kekasih... aku selalu berbohong ketika berbicara "disini aku baik-baik saja" sementara jauh dalam "lubb"ku selalu menjerit menyebut namaMu kekasih... jgn pernah Kau anggap serius kata-kataku tentang sabar dan tentang "the power of sabar" sekalipun, karena aku sdh tak mengerti substansi keduanya kekasih... aku merinduMu mungkin melebihi rinduMu padaku nasihatku lebih cocok disampaikan kepada diriku sendiri karena kenyataannya Kamu lebih revolusioner dr ekspektasiku, Kamu lbh bs mengontrol egoMu, Kamu lebih alim untuk "berpura-pura" mereduksi perasaanMu & Kamu lebih cerdik memenjarakan "sementara" nafsuMu Cintaku tumbuh karena aku melihatMu, sayangku hadir karena aku mendengar suaraMu, perasaanku datang karena aku mencium wangi parfumMu & rinduku terlahir dr dataran hatiku Namun cintaMu, sayangMu, perasaanmu, rinduMu bukan karena semua itu lima inderaMu telah hilang, dan telah bereinkakarnasi menjadi indera ke-enam-Mu sehingga Kamu lebih berkelas untuk memahami hakikat cinta yg sejati kekasih. . mungkin aku pandai merayu tapi Kamu lebih mengerti utk memilih mana rayuan yg suci & mana rayuan abadi
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H