Mohon tunggu...
Dicka Aditya
Dicka Aditya Mohon Tunggu... pelajar/mahasiswa -

saya mahasiswa universitas gunadarma ekonomi akuntansi

Selanjutnya

Tutup

Politik

Demokrasi di Indonesia

25 Maret 2013   00:11 Diperbarui: 24 Juni 2015   16:17 2044
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Politik. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Freepik

Mengenal Demokrasi di Indonesia

Sepertinya kita sudah tidak asing lagi dengan kata "DEMOKRASI" karena diindonesia menganut sistem berdemokrasi. dan di Indonesia juga tidak asing lagi dengan kata semboyan demokrasi yang berbunyi "Demokrasi adalah Pemerintah dari rakyat, oleh rakyat , dan untuk rakyat". Begitulah pemahaman yang paling sederhana tentang demokrasi , yang diketahui ampir semua orang.

Demokrasi merupakan bentuk pemerintahan politik yang kekuasaan pemerintahannya berasal dari rakyat, baik secara langsung (demokrasi langsung) atau melalui perwakilan (demokrasi perwakilan) Istilah ini berasal dari bahasa Yunani δημοκρατία – (dēmokratía) "kekuasaan rakyat",yang dibentuk dari kata (demos) "rakyat" dan (Kratos) "kekuasaan", merujuk pada sistem politik yang muncul pada pertengahan abad ke-5 dan ke-4 SM di negara kota Yunani Kuno, khususnya Athena, menyusul revolusi rakyat pada tahun 508 SM



Berbicara mengenai demokrasi adalah memburaskan (memperbincangkan) tentang kekuasaan, atau lebih tepatnya pengelolaan kekuasaan secara beradab. Ia adalah sistem manajemen kekuasaan yang dilandasi oleh nilai-nilai dan etika serta peradaban yang menghargai martabat manusia. Pelaku utama demokrasi adalah kita semua, setiap orang yang selama ini selalu diatasnamakan namun tak pernah ikut menentukan. Menjaga proses demokratisasi adalah memahami secara benar hak-hak yang kita miliki, menjaga hak-hak itu agar siapapun menghormatinya, melawan siapapun yang berusaha melanggar hak-hak itu. Demokrasi pada dasarnya adalah aturan orang (people rule), dan di dalam sistem politik yang demokratis warga mempunyai hak, kesempatan dan suara yang sama di dalam mengatur pemerintahan di dunia publik. Sedang demokrasi adalah keputusan berdasarkan suara terbanyak. Di Indonesia, pergerakan nasional juga mencita-citakan pembentukan negara demokrasi yang berwatak anti-feodalisme dan anti-imperialisme, dengan tujuan membentuk masyarakat sosialis. Bagi Gus Dur, landasan demokrasi adalah keadilan, dalam arti terbukanya peluang kepada semua orang, dan berarti juga otonomi atau kemandirian dari orang yang bersangkutan untuk mengatur hidupnya, sesuai dengan apa yang dia ingini. Jadi masalah keadilan menjadi penting, dalam arti dia mempunyai hak untuk menentukan sendiri jalan hidupnya, tetapi harus dihormati haknya dan harus diberi peluang dan kemudahan serta pertolongan untuk mencapai itu.

Ciri-ciri suatu pemerintahan demokrasi adalah sebagai berikut.
1. Adanya keterlibatan warga negara (rakyat) dalam pengambilan keputusan politik, baik langsung maupun tidak langsung (perwakilan).
2. Adanya persamaan hak bagi seluruh warga negara dalam segala bidang.
3. Adanya kebebasan dan kemerdekaan bagi seluruh warga negara.
4. Adanya pemilihan umum untuk memilih wakil rakyat yang duduk di lembaga perwakilan rakyat.

kalau kita mereview perjalanan demokrasi diindonesia. di Indonesia juga pernah berlaku Demokrasi Terpimpin

yang dicetuskan oleh Presiden Soekarno diawali oleh anjuran beliau agar Undang-Undang yang digunakan untuk menggantikan UUDS 1950 adalah UUD'45. Namun usulan itu menimbulkan pro dan kontra di kalangan anggota konstituante. Sebagai tindak lanjut usulannya, diadakan voting yang diikuti oleh seluruh anggota konstituante . Voting ini dilakukan dalam rangka mengatasi konflik yang timbul dari pro kontra akan usulan Presiden Soekarno tersebut.

dibalik itu semua sekarang yang lagi memanas atau yang lagi diperbicarakan tentang kudeta terhadap Presiden Susilo Bambang Yudhoyono yng katanya akan dilengserkan tanggal 25 maret. mungkin karena kinerja presiden dan kabinet - kabinet lainya kurang memuaskan atau juga mungkin para warga atau demonstran menganggap presiden dan kabinetnya telah gagal menjalankan tugasnya. tanggal 25 maret besok para demonstran banyak menuntut presiden SBY turun dari Chaitanya. dan menurut informasi yang saya dapat dari televisi banyak warga yg beranggapan bahwa bukan sistemnya dan kabinetnya yang harus diganti tapi presiden SBY harus turun dari jabatan.yang mungkin dibalik itu semua warga hanya ingin menyampaikan aspirasinya atau hak - hak mereka . warga kesal karena kebanyakan aspirasi mereka sepertinya diabaikan begitu saja . tapi menurut my opinion sistem diindonesia sudah bagus tapi yang bikin buruk di mata warga itu banyak dalang - dalang atau bisa disebut juga orang yang korupsi. jika dari semua dalang atau orang yang korupsi sudah tertangkap semua mungkin juga kinerja dari sistem kepemerintahan indonesia akan berjalan bagaimana semestinya.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun