bisa kenali? Kedekatan dan kelekatan pada Kristus adalah jawabnya.Â
Selalu ada bersama dengan Tuhan akan membuat kita mengenal suara panggilan-Nya. Apapun bentuk hidup panggilan, kita harus menjalaninya dengan kesadaran dan sukacita, karena kita yakin bahwa Yesus sebagai Gembala sekaligus Pintu, akan menuntun kita dan menjaga kita dari gangguan dari luar.